17 - Dewa Penolong

185 16 0
                                    

Keanno jujur saja tak fokus pada filmnya yang ia pikirkan bagaimana caranya dapat moment mencium Nay yang tepat waktunya dan benar-benar membuat Nay tak menyesal telah memberikan first kiss nya pada dirinya nanti.

"Tangan kamu dingin banget sayang" ucap Keanno memegang tangan Nay dan merangkul Nay lebih dekat padanya

"Gak kok biasa aja.. Paling ac nya aja" sahut Nay tak mengerti modus Keanno dan melepaskan rangkulan Keanno

"Tangan kamu dingin gini lho.. Biasa gimana?" keluh Keanno menggosokkan tangan Nay dengan tangannya membuat Nay speechless menatap Keanno yang begitu perhatian padanya menurut versi Nay. "Ya ampun sampai muka juga dingin parah gini" keluh Keanno pelan membelai pipi Nay

"Namanya juga di bioskop pasti dingin" sahut Nay polos

"Kamu rasain deh tangan aku apa? Hangat kan? Dan kamu dingin.." ucap Keanno meletakkan tangannya di dahi Nay

"Berarti kamu yang aneh dong secara kamu hangat kayak orang demam" protes Nay pelan

"Aku gak aneh Nay.. Tapi memang aku mau menghangatkan kamu dengan cinta aku" ucap Keanno pelan dan membelai pipi Nay dan lalu mengusap bibir Nay selembut mungkin

"Ken kamu mau ngapain?" tanya Nay pelan

"Ssstttss" interupsi Keanno meletakkan jari telunjuknya di bibir Nay sambil mencium pipi Nay membuat Nay memejamkan matanya terhanyut oleh suasana singkat yang Keanno sengaja ciptakan untuknya

Keanno tersenyum ia yakin Nay akan secepatnya jatuh dalam pelukannya ia memang mencintai Nay sepenuhnya namun, ia juga mau memberikan kasih sayang nya pada Nay agar merasakan cintanya yang teramat dalam itu.

"Jangan Ken"

Interupsi seseorang disebelah Nay mendorong Keanno cukup kuat membuat Nay membuka matanya dan menoleh kesampingnya namun, orang itu langsung pergi begitu saja melewatinya membuat Nay bingung.

"Sial!" umpat Keanno dalam hati

"Ya Tuhan hampir aja" keluh Nay dalam hati sambil memegangi dadanya yang masih berdegup kencang

Seper sekian detik kemudian Nay mulai kepikiran siapa dewa penolongnya itu sambil meraba kursi sebelah kirinya yang sudah kosong itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Kamu udah nyelamatin aku yang hampir ciuman sama Keanno tadi" gumam Nay dalam hati

"Sial! Seharusnya dia dalam pengawasan gue tapi kenapa gue yang jadi diawasi sama dia. Benar-benar sialan! Gagal semuanya" umpat Keanno dalam hati kesal

Setelah film selesai mereka pun keluar dari bioskop namun, Keanno sudah bersikap biasa saja begitu pula dengan Nay.

"Ken, aku mau ke toilet" ucap Nay memberikan tas nya pada Keanno

"Jangan lama-lama sayang ntar aku susulin" canda Keanno jail

"Jangan mesum kenapa sih?" ketus Nay pelan dan masuk ke toilet

"Jangan salah.. Salah-salah kamu takhluk nantinya" gumam Keanno pelan sambil tersenyum bangga

Selesai urusannya di toilet Nay kembali menghampiri Keanno dan mengambil tasnya lagi sambil memandang Keanno yang senyum-senyum tak jelas seperti orang gila.

"Ken.. Ken" panggil Nay melambaikan tangannya didepan Keanno "Keanno Septino Pratama" panggil Nay sekali lagi geram dan menginjak kaki Keanno

"Aduuhh" ringis Keanno kesakitan menyadari Nay sudah didepannya. "Jangan nyiksa aku kenapa sih Nay? Sakit ini" keluh Keanno

"Yang punya nama malah senyum-senyum gak jelas kayak orang gila.. Dipanggil 3x masih gak respon..apa mesti aku klakson gitu?" kesal Nay

"Kamu emang jagonya nyiksa aku lahir batin. Aku mau ke toilet dulu" kesal Keanno memberikan handphonenya pada Nay dan berjalan menuju toilet pria

The Wounded Heart <Selesai>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang