31 - Satu Kekuatan

201 16 3
                                    

Warning!!! Dibawah 17 tahun dilarang mendekat. Ada kiss dikit hehe 😄 tapi, kalo tetap mau baca ya resiko sendiri ya... Yang penting BiBiB udah ingetin lho.
.
.
.
.
.
.
.
.

Icha menutup rapat akses komunikasi nya dengan para sahabatnya itu membuat sahabatnya bingung sekaligus panik karna sudah satu minggu ini Icha tidak ada di kampus dan mereka juga lost contact dengan Icha.

Usaha mereka terasa sia-sia mencari Icha karna handphone Icha yang tidak pernah aktif membuat mereka bingung harus kemana mencari Icha bahkan kedua kakak Icha juga menghilang sama seperti Icha yang tak ada kabarnya sama sekali.

Icha hanya malu dan butuh waktu untuk menenangkan diri terkait masalah keluarganya yang sudah hampir berantakan itu hatinya juga sakit saat laki-laki yang di percaya nya di dunia ternyata menyakitinya sedalam ini bagaimana dengan laki-laki lainnya pikir Icha miris? Papanya saja bisa berkhianat dari Mamanya dan tega menyakiti keluarganya sendiri.

Tia yang notabene nya adalah tunangan Aldino jadi panik karna Aldino menghilang selama satu minggu ini tanpa kabar sama sekali.

"Tia, kamu udah tau kabar dari Aldino?" tanya Arkan

"Belom Pa, Aldino gak ada kabarnya lagi.. Tia takut Pa" lirih Tia khawatir

"Sayang kamu tuh jangan mikirin macem-macem dulu.. Siapa tau Dino sibuk aja?" bujuk Rea

"Ma, Aku sama Dino satu tempat kerja dan kami selalu bareng di rumah sakit.. Tapi, satu minggu ini dia gak masuk kerja Ma.. Tia takut" keluh Tia khawatir

"Bahkan Farid dan Selly juga tidak bisa di hubungi. Ada apa sama keluarga Haris ini?" keluh Arkan pusing melihat Tia anak sulungnya yang setiap hari sudah menangis karna tak kunjung mendapat kabar dari tunangannya padahal beberapa bulan lagi akan menikah

Asbi berjalan gontai tak ada semangat sama sekali sejak satu minggu lebih ini karna ia tak kunjung mendapat kabar dari Icha.

"Asbi" panggil Rea

"Ma, Asbi ke kampus dulu.. Asbi juga pusing kenapa keluarga Haris nutup akses komunikasi dari kita" keluh Asbi sudah tau apa yang akan ditanyakan mamanya

"Icha juga gak ada di kampus?" tanya Arkan

"Gak ada Pa.. Bahkan aku kerumahnya juga kosong" sahut Asbi lemah

"Ini ada apa sih sebenarnya? Dino, kita udah mau nikah" keluh Tia mencoba menghubungi Aldino namun nomornya tak kunjung aktif

"Asbi masih nyari keluarga Haris.. Dan kalo masih gak ada kabarnya.. Besok aku yang ke Jepang.. Kakak tenang aja" ucap Asbi menenangkan kakaknya yang sudah galau tingkat dewa itu

Asbi langsung mengambil kunci mobilnya dan pergi begitu saja keluar dari rumahnya itu sementara Tia sudah menangis karna tak kunjung mendapat kabar dari Aldino.

Asbi tak jelas arah tujuannya kemana walaupun ia mengatakan akan pergi ke kampus tapi, itu semua hanya alibi Asbi saja nyatanya di kampus pun ia tak dapat berkonsentrasi karna terus-terusan memikirkan Icha.

Pikiran Asbi sudah melayang entah kemana ia hanya berusaha mengingat tempat biasanya ia pergi bersama Icha hanya berdua tanpa sahabat lainnya.

"Kamu pernah kesini?"

"Gak"

"Seriously?"

"Aku serius Asbi.. Aku gak pernah tau tempat kalau bukan kamu yang kamu ajakin aku pergi. Tau sendiri Papa aku over over protect yang mengharuskan aku ada dirumah"

"Next time aku pasti ajakin kamu ketempat lebih indah dari ini lagi"

"Janji"

"Aku janji.. Aku kalo udah janji sebisa mungkin aku bakal tepatin Cha.. Trust me"

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang