#Ara's pov Kriiingggg kriiinggggg "mmm..Halo" "Ra maaf bunda ganggu pagi pagi gini, tapi kamu tau ga Leo dimana?" "Loh ka Leo bilang kemaren mau pulang ko bun" "Tapi sampe sekarang gaada ra, di kantor juga gaada, bunda takut kejadian itu menimpa bunda lagi ra hikks... Hikss... Tolong bunda ra" "Nanti Ara bantu cari ka Leo bun, bubda yang tenang, Ara yakin ka Leo ga akan kaya dulu lagi, ara tutup telfonnya ya bun mau langsung siap siap" "Iya sayang, makasih"
Aku terburu buru dan meninggalkan rumah ku dengan cepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melangkah memasuki sebuah apartemen. Ini apartemen ka Leo, hanya aku, Aca dan ka Leo yang tau apartemen ini.
Jika kalian bertanya kenapa aku bisa masuk ke apartemen ini karna password nya adalah tanggal ulang tahun aca.
"Ya ampun ka Leo!" Aku shock saat melihat kamar ka Leo yang sangat berantakan, sampah makanan dimana mana dan yang paling parah adalah ka Leo mengerang kesakitan. "Ka Leo, ka bangun kaa" "mmmmmmm..." "Ya ampun kaka demam, kenapa ga telfon aku sih ka?! Tunggu sebentar aku akan meminta bantuan untuk bawa kaka ke rumah sakit" Saat aku ingin berdiri, ada tangan yang mencekalku.
"Jangan, jangan bawa kaka ke rumah sakit.." "Tapi ka, aku takut kaka kenapa napa" "Please ra..." Hanya helaan nafas yang bisa aku keluarkan saat ini. "Oke aku gaakan paksa kaka buat ke rumah sakit, tapi aku akan panggil dokter kesini!" "Kakak baik baik aja ra.." "Iya atau kaka bakal aku paksa buat ke rum.." "Terserah kamu"
Aku langsung telfon dokter pribadi keluarga ku.
"Keadaan kaka saya gimana dok?" "Leo kehilangan banyak cairan dan sedang banyak fikiran sepertinya, dan ini obat nya bisa di tebus di apotik" "Terimakasih dok" "Yasudah mari saya antar dok" "By.. Jangan pergi" "Tapi ka, aku mau nganter dokter Alvan" "By please.." "Maaf ya dok, memang kaka saya kalo sakit kaya gini" "Iya tidak apa apa, saya permisi dulu"
Setelah dokter itu pergi aku pun akan pergi untuk membuat sup dan membeli obat. "Ka aku mau beli obat dulu sama mau bikin sup ya, sebentar ko" "Jangan by, jangan pergi.." "Ka sebentar aja, aku janji ko" "Gamau kaka pengennya sama kamu" "Oke kalo gitu aku mau nelfon bunda dan mau ngadu kalo anaknya lagi sakit!" "Ih ko kamu ngancem sih!" "Lagian ka Leo masa aku ga boleh pergi... Udah ya aku pergi dulu"
Dia hanya memalingkan mukanya ke arah kaca. Aku juga bingung kenapa ka Leo tiba tiba menjadi sangat manja kepadaku. Memang sih setiap ka Leo sakit pasti dia akan berubah menjadi big baby. Aku harus memakluminya sekarang.
Selesai membeli obat dan bahan bahan yang ku perlukan aku segera masak di dapur dan saat aku balik badan sudah ada ka Leo dibelakangku.
"Ya ampun ka, kaka tuh lagi sakit, istirahat sana dikamar!" "Aku pengennya sama kamu By" "Ish kaka tuh manggil aku baby tapi ganyadar kelakuan sendirinya sekarang kaya big baby! Ayo aku anter kaka!" "Ga gamau aku pengen sama baby!!" "Ka ih jangan peluk peluk terus ayo aku anter kaka ke kamar!" "Gamau pokonya pengen sama baby!"
Sekali lagi aku menghela nafas, aku terus memikirkan bagaimana caranya ka Leo bisa tidur sekarang.
"Yaudah kalo kaka gamau dikamar sekarang kaka tidur di sofa dulu sekalian nungguin masakan aku mateng" "Gamau aku pengennya meluk kamu!" "KA!!" "Ish kenapa kamu bawel banget sih by! Masa kakanya pengen meluk gaboleh!" "KA!!!!" "Iya iya kaka tidur di sofa tapi anterin"
Aku mengantarnya ke sofa dan menyelimuti ka Leo dan mengusap rambutnya pelan agar ka Leo bisa tidur dengan nyenyak.
Nafaska Leo sudah teratur dan tinggal menunggu supku matang. Dan memilih untuk membereskan kamar ka Leo agar ka Leo bisa lebih nyaman nantinya.