34 -Status Kita

212 12 3
                                    

Ada adegan kiss yang dibawah 17 tahun baca nya skip aja yah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KONOTASI NEGATIF!

Begitulah sebagian pemikiran Al, Gema, Nay dan Angga begitu tau bahwa Asbi dan Icha tinggal di satu rumah yang sama.

Bagi Asbi, itu tidak masalah selama ia masih bisa mengontrol diri demikian juga Icha karna ia tidak ingin Asbi meninggalkannya, Icha butuh teman cerita yang benar-benar bisa mengertinya dan hanya Asbi yang bisa membuatnya nyaman berbagi beban menceritakan masalah keluarganya itu walaupun sebenarnya Icha biasa curhat dengan Nay tapi, Icha rasa Nay masih belum mengerti perasaannya kini tapi, kalau menghiburnya? Icha akui Nay memang jagonya menghibur orang yang sedang bersedih seperti dirinya kini.

Asbi rela pergi dari rumah untuk menemani Icha di rumah sewa itu dan mereka hanya berdua saja sementara kedua kakak Icha masih belum tau kabarnya hingga kini membuat terkadang Icha sedih namun, ada Asbi yang selalu menghiburnya.

"Jangan nangis dong Cha.. Kan ada aku nih nemenin kamu supaya gak sendirian disini" bujuk Asbi tersenyum berdiri dibelakang Icha yang sedang melukis

"Kamu emang gak papa dimusuhin sama Gema dan Angga gara-gara nemenin aku disini?" tanya Icha menoleh berusaha tersenyum

"Aku kan udah bilang jangan pikirin mereka Cha.. Mereka gak tau alasannya.. Dan aku juga gak peduli.. Yang penting aku disini buat kamu" sahut Asbi membelai pipi Icha

"Nay juga marahin aku Bi.. Kamu tau kan aku gak bisa rahasia sama dia.. Dia tiba-tiba marahin aku.. Ya, aku tau dia peduli sih.. Tapi, ah yaudah lah" ucap Icha bingung

Asbi hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke bibir Icha membuat Icha memejamkan matanya, Asbi mencium lembut bibir Icha dan Icha juga membalas ciumannya itu beberapa detik kemudian Asbi melepaskan ciumannya perlahan lalu memeluk Icha.

"Bi, kamu gak akan tinggalin aku kan?" tanya Icha mendongak menatap Asbi

"Gak. Mana mungkin Cha" sahut Asbi tersenyum dan mengecup singkat bibir Icha

"Aku punya sesuatu buat kamu" ucap Icha tersenyum dan melepaskan pelukannya

"Apa?" tanya Asbi antusias

"Tharaaa" ucap Icha membuka kain putih yang menutupi lukisannya membuat Asbi terkejut

"Wow.. Ini keren Cha" puji Asbi senang melihat dirinya sendiri dilukisan itu

"Kamu mau tau gak.. Kapan aku buat ini?" tanya Icha bersandar didada Asbi

"Kapan sayang? Perasaan ini muka aku waktu sekolah deh" tanya Asbi tertawa sambil merangkul pinggang Icha

"Ini waktu pertama kali aku liat kamu di lapangan sekolah SMP Andromeda dulu.. Ini aku lukis ulang soalnya kalo yang asli udah aku buang" sahut Icha tertawa pelan

"Lho kok aslinya dibuang sih?" tanya Asbi heran

"Waktu itu aku pacaran sama Gema jadi aku pikir aku bisa move on dari kamu ternyata gak bisa" sahut Icha tersenyum malu

"Yaudah.. Yang ini biar aku yang disimpen jadi gak dibuang lagi" ucap Asbi mengambil lukisan itu

"Emang buat kamu kok" sahut Icha tersenyum

"Makasih sayang" ucap Asbi mencium kepala Icha dan Icha mengangguk

Handphone Asbi bergetar dan Asbi langsung mengambil ponsel di saku celana jeans nya dan membaca sebuah pesan singkat.

AnastasiaKaori : Bi, miss so much 😘

Me : miss you too Ri 😍

AnastasiaKaori : tebak aku dimana?

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang