"Hai sayang"
"Em hai juga yang"
"Ikut aku yuk"
"Kemana ??"
"Udah ikut aja"
Shelin pun menarik tangan Tika menuju toilet, saat sampai di toilet Shelin langsung mengunci pintunya dan bertepatan di toilet tersebut sedang tidak ada siswa lain karena siswa lain sibuk melihat hasil ujian
"Kok bawa aku ke sini sih trus kenapa di kun-"
Cup
Shelin menghentikan ocehan Tika dengan mencium bibir Tika melumat dengan penuh gairah membuat Tika susah mengimbangi ciuman Shelin. Setelah beberapa lama berciuman Tika pun hampir kehabisan nafas, dia pun memberi kode pada Shelin tapi Shelin yang pura pura tidak mengerti tetap mencium bibir Tika membuat Tika akhirnya mendorong Shelin untuk melepaskan ciumannya tapi baru beberapa detik melepaskan ciumannya Shelin kembali menyerang Tika tapi kali ini di leher Tika, menghisap leher Tika dengan kuat membuat leher Tika yang putih mulus memerah
"Sayang hah hah hentikan aku susah nafas nih"
"Itu pelajaran buat kamu karena udah ngeremehin aku"
"..."
"Minggu lalu kamu bilang aku nggak akan dapat nilai bagus tapi buktinya aku dapat nilai bagus tuh tanpa menyontek"
"Iyakah ??"
"Yaampun sayang sama pacar sendiri nggak percaya banget"
"Iya iya aku percaya sama kamu kok"
"Nah gitu dong"
"Yaudah yuk kita keluar" kata Tika tapi di tahan oleh Shelin.
"Kenapa sayang ??"
"Leher kamu merah tuh tadi aku ngisap terlalu kencang hehe"
"Yaampun yang ini kelihatan banget" protes Tika setelah melihat lehernya
"Maaf sayang habisnya leher kamu menggoda sih" kata Shelin menaik turunkan alisnya membuat Tika jadi malu
"Sayang aku kan udah pernah bilang sama kamu jangan pernah merahin leher aku bagian atas karena kelihatan banget apalagi ini di sekolah" Protes Tika memyembunyikan malunya
"Maaf sayang" kata Shelin sambil menundukan wajahnya memainkan kedua ujuh jari telunjuknya seperti seorang anak kecil yang meminta maaf pada ibunya membuat Tika yang melihatnya menjadi gemas sendiri
"Lain kali jangan di ulangi" kata Tika menahan senyumnya. Dalam hati ia tertawa geli
"Kamu lucu banget sih sayang kalau kaya gini" batin Tika
"Iya aku janji" kata Shelin masih menunduk.
"Hahahahahahahaha" Tika yang sedari tadi menahan tawanya akhirnya melepaskan juga karena sudah tidak tahan melihat Shelin yang berlaku seperti anak kecil
"Sayang kok kamu tertawa ??" Tanya Tika setelah mengangkat wajahnya dan memandang Tika heran
"Nggak haha" kata Tika masih di selingi sisa sisa tawanya
"Kamu ngerjain aku ??" Tanya Shelin setelah beberapa lama mengerti arti tawa dari Tika
Shelin pun memeluk Tika dari belakang menggelitiki perut Tika
"Hahaha Shel udah haha"
"Ini pelajaran buat kamu karena ngerjain aku"
"Hahaha am pun say ang" kata Tika sambil terengah engah karena capek tertawa dan Shelin pun akhirnya berhenti menggelitik Tika
"Sayang lepas dulu ih pelukannya aku kan mau rapih rapih dulu" kata Tika karena Shelin belum melepaskan pelukannya dan malahan semakin mengeratkan
"Nggak mau"
"Sayang please" mohon Tika
"Iya iya" kata Shelin sambil cemberut
Cup
"Udah nggak usah cemberut gitu" kata Tika setelah mengecup bibir Shelin sekilas.
Tika pun merapikan dirinya mengurai rambut panjangnya untuk menyembunyikan tanda di lehernya
"Udah beres nih yuk kita keluar" kata Tika dan di angguki oleh Shelin
Mereka pun keluar dari toilet tersebut
"Woy kalian berdua ini kemana aku cariin dari tadi eh ternyata malah di sini"
"Sebenarnya tadi kita nggak ada di sini kok"
"Kemana dong ??"
"Jalan jalan dengan dora emon"
"Ngawur lu. Eh iya kalian udah lihat nilai nilai kita ??"
"Udah tadi"
"Nilai kamu bagus Shel, nggak nyontekan ??"
"Enggaklah"
"Iyakah ?? Nggak percaya tuh"
"Kalau nggak percaya yaudah"
"Kita ke kantin yuk aku laper nih" ajak Tika yang sebenarnya memotong percakapan mereka yang tidah berfaedah karena kalau di biarkan berlanjut maka tidak akan pernah habis sampai upin ipin kuliah.
"Yaudah yuk aku juga laper nih"
Mereka pun menuju ke kantin
"Kalian pesan apa ?? Nanti aku yang pesanin" Tanya Shinta
"Bakso dan minumannya orange jus" kata Shelin
"Aku nasi goreng dan air putih aja" kata Tika
"Oke tunggu sebentar ya mbak" kata Shinta berbicara seperti pelayan
"Iya pelayan" balas Shelin sambil tertawa. Shinta yang sudah pergi memesan tidak mendengar jawaban Shelin kalau dia mendengar maka akan terjadi perang dunia 3
Setelah beberapa lama Shinta pun datang membawa pesanan mereka
"Nih pesanan kalian" kata Shinta sambil memberikan pesanan Tika dan Shelin
"Makasih ya Shinta" kata Tika
"Makasih Shin" kata Shelin
"Iya sama sama"
Mereka pun makan di selingi obrolan kecil
"Jangan lupa ya minggu depan kita liburan bersama. Kalian siap siap nanti aku jemput di rumah kalian oke" kata Shinta setelah mereka selesai makan
"Oke" kata Tika dan Shelin bersamaan
~~~~~~~~~
Maaf ya kalau ceritanya nggak nyambung
Jangan lupa vote&coment
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend Is My Lover
RomanceMengandung unsur LGBT atau lesbian jadi bagi yang jijik dilarang membaca Seorang gadis pendiam, baik hati, dan lemah lembut memiliki masa lalu yang buruk yang membuat ia membenci kaum adam. Hidup gadis tersebut menjadi berwarna ketika ia bertemu den...