48 - Kefrustasian Angga

215 12 0
                                    

Asbi membelalak kaget saat mendengar cerita Angga yang niatnya akan menyewa rahim Amira nantinya setelah Angga berhasil mengenalkan Amira pada kedua orang tuanya itu. Asbi, memang sudah tau sedikit banyaknya cerita Angga yang dipaksa kedua orang tuanya untuk segera menikah dan punya keturunan karena kedua orang tua Angga yang punya sedikit trauma di masa lalu yang baru bisa punya keturunan saat sudah 10 tahun menikah.

Sehingga, kedua orang tua Angga pun takut itu akan terjadi pada Angga sebagai satu-satunya putra tunggal mereka dan benar-benar menginginkan Angga bisa menikah secepatnya.

Tapi, Angga jelas menolaknya karena Angga mencintai Nay bisa dibilang sangat-sangat mencintai Nay sahabatnya sendiri, jika saja Nay sedikit peka pada Angga dan membalas cinta Angga tentu saja ini adalah hal yang mudah tapi, sayangnya Nay hanya mengganggap Angga sebagai sahabat tidak lebih.

"Loe gila ya hah?" bentak Asbi pusing

"Gue masih waras Bi" sahut Angga meninju tembok saking kesalnya

"Angga.. Amira gak tau apa-apa kasian dia harus terjebak hidup sama loe" kesal Asbi

"Nyokap gue sekarang sakit.. Mau gak mau gue harus bahagian dia.. Nyokap gue penting bagi gue Bi" tegas Angga

"Lalu setelah itu loe akan nikahin Amira.. Gila loe ya!!!" umpat Asbi tak habis pikir

"Nikah? Gue cuma nyewa rahimnya" sinis Angga

"Bajingan!!!!" umpat Asbi langsung meninju wajah Angga

Buuggghhh...
Tonjokan maut Asbi sangat tepat sasaran dan telak di wajah Angga membuat Angga meringis dan mengeluarkan sedikit darah dari hidungnya.

"Gue emang bukan bokap loe, atau saudara kandung loe.. Tapi loe sahabat gue Nga.. Gue peduli sama loe" kesal Asbi akhirnya meninju tembok sebagai pelampiasannya

"Satu-satunya wanita yang akan gue nikahin cuma Nay.. Gue cuma mau NAY jadi istri gue gak ada perempuan lain" tegas Angga langsung keluar dari kamar Asbi

"Arrgggghhhh!!!! Kenapa rumit begini sih? Pusing gue" keluh Asbi menjambak rambutnya frustasi

💔

Angga melajukan mobil Jaguar Merah miliknya menuju rumah Amira, begitu sampai disana tanpa membuang waktu lagi Angga langsung menggedor-gedor rumah Amira, entah kenapa Angga berubah menjadi Angga yang sangat kejam tanpa belas kasihan.

"Amira buka pintunya" teriak Angga menggedor-gedor rumah Amira. "Amira kalo loe gak buka gue bakal obrak-abrik rumah loe" ancam Angga

Krieeeettt...

Amira membuka pelan pintu rumahnya sambil menunduk takut ia tidak berani menatap Angga yang sepertinya menatapnya tajam karena wajahnya saja sudah terasa panas ditatap oleh Angga ini.

"Ikut gue" paksa Angga langsung menarik Amira

"Angga sakit" ringis Amira

"Gue gak peduli apapun keadaan loe" bentak Angga kasar

"Aku mau kunci rumah dulu.. Nanti ada maling" sahut Amira gemetar

"Rumah loe bakal baik-baik aja.. Lagian mana ada yang mau maling di rumah loe" sahut Angga jelas saja mengejek Amira

"Angga lepasin sakit" pinta Amira meringis kesakitan

"Diem aja kenapa sih?" bentak Angga sambil menghubungi seseorang membuat Amira semakin takut pada Angga

Angga ternyata menghubungi orang suruhannya dan tak lama laki-laki yang tidak Amira kenali sama sekali datang kerumahnya.

"Loe.. Jagain rumah ini cewek jangan sampai ada malingnya.. Sekalian gue titip mobil gue" pesan Angga memberikan kunci mobilnya

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang