Special Chapter 7 TWH

300 13 2
                                    

Macau, 15 Januari 2017

Geng Blueblood bersorak riang ketika sampai di bandara Macau terlebih lagi Gema yang langsung heboh membuat mereka jadi pusat perhatian orang-orang di sekitar.

Mereka semua sepakat untuk tinggal di Macau sementara waktu sampai Nay benar-benar siap kembali ke Indonesia. Geng Blueblood sudah pasti setia kemanapun Nay pergi karena mereka ingin melindungi dan menjaga sahabat paling manja mereka itu.

"Welcome Welcome" Gema heboh sendiri sambil sibuk merekam dirinya di kamera

"Oh My God Macau lebih keren daripada di foto" Icha masih mengagumi pemandangan Macau saat mereka keluar dari bandara

"Nay, plan pertama?" Asbi menoleh pada Nay

"Cari apartement kita guys" Nay tersenyum jail sambil memandang Angga

"Let's go" ajak Asbi langsung merangkul Icha

"Guys, hayo lah gue laper ini" Gema mengusap perutnya

Angga masih memandang gps nya. "Heum, kisaran 500 meter dari sini ada restoran China."

"Halal gak?" tanya Asbi menoleh

"Halal" sahut Angga

"Nah masalahnya gue gak tau bahasa Mandarin juga" Gema cemberut

"Tenang. Kita punya Nay" sahut Al langsung merangkul Gema

"Dan loe adalah andalan kita Nay" Icha sedikit mendorong Nay

Nay langsung melinggarkan tangannya di lengan Angga. "Ke restoran dulu ya. Kasian Gema."

Angga mengangguk. "Iya sayang"

Asbi langsung ikut mendorong Angga dan Nay didepannya itu. "Nay terima lah babang Angga. Kasian ngarep cinta loe mulu!"

"Gue males ah pacaran mau langsung dilamar aja trus nikah" sahut Nay

"Wah kode tuh Nga" goda Icha jail mendorong Angga juga

"Ekhem, gue mau tamatin S1 dulu ya. Kasian nanti di raport anak gue pendidikan terakhir bapaknya masa SMA" Angga tersenyum memandang Nay

"Nah kerennya bapaknya lulusan Macau pula. Kan hebat tuh" tambah Gema tertawa

"Trus dipamerin ke temen-temen sekelasnya. Gini nih 'Papa aku S1 nya di Macau lho' inget jaman kita SD-SMP dulu... Iya gak sih bangga banget sama bokap-bokap kita" tambah Asbi lagi

Al langsung memberhentikan langkahnya. "Sayangnya gue gak pernah bangga sama dia!"

Semua langsung menoleh pada Al.

"Kita gak ada maksud nyindir loe Al" Icha langsung paham bahwa Al tersinggung jika yang bahas adalah 'Ayah'

"Dan saat waktunya loe jadi seorang Ayah nanti, loe jangan seperti dia... Sayangi anak-anak loe kelak... Mereka pasti akan bangga sama loe kalo loe membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang" sambung Angga

"Buat anak-anak kita kelak bangga sama kita." Asbi menepuk-nepuk bahu Al

"Amazing! Kita dewasa banget yak baru sampe Macau" Gema bersiul dan bertepuk tangan

"Kadang dengan begini kita akan tau makna kehidupan sebenarnya" Icha tersenyum

"Icha juga bijak yak" puji Gema

Nay menghela napas pelan sambil memejamkan matanya. "Gue harus berubah! Welcome Nay yang baru."

"Nay" panggil Asbi

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang