Sudah satu minggu sejak kejadian keributan antar keluarga itu terjadi dan sudah satu minggu pula Tia mengurung diri didalam kamar membuat Arkan dan Rea semakin khawatir pada Tia anak sulung mereka ini namun, Tia selalu menjawab ia baik-baik saja dari dalam kamarnya tapi, ia tak pernah sekalipun muncul keluar dari kamar sekedar untuk makan pun tidak. Membuat Asbi sebagai adik khawatir juga pada kakaknya ini dan sudah berkali-kali dibujuk namun, Tia sama sekali tidak mau diganggu.
Angga, Nay, Al dan Gema baru tau kejadian keluarga Awwalun yang rupanya tengah ribut dengan keluarga Haris itu dan memang pantas saja nampak terpecah kubu antara Asbi dan Icha tak pernah lagi bertegur sapa satu sama lain.
"Seriously? Sumpah demi apa coba?" tanya Nay kaget meletakkan kembali gelasnya diatas meja setelah mendengar cerita Angga
"Gue juga baru tau dari bokap gue sih.. Kan pertemuan keluarga mereka di resto keluarga gue" sahut Angga
"Pantesan diem-dieman.. Sumpah ya si Asbi sama Icha main rahasiaan sama kita sekarang" ucap Gema geleng-geleng kepala
"Pantesan kalo Asbi ke sini Icha keluar.. Kalo Asbi keluar Icha baru masuk.. Duh, kita juga seharusnya kepoin sih dari seminggu lalu" keluh Al agak kesal
"Loe sih Nay.. Loe kan biasanya kepo kenapa jadi ketinggalan info sih?" protes Gema
"Yeee.. Kerjaan gue juga banyak kaleee.. Senat lah, cheers lah, KSR lah, Drumband lah.. Kerjaan gue lah.. Belom lagi loe minjem duit mulu.. Pusing gue" protes Nay cemberut
"Astagfirullah Gem, loe ngutang lagi" ucap Al kesal dan langsung menjitak kepala Gema
"Dia hutang berapaan Nay?" tanya Angga
"500 ribu.. Udah nunggak seminggu padahal seharusnya minggu lalu dia harus bayar jadi plus bunga nya 250 ribu jadi 750 ribu lah" sahut Nay memang menerapkan sistem bunga 50% jika telat bayar
"Dasar rentenir loe!!!" umpat Gema kesal
"Nih pegang aja 800 ribu nih.. Jangan ngomel lagi" ucap Angga membuka dompetnya dan membayarkan hutang Gema
"Nah gitu dong.. Kan kalo gini enak.. Balik modal" sahut Nay berkipas dengan uang Angga
"Dan loe Gem.. Hutang loe jadi 800 ribu ke gue" ucap Angga tajam
"Allahuma.. Gue pinjem cuma 500 eh kenapa banyak amat gue bayar" keluh Gema
"Salah loe lah dodol.. Loe mau aja pinjem sama Nay.. Udah tau pake bunga 50% kalo telat bayar seminggu aja udah kayak mak kosan dia nagih mulu" kesal Al
"Gue ini baik.. Tapi uang itu perlu perputaran" sahut Nay tersenyum jail
"Iyee rentenir" kesal Gema mengacak rambutnya sendiri
"Eh kok jadi bahas utang Gema ya.. Tadi kita bahas apa sih?" tanya Nay bingung sendiri sambil berkipas-kipas membuat semua ingin menjitak kepalanya
Sahabat mana yang tidak kesal jika ada orang seperti Nay ini, ya, tampangnya memang polos tapi, rada ngeselin juga menurut Gema dan Al.
"Udah loe yang tadi bahas utang gue" ketus Gema
"Kan loe ngutang sama gue" protes Nay cemberut
"Besok besok jangan pinjemin lagi.. Ok? Masalah Gema udah clear ya?" lerai Angga pusing
"Tapi kasian dia melas-melas tampangnya mana waktu itu gak bensin pula kan.. Jadi hati gue terketuk" sahut Nay pelan
"Udah jangan bahas gue nape sih lu!" kesal Gema akan menjitak kepala Nay
Braaakkk...
Pintu di banting dengan cara tak santai oleh Asbi sahabat mereka sekaligus sang ketua senat kampus itu lalu Asbi hanya duduk di kursi ketua senat sambil membaca beberapa proposal yang diajukan oleh Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wounded Heart <Selesai>
DiversosSeri keenam 'The Sixth' Rahasia masa lalu Asbi dan Gema tak sengaja diketahui oleh Angga. Membuat persahabatan mereka dipertaruhkan. Dan rahasia-rahasia lainnya yang masih misterius sewaktu SMA dulu kini mulai satu per satu mengurai. Siapa sebenarny...