Chapter 42

4K 220 47
                                    

Shinta pov
Setelah segala kebujukan yang ku lakukan pada Rendi agar dia pulang akhir nya dia mau awalnya dia gak mau karna masih ingin bersama ku tapi tak ku fikirkan karna yang aku fikirkan skarang adalah orang yang aku sayang yang sekarang sedang terluka. Aku memasuki kamar ku dan ku dapati ia berada di pelukan Tika, aku memandang nya dengan sendu sedangkan Tika dan Shelin memandang ku seolah meminta penjelasan. Aku memberi kode kepada Tika dan Shelin untuk keluar meninggalkan aku dengan Dini tapi saat Tika melepaskan pelukan mereka Dini malah mengeratkan pelukan nya, mungkin dia menyadari aku di sini.

"A aku mau pulang" kata Dini yang membuat dada ku sesak karna mendengar suara nya yang berbicara dengan sesenggukan. Aku berjalan mendekat pada nya

"Beb maafin aku udah buat kamu kaya gini tapi aku mohon dengerin penjelasan ku" kata ku setelah berdiri di belakang nya sambil mengelus rambut nya

"Aku mau pulang Tika please antarin aku pulang" kata nya lagi

"Tapi aku gak tau bawa mobil Din"

"Pakai motor nya Shinta aja, Shin pinjam motor kamu" kata Shelin

"Tapi kan.."

"Udah nanti aja kamu jelasin nya kasih dia waktu" kata Shelin yang ku jawab dengan anggukan. Aku pun menuju lemari mengambil kunci motor ku. Motor yang jarang ku pakai. Lalu aku memberikan nya pada Tika

"Hati2 di jalan ya, jangan ngebut2 bawa motor nya Tik"

"Iya Shin" jawab Tika lalu menuntun Dini keluar dari kamar ku

Shinta pov end

Author pov

"Sebenar nya apa yang terjadi sama kalian berdua ??" Tanya Shelin setelah Dini dan Tika sudah keluar dari kamar Shinta

"Aku dan Dini pacaran minggu lalu dan tadi Dini ngelihat Rendi peluk dan cium aku"

"Kamu masih pacaran dengan Rendi ??"

"Iya aku masih pacaran dengan nya.."

"Gila emang.. udah punya pacar malahan mau tunangan tapi ini ngajak anak orang pacaran" kata Shelin dengan kesal

"Aku sayang bahkan cinta sama Dini, aku bakal putusin Rendi kok dan batalin pertunangan ku"

"Kamu yakin dengan keputusan mu?? Jangan mengawali sesuatu kalau emang kamu gak sanggup"

"Aku yakin bahkan sangat yakin aku akan berusaha lakuin semua buat dapatin cinta aku"

"Aku percaya sama kamu.. cepat selesaikan masalah kalian. Aku gak mau lihat salah satu sahabat ku terluka" kata Shelin memukul pelan punggung Shinta. Mereka berdua emang sering berantem namun mereka saling menyayangi dan akan menjadi dewasa saat ada dalam situasi tertentu..

"Kita turun ke bawah yuk" ajak Shinta yang di jawab anggukan oleh Shelin. Hari sudah mau menjelang malam dan Shinta membuat kopi untuk nya dan Shelin sambil menunggu Tika datang

Setelah beberapa lama menunggu akhir nya yang di tunggu pun datang

"Gimana ??" Tanya Shinta setelah melihat Tika

"Baru datang udah di tanyain, sediakan minum atau apa kasiang pacar ku kecapean, sayang sini" kata Shelin lebay sambil menarik Tika duduk di pangkuan nya dan melingkarkan tangan nya di pinggang Tika

"Bisa gak sih kalian gak romantis di depan aku gak kasihan sama aku yang lagi bersedih" balas Shinta tak kalah mendrama

"Hahaha gak cocok kaya gitu Shin, kamu haus ya yang ??" Tanya Sheli pada Tika yang di jawab dengan gelengan

"Tuh Tika gak haus, yaudah Tik gimana dengan Dini ??" Tanya Shinta lagi

"Tadi di perjalanan pulang dia selalu diam sambil sesenggukan dan sampai di rumah nya dia langsung izin ke kamar nya kata nya mau tidur nenangin diri nya, mata nya sembab banget buat aku gak tega ninggalin dia jadi aku minta temani dia tapi dia bilang nya dia butuh waktu buat sendiri dulu jadi aku putuskan untuk pulang" kata Tika menjelaskan yang membuat Shinta menundukan kepala nya merasa bersalah membuat kekasih nya seperti itu

"Kasih dulu dia waktu Shin.. fikiran nya masih kacau jadi susah buat dia dengerin penjelasan kamu untuk saat ini"

"Tapi kapan aku ngejelasin nya aku gak tega buat dia kaya gini terus" kata Shinta sambil mengangkat wajah nya dan terlihat mata nya sudah berkaca kaca, melihat itu Tika segra turun dari pangkuan Shelin dan berpindah duduk di samping Shinta dan mengelus tangan nya

"Besok kasih dulu dia waktu untuk nenangin diri seharian, lusa baru kamu ngejelasin nya. Aku bakal bantu kamu kok Shin, kita ini sahabat bahkan saudara jadi apa yang jadi masalah kamu itu juga masalah aku" kata Shelin

"Makasih Shel udah bantuin aku" kata Shinta sambil tersenyum walau air mata nya menetes. Shelin berdiri dan berpindah duduk di tengah di antara Tika dan Shinta

"Gak usah makasih itu emang harus di lakuin seorang saudara jadi skarang berhenti nangis masa orang jahil nangis kaya gini" kata Shelin sambil mengacak rambut Shinta

"Ih Shelin rambut aku jadi berantakan" kata Shinta cemberut

"Ululu sahabat aku cemberut gini jadi makin jelek" kata Shelin sambil mencubit pipi Shinta membuat pemilik pipi itu kesal bukan nya minta maaf Shelin malah menertawakan Shinta, kegiatan mereka yang kekanakan membuat Tika tersenyum walaupun dengan pikiran yang masih menerka nerka tentang hubungan Shinta dan Dini

"Malas ah ngomong sama kamu Shel" kata Shinta sok ngambek

"Sayang jangan ngambek dong"

"Ih Shel geli aku kamu panggil gitu" kata Shinta bergidik ngeri

"Seharus nya lo itu bangga secara di panggil sayang sama orang secantik gue" kata Shelin sambil mengibaskan rambut panjangnya

"Ih jijik gue" kata Shinta membuat Shelin tertawa

"Hahahahahahahahaha" tawa Shelin ngakak

"Tika lihat tuh aku di ketawain" kata Shinta sambil pindah duduk di samping Tika jadi saat ini Tika yang duduk di tengah

"Eh enak aja ngadu sama pacar gue"

"Hahaha kalian ini lucu ya kaya anak kecil" kata Tika

"Ih masa kita di bilang kaya anak kecil sih"

"Emang gitu kenyatan nya" kata Tika dengan cuek"

"Emm sayang ini udah mau malam kita pulang yuk takut nya nanti mama kawatir sama kamu"

"Astaga iya aku sampai lupa mama pasti kawatir, yaudah kami pulang dulu ya Shin"

"Yah 😟😟 kok pulang sih masa tega ninggalin aku"

"Iya Shin maaf ya soalnya tadi ngizin nya cuma sampai sore aja"

"Yaudah deh kalau gitu hati2 ya di jalan" kata Shinta pada Tika dan Shelin lalu mereka pun menuju ke mobil Shelin

Di perjalanan pulang

"Yang Shinta sama Dini sebenar nya kenapa ??" Tanya Tika lalu Shelin menjelaskan semua nya pada kekasih nya itu, setelah selesai mendengar penjelasan dari kekasih nya itu Tika menghela nafas panjang

"Semoga masalah mereka cepat selesai" kata Tika

"Iya sayang semoga" balas Shelin sambil tangan kiri nya menggenggam tangan Tika sedangkan tangan kanan nya fokus menyetir

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hallo guys
Author minta maaf karna salah ketik part nya tapi author udah perbaikin kok, maafin author yang selalu gagal fokus ya 😊😊

Jangan lupa vote&komen

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang