"Dev kenapa?"
"Ga"
"Dev kenapa sih?"
"Ga"
"Dev, kalo ada masalah itu bilang jangan gini dong"
"Aku ga kenapa napa"
Ara berfikir keras apa yang bikin Dev ngamuk di pagi hari ini.
"Ohh!! Aku tau kamu kenapa!"
"Aku ga cemburu ya!"
"Padahal aku belom bilang loh Dev!"
Ara terus terusan tertawa hingga Dev yang disebelahnya semakin sebal dan merutuki kebodohannya sendiri.
Flashback
"Aku pengen dianter kakak ke sekolah""Tapi kakak dijemput sama Dev. Emangnya mobil kamu kemana?"
"Oh jadi gamau nganterin Ian? Yaudah Ian bareng papa aja"
"Engga ko, yaudah gapapa. Udah sarapan kan?"
Ian mengangguk dan mengikuti Ara hingga masuk ke mobil Dev. Dan kalian tau? Ian sangat kekeh bahwa Ara harus ada di kursi belakang bersamanya. Sedangkan Dev tidak terima dan ingin Ara di sampingnya. Akhirnya Ara memutuskan untuk Ian yang duduk di samping Dev.
"Kamu hati hati ya Yan"
"Kakak gamau keluar buat peluk aku dulu?"
Ara dengan senang hati keluar dan memeluk erat Ian.
"Jangan nakal di sekolah ya. Kakak sayang Ian"
"Ian juga sayang kakak"
Tanpa sepengetahuan Ara, Ian menjulurkan lidahnya saat Dev melihat Ian memeluk Ara. Dan itu membuat Dev kesal setengah mati.
"Jika saja dia bukan adik Ara akan ku buat dia menghilang dari dunia karena berani memeluk gadisku!"
Flashback off
"Kamu masih cemburu juga?"
"Ga"
"Yaudah kalo gitu aku masuk kantor dulu. Kamu hati hati dijalan ya"
Ara membuka pintu mobil. Baru saja membuka sedikit, Ara sudah tertarik dan membuat kepalanya bersandar pada dada Dev.
Ara tertawa dalam hati, tapi dia tidak mau menertawakan kejadian kali ini didepan Dev.
"Udah Dev, masa gara gara itu kamu ngambek?"
Dev menggeleng pelan. Entah kenapa hanya didepan Ara, Dev merasa bebas mengeluarkan apapun yang dia rasakan.
"Iya iya, maafin Ian ya. Ian emang kaya gitu sama cowo yang deketin aku. Dia cuman takut ada yang bikin aku sakit hati lagi. Nanti juga gaakan kaya gitu kok"
Dev masih senantiasa memeluk Ara. Dan mengangguk pelan.
"Udah ya, kamu kan harus ke kantor. Nanti telat lagi"
"Jadi kamu ngusir?"
Ara gelagapan. Maksudnya tak seperti itu. Dev keluar mobil dan membukakan pintu untuk Ara.
Cup
"Maaf juga karena aku udah bersikap kekanakan"
Kecupan singkat di pipi itu membuat Ara blushing.
"A..aku pergi dulu, bye"
Ara agak terburu buru masuk kantor. Ya apalagi selain karena kecupan di pipi itu.
"She's so beautiful. Dan terlalu menggemaskan. Thanks by, untuk kedua kalinya aku bisa mengeluarkan apapun yang aku rasakan, always loving you"
![](https://img.wattpad.com/cover/153347728-288-k164285.jpg)