Chapter 6

11.8K 538 5
                                    

Retika pof
Setelah makan malam aku langsung menuju ke kamarku untuk mengerjakan tugas matematika yang belum ku kerjakan.

Ting...Tong...Ting...Tong

Aku mendengar suara bel berbunyi setelah tugas yang ku kerjakan sudah selesai mengingat mamaku mungkin sudah tidur karena kecapean aku pun beranjak menuju ruang tamu huu siapa sih bertamu malam2 gini

Ting...Tong...Ting...Tong

"Tunggu sebentar"

Ceklek

"Sia..."

"Tika hiks hiks" Tangis Shelin setelah memeluku dengan erat sambil menangis

"Kamu kenapa hm ??" Tanyaku sambil mengelus punggungnya

"Hiks hiks"

"Kita masuk ke kamarku yuk nggak enak kalau dilihat tetangga" ajaku sambil menuntunnya menuju kamarku

Sesampainya di kamar aku membiarkan Shelin menangis di pelukanku yang bisa kulakukan hanya mengelus punggungnya sesekali mengecup pucuk kepalanya untuk menenangkannya, Aku tidak tega melihat dia seperti ini.

Setelah beberapa lama tangisnya pun mereda, aku menangkup pipinya mengangkat kepalanya agar aku bisa melihat wajahnya

"Kamu kenapa hm ??? Cerita sama aku sapa yang bikin kamu nangis sampai kaya gini" kataku sambil mengelus pipinya lembut sambil mengusap sisa2 air matanya

"Ri-Rio putusin aku hiks" katanya langsung menubrukan badanya ke pelukanku

"Ssst kamu tenang ya" kataku sambil menenangkannya dia hanya menjawab dengan anggukan

"Rio putusin aku Tik hiks" kata Shelin masih dalam pelukanku

"Kenapa bisa ??"

"Mamanya nyuruh dia nikah tahun ini"

"..."

"Tapi karena aku belum bisa jadi pedamping hidupnya sekarang jadi mamanya jodohkan dia dengan anak dari sahabat mamanya"

"Yaudah kamu tenang ya mungkin memang Rio bukan jodoh kamu"

"Tapi aku sayang banget sama Rio Tik"

"Trus mau gimana lagi ?? Lebih baik mulai sekarang kamu belajar untuk lupain dia ya masih banyak di luar sana yang lebih baik dari dia yang mencintai kamu"

"Termasuk aku juga Shel aku cinta sama kamu dari dulu" kataku dalam hati

Setelah beberapa lama Shelin berada di pelukanku aku mendengar dengkuran halus darinya kulihat dia yang ternyata sudah tertidur akupun membaringkan dia di atas tempat tidurku menyelimutinya sampai dada dan mengecup keningnya cukup lama

"Good night Shel I love you" kataku setelah melepas kecupanku pada keningnya aku pun berbaring di sebelahnya

Sebenarnya aku bahagia dia udah putus dari Rio tapi aku nggal tega lihat dia kaya gini huu semoga kamu bisa lupain dia Shel dan nyadar kalau aku cinta sama kamu setelah beberapa lama melamun aku pun terlelap menyusul Shelin yang sudah ke alam mimpin

Keesokan harinya

Aku terbangun dalam tidurku kurasakan seperti ada sesuatu di atas perutku ku singkirkan selimut dan melihat apa yang ada di atas perutku yang ternyata sebuah tangan yang memeluku aku hampir berteriak karena saking kagetnya tapi tidak jadi karena menyadari kalau tangan tersebut adalah tangan orang yang kucintai ku kecup tangannya sekilas dan memindakan tangannya ke guling, aku pun beranjak menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi setelah itu aku pun menuju ke dapur dan ku lihat mamaku lagi memasak sesuatu

"Pagi ma"

"Pagi sayang"

"Mama masak apa ??"

"Masak nasi goreng nak gimana tidurmu semalam nyenyak ??"

"Iya ma nyenyak" gimana nggak nyenyak orang tidur bareng kesayanganku hehehe sambungku dalam hati sambil membuat dua gelas susu vanila

"Eh kamu kenapa buat dua gelas kamu kan tahu mama nggak suka minum susu"

"Ih mama geer orang buat Shelin"

"Dimana Shelin ??"

"Di kamar ma lagi tidur, semalam dia nginap sini"

"Oh gitu" mama menjawab dengan biasa saja karena Shelin sering nginap disini saking seringnya nginap beberapa bajunya ada di lemariku

Aku dan mama pun meletakan sarapan kami di meja makan

"Ok udah selesai, aku bangunin Shelin dulu ya ma"

"Iya sayang"

Aku pun menuju kamarku

Ceklek

"Shel bangun Shel" kataku sambil mengelus pipinya

"Hmm"

"Bangun Shelin kita sarapan mamaku udah masak nasi goreng"

"Iya iya" katanya sambil mengucek matanya setelesah itu dia pun melihat ke arahku sambil tersenyum aku pun membalas senyumannya

"Yaudah kamu cuci muka dulu ya aku tunggu di ruang makan jangan lama ya"

"Iya Tika yang bawel"

Aku pun menuju ke ruang makan sambil tersenyum mengingat tingkah Shelin tadi

"Kamu kenapa senyum2 gitu kesambet ya??"

"Eh- ih mama masa anaknya sendiri di bilang kesambet"

"Udah jangan cemberut gitu lagian kamu juga senyam senyum gak jelas"

"Emang salah kalau aku mau senyum aku kan mau mengawali pagi dengan senyuman'

"Iya iya terserah kamu deh, eh iya nak Shelin mana ??"

"Lagi cuci muka ma sebentar lagi pasti data- eh itu dia" kataku melihat ke arah Shelin sambil tersenyum

"Pagi tante, pagi Tika"

"Pagi juga nak Shelin"

"Pagi juga Shel"

"Yaudah ayo nak Shelin silakan duduk sebelum kita makan marilah kita berdoa....."

"Amin" ucap kami bersamaan

"Silakan makan, nak Shelin silakan nggak usah malu2"

"Iya tante"

Kami pun makan dalam diam

Setelah makan

"Shel seperti biasa ya aku mandi di kamar mandi yang ada di kamar mama aku dan kamu yang ada di kamar aku baju kamu kamu udah tahu kan letaknya ??"

"Iya aku udah tahu tapi-"

"Tapi apa Shel"

"Kita nggak mandi bareng aja gitu ??" kata Shelin sambil menaik turunkan alisnya membuat pipiku terasa panas dan menundukan kepalaku

"Hahahahahahahahahahahahah"

"Ketawa aja sepuasmu" kataku kesal sambil meninggalkannya menuju kamar mandi

Retika pof end

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang