Di rumah keluarga Gammarra...
Praaanggg....
Kemarahan Adam sudah tidak terbendung lagi pada putra tunggalnya ini, ia langsung saja melempar vas bunga saking emosinya dan hampir saja mengenai Gema.Gema menggeram marah saat menghadapi Papanya ini selalu saja ia diharuskan perang dengan Papanya sendiri. Gema membenci Papanya sejak kecil dulu karna Gema merasa bagaikan anak kucing yang selalu ditinggal begitu saja oleh orang tuanya seolah tak berharga dan hanya di pandang sebelah mata.
Gema tak merasa lagi bahwa rumah adalah surga, GEMA MERASA MUAK berada di rumahnya sendiri apalagi embel-embel GAMMARRA SULAKSONO dibelakang namanya membuatnya semakin jengah harus memakai nama keluarga itu.
"Mas, udah Gema bukan anak kecil yang harus kamu pukul" tahan Anindya menangis
"Dia anak kurang ajar Anin! Aku tidak pernah mendidiknya menjadi seperti ini" bentak Adam
"Iya! Aku memang kurang ajar Tuan Adam. Karna aku tidak pernah didik oleh orang tuaku sendiri" bentak Gema
Plaaakkk...
Adam menampar putra tunggalnya yang semakin berbicara kurang ajar padanya."Mas cukup! Dia anak kita Mas" tegur Anindya berada di tengah-tengah antara anak dan suaminya. "Kamu gak papa sayang?" tanya Anindya membelai pipi putra tunggalnya itu
"Saya terbiasa sendiri nyonya Anindya" sahut Gema kesal dan menepis tangan Mamanya
Gema tidak pernah lagi menyebut 'Papa Mama' pada kedua orang tuanya karna baginya percuma kalau ia hanya di perlakukan bagaikan bukan seorang anak oleh orang tuanya sendiri.
"Semakin hari kamu semakin kurang ajar Gema! Gimana kamu mau memimpin perusahaaan nantinya hah?" bentak Adam kesal
"Aku udah bilang aku gak mau" teriak Gema
Plaakkkk....
Adam kembali menampar putra tunggalnya bahkan kali Gema terpelanting tapi, Gema diam ia pikir lebih baik ia mati sekarang di tangan Papanya sendiri agar mereka puas pikir Gema."Mas cukup!" tegur Anindya kemudian membantu Gema berdiri
"Papa sudah bilang berapa kali cari wanita baik-baik dan sempurna untuk kamu jadikan istri agar bisa memberi keturunan di keluarga ini Gema... Tapi apa kamu selalu melawan dan melawan saja kerjaannya" keluh Adam
"Aku 19 tahun Tuan Adam yang terhormat. Aku ingin menikmati masa muda tanpa harus aku punya tanggung jawab.. Aku akan menikah jika nanti aku mau" bentak Gema emosi
"Anak kurang ajar! Selama kamu memakai fasilitas dari Papa kamu milik Papa jadi apapun yang aku katakan kamu harus menurutinya. Mengerti kamu!!!" umpat Adam emosi
"Aku bukan robot yang bisa diatur seenaknya. Dan aku bukan milik Tuan Adam seolah aku adalah BUDAK yang bisa anda bayar" ucap Gema emosi dan langsung pergi dari rumahnya
"Gammarra Papa belum selesai bicara" teriak Adam kesal
💔
Di rumah Keluarga Haris...
Plaaakkk...
Selly menampar Icha putri bungsunya sendiri"Mama pukul Altha aja jangan Icha Ma" bentak Altha emosi
"Haha.. Kurang puas nyonya Selly? Baiklah aku pasrah" ucap Icha tertawa menantang
Sama seperti Gema, Icha juga memanggil kedua orang tuanya adalah tuan dan nyonya.
"Mau sampai kapan kamu seperti ini Icha hah?" tanya Selly kesal
"Seperti apa maksud anda hah?" tantang Icha
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wounded Heart <Selesai>
DiversosSeri keenam 'The Sixth' Rahasia masa lalu Asbi dan Gema tak sengaja diketahui oleh Angga. Membuat persahabatan mereka dipertaruhkan. Dan rahasia-rahasia lainnya yang masih misterius sewaktu SMA dulu kini mulai satu per satu mengurai. Siapa sebenarny...