Chapter 1

29.3K 881 9
                                    

Retika pof
Di sinilah aku sekarang berbaring terlentang di atas ranjang kamarku sambil mengingat masa lalu lebih tepatnya dua tahun yang lalu yang sebelumnya sudah kulupakan tapi mengapa sekarang aku mengingat kejadian menyakitkan itu lagi. Suatu kejadian yang dimana membuatku membenci pada kaum adam.

Flasback On
Saat ini aku sedang belajar untuk persiapan ujian tapi di saat aku sedang belajar  aku mendengar suara ribut di ruang tamu, aku keluar dari kamarku tapi baru saja sampai di pintu aku mendengar suara yang sangat kukenali yaitu suara mama dan papaku yang berkelahi.

" Pa !! Kenapa bisa kamu sampai mabuk gini ?? " teriak mamaku
" Kamu nggak usah teriak2 !! Ganggu kesenangan aku aja " jawab papaku tak kalah teriak.
Mamaku masih aja menanyakan ini itu tapi stelah beberapa lama mungkin papaku udah emosi papaku menampar mamaku cukup keras kemudian masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras. Aku tidak bisa melakukan apa2 selain datang kepada mama kemudian memeluk mama dengan erat.

Setelah kejadian itu, aku jadi jarang sekali bicara pada papa jika papaku bertanya aku hanya menjawab sekenanya saja atau singkat, padat, dan jelas.
Namun pada suatu hari tepatnya seminggu setelah liburan semester dua ( kenaikan kelas 2 SMP ) saat aku sedang berbaring di atas ranjang kamarku aku mendengar lagi suara berisik di ruang tamu, aku keluar tapi baru saja aku sampai di depan pintu, lagi aku melihat kejadian beberapa minggu lalu terulang lagi, Papa yang beberapa minggu ini sudah tidak mabuk lagi tapi kenapa hari ini dia mabuk lagi.
Dan kali ini papa lebih kejam dari sebelumnya dia meninju pipi mama dengan sekuat tenaga sehingga aku dapat melihat pipi mama sehingga pipi mama agak membiru dan sudut bibir kiri yang mengeluarkan darah karena papa meninju mengenai sudut bibir juga. Aku yang sudah tidak tahan menghampiri mereka berdua
"Papa apaan sih !!! Kenapa papa kasar sekali sama mama hah !!" Teriaku kepada papa
"Kamu diam saja tidak usah ikut campur urusan orang tua" jawab papaku
"Kalau papa cuma gini terus mendingan papa pergi dari kehidupan aku dan mama !!" teriaku menggebu gebu. Papa yang mendengarnnya langsung menarik tangganku kasar, membawaku ke kamarku, mengunci pintu dan menghempaskan aku di atas ranjangku. Perasaanku menjadi tak enak dan benar saja kulihat papaku menyeringai seperti ular yang bersiap menerkam mangsanya. Sebelum itu terjadi aku bermaksud untuk bangun tapi papaku langsung menindihku meletakan kedua tanganku di atas kepalaku dengan satu tangannya dan merobek bajuku serta celanaku kemudian meremas payudaraku dengan kasarnya. Aku menangis dan memohon supaya dilepaskan tapi papa tidak perduli papa cuma perdulikan dengan nafsunya. Kemudian papa melepaskan braku membuangnya kesembarang arah dan langsung menghisap payudaraku dengan kasarnya, aku menjerit meminta tolong .......
Dan untungnya dewi keberuntungan masih memihak kepadaku, sebelum papaku melanjutkan itu semua pintu di dobrak dan masuklah beberapa para warga serta mamaku. Para warga langsung menyingkirkan papa dari atas tubuhku dan mama langsung menghampiriku serta memeluku dengan erat dan terus bergumam kata maaf karena mama hampir saja terlambat.
Setelah kejadian itu, aku dan mama pindah ke kota untuk melanjutkan hidup di sana. Aku yang dulunya memang pendiam sekarang menjadi tambah pendiam, aku terus mengurung diriku di kamar, menangis setiap hari dan tidak pernah berbicara lagi. Jika mamaku bertanya aku hanya menjawab dengan gelengan dan anggukan, mama yang melihatku seperti ini selalu ikut juga menangis. Aku juga selalu mendengar mama menangis hampir setiap tengah malam, itu semua kuketahui karena aku selalu tidur jam 02.00am dan bangung jam 05.00am.
Mama memanfaatkan kealiaanya yaitu menjahit pakaian untuk memenuhi kebutuhan sehari hari kami.

Satu bulan kemudian mama mendaftarkan aku di skolah paling dekat di rumahku yang jaraknya sekitar 200m dari rumahku sehingga aku boleh berjalan kaki tanpa takut telat ( aku tahu jaraknya dari mamaku ) tapi aku masih suka mengurungkan diriku dikamar sambil melamun sehingga aku tidak masuk skolah selama semingga. Kukatakan seminggu karena semingga dimulainya skolah setelah libur aku sudah mau keluar dari sarangku meneruskan kehidupanku dan melupakan kejadian yang menyakitkan itu tapi walaupun demikian aku masih jarang sekali berbicara. Aku berbicara nanti ditanya dan menjawab dengan sekenanya, setelah beberapa minggu sekolah aku bertemu dengan seseorang yang periang sekali suka membuat lelucon yang terkadang membuatku tertawa, hah aku belum pernah tertawa setelah kejadian menyakitkan itu tapi sekarang aku tertawa karena seorang perempuan bernama Shelina atau biasa disapa shelin. Dia adalah perempuan yang terkenal periang, pelawak, malas belajar dan suka nyontek. Seiring berjalannya waktu aku dan dia semakin dekat aku sudah mulai terbuka sama dia begitupun sebaliknya tapi aku belum pernah menceritakan kejadian menyakitkan itu. Dekatnya kami membuat timbulnya perasaan yang tak seharusnya, perasaan yang harus kujatuhkan kepada kaum adam tapi kujatuhkan pada kaum hawa lebih tepatnya sahabat aku sendiri.
Flashback Of

Aku tersenyum mengungat sifatnya yang manja apalgi kalau udah bersamaku hu manjanya itu tapi aku suka melihatnya manja gitu gemes aku melihatnya pengen aku cium dan ku lumat serta ku gigit2 kecil tu bibirnya yang sengaja ia manyungkan beberapa senti... eeh!! ASTAGA kenapa aku bisa mesum gini si...

Ketika sedang asiknya melamun aku dikagetkan seseorang yang sedang kulamunkan. Dia datang2 langsung buka pintuku dan berteriak membuatku kaget, saking kagetnya aku melompat dan jatuh di atas lantai lebih tepatnya pantatku yang berciuman dengan lantai.

"Hahahahahahahahahahahahahahahaha kamu lucu sekali hahaha" Dia menertawakan aku aku sambil guling2 di atas ranjangku, huh tuh anak kalau aku nggak sayang sama dia udah ku buang ke lautan lepas biar di makan ikan hiu besar saja sekalian
"Ketawa aja terus, kalau kamu kaya gini aku nggak mau lagi kasih kamu contekan lagi" jawabku, kalian masih ingatkan sebelumnya aku bilang dia malas belajar?? Huuu malas sekali apalagi ngerjakan pr, katanya dia lebih baik bermain game atau jahilin aku dari pada kerjakan pr.Kami sekarang kelas XI IPS 1, aku dan dia sekelas duduk berdua lagi tapi aku suka hehe 😆😆
"Jangan gitu dong Kartikaku sayang masa kamu tega sih sama aku" katanya sambil memanyungkan bibirnya. Huuu kalau dia udah kaya gini mana bisa bikin aku marah yang ada gemes sama dia pengen cium tuh bibirnya yang menggoda
"Iya2 aku nggak marah kok" hawabku sambil tersenyum semanis mungkin sama dia
"Ululu senyumnya, temani aku yuk ??" Katanya sambil mencubit kedua pipiku.
"Aduh sakit tahu pipiku" kataku sambil melepaskan tangannya dari pipiku dan mengelus bekas cubitannya
"Iya2 maaf, yaudah ayo ikut aku" katanya sambil menarik tanganku untuk mengikutinya
"Eh mau kemana ??" Tanyaku sambil menahan tanganku yang ditariknya
"Udah ikut aja, nanti juga kamu tahu sendiri" katanya tanpa menjawab pertanyaanku. Huuu kalau udah kaya gini aku hanya ikutin aja dia kali aja dia bawa aku ke hotel terus kita ena2 eh!! Pikiranku ini hehehe

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang