Chapter 30

5K 273 14
                                    

Author pov

Di sebuah rumah mewah yang berlantai dua terdengar suara musik yang di putar. Bermacam macam jenis kendaraan terparkir di halaman rumah tersebut baik itu yang beroda dua maupun yang beroda empat.

Terlihat dua orang gadis cantik yang berjalan sambil perpegangan tangan. Kedua gadis tersebut memakai dress yang berwarna sama yaitu putih tetapi gadis yang lebih pendek memakai dress di bawah lutut sedangkan gadia yang lebih tinggi memakai dress di atas lutut

"Yaampun dua princess yang memakai dress couple udah datang ya" sapa seorang gadis cantik yang memakai dress berwarna biru

"Hai shinta happy birthday ya semoga panjang umur dan sehat selalu" kata gadis yang memakai dress hitam di bawah lutut yang tak lain adalah Tika

"Makasih ya Tika" balas Shinta sambil cipika cipiki dengan Tika

"Happy birtday ya shin" kata gadis yang satunya yang tak lain adalah Shelin sambil mengarahkan tangannya pada Shinta untuk berjabat yang langsung di balas oleh Shinta

"Makasih Shel" kata Shinta yang hanya di balas anggukan oleh Shelin

"Oh iya Dini mana kok belum datang ya" tanya Tika sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok Dini tapi sosok yang dicari tidak juga kelihatan

"Iya aku juga nunggu daritadi tapi gak datang2 juga tuh anak" sambung Shinta menggerutu

Setelah beberapa menit mengobrol akhirnya seseorang yang tadi di obrolkan pun datang juga

"Hai guys sorry ya aku telat" kata Dini dengan muka yang kelihatan seperti orang habis lari

"Kamu kenapa Din kok ngos ngosan gini" kata Shinta sambil mengelap dahi Dini yang berkeringat

"Emm t t tadi m macet d dan a aku pikir u udah telat j jadi aku lari2 g gini" kata Dini dengan gugup

"Kamu kenapa Din kok ngomongnya terbata bata gitu" tanya Shelin

"Ehem" dehem Dini lalu menyingkirkan tangan Shinta yang tadi mengelap keringatnya

"Aku gak papa kok" sambung Dini

Saat mereka masih asik2nya mengobrol tiba2 obrolan mereka terhenti karna melihat seorang lelaki tampan yang berdiri di depan Shinta memakai setelan jas berwarna hitam yang terlihat sangat pas pada tubuhnya. Lelaki tersebut memegang kue yang di atasnya terdapat lilin yang bertuliskan angka 17 dan sudah menyala.

"Hai sayang" sapa lelaki tersebut sambil tersenyum membuat ketampanannya bertambah

"Yaampun kamu bohongin aku ya, tadi kamu bilang gak bisa datang karna banyak kerjaan yang gak bisa ditinggal"

"Kalau aku bilang bukan lagi surprise dong. Yaudah skarang kamu tiup lilinnya tapi sebelum itu make a wish dulu dong" kata lelaki tersebut yang ternyata adalah Rendi kekasih Shinta. Shinta mengikuti perintah kekasihnya tersebut, ia pun menengadahkan kedua telapak tangannya ke atas.

"Amin" guman Shinta mengakhiri doanya lalu ia pun meniup lilin dari kue yang di pegang kekasihnya itu

"Happy birtday honey. Semoga panjang umur sehat selalu makin cantik dan makin sayang sama aku" kata Rendi kemudian mencium bibir Shinta sekilas lalu mencium kening Shinta dengan tulus membuat beberapa pasang mata yang melihatnya kagum lalu terdengar tepuk tangan yang meriah dari orang2 yang ada di ruangan tersebut

"Makasih ya sayang"

"Sama sama sayang"

Setelah memberikan kue tersebut dan mengambil setangkai bunga mawar putih dari salah seorang dari orang2 suruhannya. Rendi pun berlutut di depan Shinta sambil memberikan bunga mawar tersebut

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang