Epilog

610 17 2
                                    


Di sebuah kamar mewah terlihat dua orang gadis cantik sedang tertidur dengan pulasnya di bawah selimut tanpa sehelai benangpun, ah author salah harusnya yang satunya udah gk gadis lagi karna keperawanannya udah di ambil. Setelah di bilang kek gini pasti dah bisa di tebak, yaps Shelin dan Tika

Mereka berdua tetap tidur dengan nyenyaknya walaupun waktu sudah tidak bisa di katakan pagi lagi, mungkin karna kecapean main karna semalam mereka mainnya sampai subuh.

Sinar matahari masuk di cela2 jendela hingga membuat Shelin terbangun lebih dulu, ia mengucek matanya dengan pelan lalu melihat ke samping dimana istrinya masih tertidur dengan nyenyak. Bibirnya menyunggikan senyuman melihat Tika yang terlihat sangat menggemaskan dengan muka bantalnya, bibirnya mendekat dan memberikan kecupan lembut di kening istrinya

"Sayangg bangunn" bisiknya lembut di telinga Tika dan tak lupa memberikan kecupan disana namun belum berhasil membuat Tika terbangun

"Sayangnya aku pasti capek banget yah" gumamnya sambil mengelus pipi Shelin, ia terus memperhatikan wajah menggemaskan istrinya hingga dering ponsel di hpnya membuat aktivitasnya terganggu, ia mengambil iphone nya dan mengangkat panggilan yang ternyata itu dari Marco pengawal pribadinya

"Helllo"

"..."

"wait a minute" katanya mematikan panggilan sepihak lalu menyingkap selimut berdiri menuju lemari mencari pakaian untuk menutupi tubuh telanjangnya

"What the hell" Kagetnya ketika melihat isi lemari hanya tersedia lingerie sja

"Ini pasti kerjaan grandma" gumamnya sambil menggelengkan kepala dan terpaksa ia mengambil kimono lalu berjalan ke pintu utama dari Villa itu

"Selamat siang nona mudah" sapa Marco saat pintu utama di buka oleh Shelin

"Siang" balas Shelin dengan datar

"Saya kesini buat bawain nona mudah makan siang dan pakaian" kata Marco sopan yang di balas Shelin dengan anggukan lalu ia mempersilakan Marco dan beberapa pelayan di belakangnya untuk masuk, mereka pun masuk dan segera melaksanakan tugas masing2.

"Wait" kata Shelin menghentikan pelayan yang membawa koper berisi pakaiannya

"Ada apa nona?" tanya pelayan itu dengan sopan

"Pakaiannya taro aja di lemari kamar samping kamar saya, Marco arahin!" Perintah Shelin dengan tegas

"Baik nona" kata Marco dan beberapa pelayan lalu pergi meninggalkan Shelin yang menghelah nafasnya legah

Shelin pun kembali masuk ke dalam kamarnya untuk melihat wanita kesayangannya, shelin mengedarkan pandangannya mencari kesayangannya yang sudah tak berada di atas tempat tidur. Senyum terukir di bibirnya ketika mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Langkah kakinya berjalan pelan menuju kamar mandi. Pintu di buka pelan dengan senyum yang tak kunjung luntur melihat kesayangannya berdiri di bawah shower dengan mata tertutup menikmati air mengalir ke tubuhnya

Tika membuka mata terkejut karna merasakan tangan melingkar di pinggangnya dari seseorang yang berdiri di depannya, senyum terukir di bibirnya ketika melihat bahwa istrinya yang melakukannya

"Sayaangg ngagetin aku aja" Kata Tika sambil mengelus pipi Shelin lembut, tangan kirinya ia lingkarkan di leher Shelin

"Maaf baby" Balas Shelin menarik pinggang Tika untuk menempel ke arah tubuhnya hingga tak ada jarak sedikitpun di antara tubuh keduanya

Shelin menatap Tika lembut, matanya mengarah ke arah bibir Tika yang dari tadi menggodanya. Shelin memajukan wajahnya pelan hingga hidung mereka bersentuhan. Ia menunduk mengecup bibir Tika lembut lalu naik mengecup kening Tika

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang