Part 13 (Meet again)

5.6K 263 2
                                    

Hari ini aku duduk di ruangan ka Leo dengan pikiran ku yang entah kenapa tidak bisa fokus.

"By..."
"By..."
"Kamu denger kaka ga sih!?"

Aku tersadar karena suara yang sangat keras.
"ehh iya ka kenapa?"
"Babyy harusnya kaka yang nanya kamu kenapa? Dari tadi kamu ngelamun terus loh!"

Aku ingin menjawab namun didahului ketukan pintu.

Knock..knock
"Masuk"
"Maaf pa mengganggu, client kita dari greyson company sebentar lagi akan datang"
"Jika mereka sudah datang langsung buka saja pintunya, kamu bisa pergi sekarang"

"Baby tuhkan kaka liat kamu ngelamun terus, ada masalah apa sih?"
Ka leo terpaksa jongkok karena aku terus menundukan kepala kebawah. Aku pun tidak mengerti dengan perasaan ini, ada rasa takut yang benar benar membuatku tak bisa fokus untuk saat ini.

"Aku gapapa ka"
"Ayolah by, kamu kan udah janji sama kaka gaakan nutupin semua masalah kamu dari kaka"
"Tapi.."
"Mungkin emang kamu udah gamau cerita lagi sama kaka, maaf kalo kak ngeganggu privasi kamu"

Ka leo pergi melihat jendela dan melihat pemandangan yang hampir setiap hari dilihatnya. Ada perasaan bersalah saat aku tidak mau menceritakan segalanya. Aku beranjak dan memeluk ka Leo dari belakang.

Setelah beberapa detik akhirnya ka Leo berbalik dan memelukku lebih erat kali ini.

"Kamu sebenernya kenapa?"
"Aku hanya bingung dengan perasaan ku ka"
"Perasaan seperti apa?"
"Ketakutan yang setiap hari makin menjadi, ketakutan bahwa aku akan menghilang dari dunia ini, ketakutan dimana aku harus meninggalkan semua orang yang aku sayang, dan ketakutan jika aku meninggal...."

Aku merasa pelukan ini bertambah erat.
"Please by.. Jangan bilang kaya gitu, jangan pernah berfikir untuk meninggalkan kaka.. Kaka gaakan sanggup untuk ditinggal kedua kalinya... Kaka bahkan terlalu takut untuk membayangkan semua ini terjadi..please janji sama kaka bawa kamu akan terus ada di samping kaka papa dan Ian!"

Aku ingin sekali mengucap kata janji itu... Tapi otakku seakan mencegahku karena memang aku tidak bisa menjanjikan apapun tentang hidup ini karena bukan aku yang mengatur segalanya tapi tuhanlah yang mengatur kehidupan manusia.

"Ara please janji sama...."

Knock knock knock
Aku tidak bisa melihat orang yang masuk karena pelukan ini belum juga dilepaskan.

"Ka sudah ada client ka, lepas dulu pelukannya"
"Ga gamau, kamu harus janji dulu"
"Ayodong ka, mana ka Leo yang profesional?"

Akhirnya ka Leo melepaskan pelukannya.

Aku tersenyum canggung saat melihat client ka Leo, dan aku sungguh familiar dengan orang itu, tapi tidak ingat namanya siapa.

"Maafkan atas kejadian tadi, perkenalkan saya Leovin Andreas Rivadle, so glad to meet you mr greyson"
"Yeah me too, oh hey kita pernah bertemu kan? Kamu masih ingat kejadian di airport?"
Dia menunjukku.

"umm i'm so sorry tapi saya tidak bisa mengingatnya sir"
"Hey tidak perlu terlalu formal kita semua hanya beda 2 tahunan kan?Aku Dev kau ingat kan?"
"Oh iya, maaf aku tidak mengenalmu tadi"

Obrolan terus berlanjut dengan proyek yang sedang direncanakan.

"Hey bagaimana jika kita lunch bersama?"
"Oh maafkan aku Dev tapi aku sudah janji dengan ka Leo untuk lunch bersama dan ka Leo sudah membooking restoran tersebut"

Wajahnya terlihat berubah meskipun dia masih tersenyum tapi aku melihat senyum yang berbeda.

"Kalian membicarakan apa?"
Ka Leo yang baru masuk ke ruangan ini duduk disampingku.
"Leo, maaf tapi aku harus segera pergi dari sini, ada urusan penting"

Setelah berjabat tangan Dev segera pergi tanpa menoleh sedikitpun kepadaku dan terlihat ada semburat kemarahan di wajahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makasih buat votenya 😊 kalo kalian ngerasa ada yang ga srek, comment sraan dan kritik kalian sangat dibutuhkan 😊 tapi dengan cara penyampaian yang baik😊

My Protective FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang