PART 2 (Still Flashback)

16.4K 538 0
                                    

Hari ini aku terbangun pukul 6 pagi dan langsung bergegas mandi dan merapikan tempat tidurku.

Aku berjalan menuju kamar adikku, dan aku sangat yakin jika adikku kini masih tidur.

Tok tok tok
"yan, ian bangun yan! Ini udah jam 6 kamu bisa terlambat"
Aku menunggu beberapa menit, tapi ian belum keluar juga. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya.
"Hai ka"
"Ih kamu tuh kenapa sih dari tadi ga nyaut nyaut udah dipangg.."
"sutt ah udah yu ke ruang makan, papa sama mama pasti udah nunggu kita"
Dia dengan santainya merangkul bahuku dan aku semakin kesal, bayangkan saja aku terlihat lebih pendek darinya padahal aku kakaknya!
"Udah ka jangan cemberut dong kan emang kaka pendek"
"ADRIAN DERYL MILLER!!"

Begitulah sikap ian yang kadang baik dan kadang ngeselin.

"Ehh ini ko anak mama cemberut, kenapa sayang?"
"Itu tuh mah ian bikin kesel aku!"
"Ian jangan ganggu kakanya dong, kalian tuh udah pada gede masa sering berantem terus?"
"Hehe, abisnya kalo ga ngerjain kaka kaya ada yang kurang gitu"

Aku hanya bisa menatap ian malas.

"udah udah sekarang kalian sarapan dulu, oh iya ra, kemaren kamu nolong siapa?"
"Kemaren aku nolongin ka Leo Pa, nama panjangnya Leovin Andreas Rivadle pa"
"Ya ampun itukan anaknya Sam, nanti papah ke rumah sakit bareng kamu ya"
"Eh emang Sam siapa pa?"
"Dia temen papa ra, papa udah lama ga ketemu dia, yang papa tau anak bungsunya kemarin baru meninggal karena kecelakaan, ma nanti anterin papa kesana ya sekalian ara ikut juga"
"Oh gitu pa"
"Iya pa, tapi nanti anterin mama ke butik ya?"
"Iya yang"

Setelah sarapan selesai, aku papa dan mama pergi ke Rumah sakit.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, eh Yan ayo sini masuk"

Aku melihat mama dan papa sekarang sedang mengobrol dengan om samuel.

"Leo gamau makan bun, Leo maunya acha ada disini, acha mana bun? Acha mana? Acha sayang kamu dimana? Kamu ko ga nemuin kaka sih? Acha masih marah sama kaka? Acha kamu dimana?!!!"
"Acha disini ka, acha baru dateng kesini maafin acha ya ga nemenin kaka disini"
"Ya ampun Acha, kamu jangan pergi lagi, kaka gamau kamu pergi sayang"
"Iya ka ini buktinya Acha disini, acha ga akan pergi kemana mana ko, ayo makan biar acha yang suapin ya"

Aku terus menyuapi ka Leo

"Makasih ya ra, bunda gatau kalo kamu gaada"
"Iya bun gapapa ko"

"Nah sekarang kaka minum obat ya abis itu kaka tidur"
"Acha pasti mau ninggalin kaka kan? Kaka gamau minum obat! Pokonya kamu gaboleh pergi dari kaka lagi"
"Engga ka, acha ga akan kemana mana acha bakal disini"
"janji?"
"Iya acha janji"

Akhirnya aku memberinya obat dan aku mulai mengusap kepalanya hingga dia mulai tertidur.

"Ra, papa mau ke kantor sekalian nganter mama ke butik, ayo sekalian nganter kamu ke kampus"
"iya pa, bun om aku pergi dulu ya, mau ke kampus soalnya"
"Iya sayang makasih udah jenguk leo kesini lagi"

Akhirnya aku ke kampus diantar papa dan mulai masuk kelas. Selama 2 jam aku hanya mencatat dan mencatat.

"Ra, ayo ke kantin"
Dia Alea, teman dekatku
"Yaudah ayo Le"
"Ish kebiasaan sih lo manggil gue le kan udah bagus nama gue alea ntar apa kata orang kalo nanti mereka nyangkanya nama gue lele? Please ra ganti nama panggilan gue!"
"hmm"
"ish sebel sih dari tadi gue ngomong panjang lebar cuman di hmm-in doang ?!"
"Udahlah, lo mau makan apa le biar gue yang pesenin sekaligus bayarin"
"OMG ternyata Ara itu selain cantik, ga sombong sekarang mau nraktir pula, tuhan makasih udah mau ngasih temen kaya gini"

Ini kuncinya, jika Alea terus terusan mengoceh hal yang sama aku harus membelikan dia sesuatu, bukannya dia mau memanfaatkan aku tapi Alea memang seperti itu orangnya kita harus pandai mengalihkan pikiran nya.

Hp ku bergetar dan menampilkan nama bunda.
"Waalaikumsalam bunda, ada apa? Apa terjadi sesuatu sama ka Leo?"
"Iya bun sekarang aku kesana assalamualaikum"

"Eh eh lo mau kemana baru beberapa suap lo mau ninggalin gue!?"
"ini urgent le nanti gue bakal kasih tau lo"
"Tapi ra...!!!!"
"Makan aja makanan gue gapapa ko"

Akhirnya aku menaiki taksi karena pak Tono sedang di butik mama.

"Assalamualaikum bunda, kenapa ada apa?"
"Bunda keluar sebentar ya, Leo mau bicara sama kamu, nanti bunda kesini lagi"
"Iya bunda"

Aku masuk dengan gugup karena takut jika Ka Leo marah karena aku bukan Acha.

"Ka Leo, ada apa?"
"aku pengen meluk kamu bentar, sini"

Aku berjalan kearahnya dan memeluknya. Aku mendengar tangisan ka Leo.

"Ka Leo kenapa?"
Dia tidak menanggapiku sama sekali, dia masih memelukku erat.

"Terimakasih Ara"
Aku kaget saat mendengar namaku terucap olehnya.

"Terimakasih karena kamu udah nolong aku pas kecelakaan dan mau menjadi Acha untuk sementara waktu, terimakasih untuk semua yang telah kamu perbuat"

Aku tersenyum melihat ka Leo yang tersenyum.
"Ka sesama manusia harus saling tolong menolong itu udah jadi kewajiban. Ara yakin kaka kuat, life must go on ka, kaka harus ngelanjutin hidup kaka, kaka harus buktiin ke Acha kalo kaka akan hidup bahagia"
"Thanks ra, oh iya satu lagi, kamu mau ga jadi ade kaka?"

Aku bingung dengan pertanyaan nya.
"Kalo kamu ga mau juga gapapa ra"
"Aku mau ko jadi ade ka Leo, tapi kan aku masih punya keluarga, jadi aku ga bisa tinggal bareng ka Leo"
"Hahaha kamu lucu banget sih, kamu ga usah tinggal di rumah kaka, maksud kaka itu kaka mau kamu anggap kaka sebagai kaka kamu"
"Oh gitu hehe, kayanya gara gara aku laper deh ka jadi aga lelet gitu hehe"
"Ya ampun baby kamu gamakan dulu sebelum kesini?"
Flashback end

My Protective FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang