80 - Kami Pergi!

228 14 0
                                    

4 Part lagi ending guys...
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Asbi buru-buru mengambil koper hitam besarnya dan memasukkan baju-bajunya yang berada dalam lemari tanpa melipatnya sama sekali karena ia benar-benar buru-buru sekarang ini.

Bagi Asbi, Nay sahabatnya begitu penting di dalam hidupnya. Asbi tidak akan tinggal diam membiarkan Nay sendiri menghadapi masalah ini, Asbi dan anak Blueblood lain akan menyusul Nay sejauh apapun Nay pergi. Tanpa salah satunya mereka bukanlah Blueblood.

Asbi sudah tidak memikirkan pekerjaan atau kuliahnya akan terbelangkai jika ia tinggalkan setelah ini karena bagi Asbi, Nay lebih penting dari apapun.

"Asbi, kamu mau ke mana?" tanya Rea heran melihat anaknya mengemasi barang-barangnya

"Mau cari Nay Ma" sahut Asbi sibuk mempacking barang-barangnya

"Nay? Memang ada apa?" tanya Rea

"Keanno mutusin Nay beberapa hari lalu Ma dan parahnya lagi... Keanno tidur dengan musuh Nay sendiri" ucap Asbi emosi

"Astaghfirullah, jadi gimana keadaan Nay sekarang Bi?" tanya Rea khawatir dan terkejut

"Asbi gak tau Ma... Asbi mau nyari Nay" sahut Asbi

"Eh BiBi mau kemana bawa koper segala?" tanya Tia heran masuk ke dalam kamar Asbi

"Mau nyari Nay kak" sahut Asbi mengambil paspornya untuk berjaga-jaga

"Nyari Nay... Emang Nay pergi kemana?" tanya Tia lebih heran lagi

"Keanno mutusin Nay tiga hari lalu karena memilih tidur dengan musuh Nay sendiri kak. Keanno bilang Nay membosankan... Aku benar-benar mau bunuh Keanno itu... Gara-gara dia Nay pergi entah kemana... Ke ujung dunia pun aku bakal nyari Nay" kesal Asbi sudah tidak bisa menahan emosinya

"Apa? Keanno selingkuh dan nidurin musuh Nay si Swastika itu maksudnya atau Marita si Pelakor itu? Benar-benar keterlaluan!!!" kesal Tia emosi

"Swastika kak... Dia sama aja kayak Marita sama-sama PHO" kesal Asbi lalu mengunci kopernya sambil menghela napas

"Sampai kapan Bi?" tanya Tia

"Sampai Nay ketemu" sahut Asbi

"Lalu kuliah kamu gimana?" tanya Rea

"Apa itu penting Ma? Nay lebih penting daripada kuliah Asbi Ma... Aku gak peduli apapun lagi... Nay segalanya... Tanpa Nay kami bukan Blueblood... Tanpa salah satunya kami bukan Blueblood Ma, Kak... Jadi kami akan sama-sama sampai nanti saatnya kami akan hidup masing-masing" tegas Asbi langsung keluar dari kamarnya dan meminta di antar supir kakaknya ke bandara

"Gue beneran akan bunuh Keanno itu" kesal Tia langsung mengambil kunci mobilnya dan berlari

"Tia... Tia kamu lagi hamil sayang" panggil Rea khawatir

"Adik aku lebih penting Ma" teriak Tia langsung memasuki mobilnya

Aldino yang baru bangun tidur dan keluar dari kamar karena mendengar keributan jelas saja bingung kenapa Rea Mama mertuanya panik sementara dilihatnya di halaman depan Asbi adik iparnya tengah memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

"Ma, ada apa ini?" tanya Aldino bingung

"Dino, cepat susul istri kamu... Dia mau bunuh Keanno... Tau sendiri kan Tia itu gak pernah main-main sama ucapannya" sahut Rea panik

"Ya ampun Tia" ucap Aldino langsung terburu-buru mengambil kunci mobilnya tanpa mengganti bajunya lagi dan langsung mengejar mobil Tia istrinya

Tia akan sangat emosi berlipat ganda bila mendengar salah satu adik-adik angkatnya di sakiti. Terutama adik angkat kesayangannya yaitu Nay. Tia bahkan akan menghajar bila perlu membunuh orang yang sudah menyakiti adiknya itu.

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang