55 - Happy Wedding

238 10 0
                                    

Setelah kurang lebih 3 bulan tinggal di Barcelona untuk menata hidupnya kembali, Tia kembali ke Indonesia karena desakan Papanya yaitu Arkan yang memintanya untuk segera pulang, awalnya Tia tentu tidak mau karena ia tidak mau ada sedikitpun kenangan bersama Aldino lagi, pembatalan pernikahan 3 bulan lalu tentu membuat Tia terpuruk, bukan hanya Tia tapi, Aldino juga yang ternyata ikut menyusul Tia ke Barcelona hanya saja  Aldino tidak ada menemukan Tia sama sekali.

Tia menyeret dua koper besarnya kembali ke rumahnya yang sudah ia tinggalkan selama 3 bulan lamanya. jujur saja, ia merindukan rumah dan keluarganya itu. Namun, di satu sisi ia tak sanggup jika mengingat kenangannya bersama Aldino dulu yang masih ia coba untuk mengikhlaskannya.

"Surprice" teriak Ikhsan langsung memeluk Tia

"Astaga Ican... Kapan loe cuti?" tanya Tia kaget bercampur senang

"Yaelah kak... Udah dari lebaran seminggu yang lalu kali.. Loe aja tuh gak mau pulang pas lebaran" keluh Ikhsan sambil membantu Tia menyeret koper

"Maafin gue ya Can.. Gue banyak salah sama loe" ucap Tia tersenyum

"Sebelum loe minta maaf udah gue maafin kak.. Ayoo masuk... Mama, Papa, BiBi sama BiBiL ada di dalem lagi kumpul" ajak Ikhsan langsung merangkul Tia

"Sombong loe mentang-mentang sekolah akpol pake seragam mulu" ledek Tia

"Astaga kak... Ini tadi gue abis apel pagi baru juga masuk rumah dan eh gue liat ada loe nyeret koper gede yaudah gue peluk" cerocos Ikhsan

"Kak Tia" teriak Shabilla langsung berlari menghampiri Tia

"Hai Princess BiBiL" sapa Tia langsung menggendong adik bungsunya itu

"Welcome back kak Tia" sapa Asbi langsung memeluk Tia

"Seolah-olah gue lama gak pulang padahal baru 3 bulan gue di Barcelona" canda Tia tersenyum

"Gimana di Barcelona?" tanya Asbi melepaskan pelukan sesaat pada kakaknya itu

"Lebih baik... Barcelona indah" sahut Tia tersenyum

"Gila loe kak! Lebaran gak pulang loe.. Udah lepas lebaran baru pulang" keluh Asbi

"Maaf deh.. Tapi, Barcelona terlalu indah untuk di tinggalkan gitu aja" sahut Tia menyerahkan Shabilla pada Ikhsan

"Sayang, akhirnya kamu pulang juga" ucap Rea lega langsung memeluk Tia

"Maaf ya Ma, Tia baru pulang sekarang" ucap Tia tak enak dan menyalami Rea serta mencium pipi Rea

"Kamu jangan pergi-pergi lagi dong sayang" sahut Rea mengusap rambut Tia

"Ngelepasin Aldino itu berat Ma... 5 tahun bukan waktu yang sebentar" sahut Tia tersenyum

"Mama paham sayang, tapi memutuskan pergi sendiri ke Barcelona buat Mama khawatir. Disana gak ada keluarga kita Tia, kamu tinggal dimana selama 3 bulan disana?" tanya Rea khawatir

"Di apartement keluarga Nay Ma... Nay kan keturunan sana jadi waktu itu Tia nanya sama Nay" sahut Tia tersenyum

"Assalamualaikum"

Suara yang sangat Tia kenali kembali ia dengar suara ALDINO HARIS KHAREXA mantan tunangannya oh ralat orang yang masih ia cintai hingga sekarang.

"Waalaikumsalam... Masuk aja Dino" sahut Rea tersenyum memandang Aldino yang berdiri di ambang pintu yang terdiam karena melihat Tia

"Aku mau ke kamar dulu Ma" pamit Tia malas seolah ia membenci Aldino

"Tia.. Tia, kamu jangan ngehindar lagi" tahan Aldino memegang tangan Tia

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang