Chapter 56

2.3K 156 17
                                    


Di sebuah kamar terlihat seorang gadis cantik yang kondisinya sudah tidak dapat di katakan baik lagi, rambutnya acak2an matanya sudah terlihat seperti mata panda terdapat lingkaran hitam di bawah matanya menandakan bahwa gadis itu tidurnya tak teratur dan kamarnya sudah terlihat seperti kapal pecah

"Non Shelin buka pintunya non"

"Non harus makan, bibi kawatir sama non udah 3 hari non gk makan2"

"Non buka pintunyaa"

Begitulah ketokan dan panggilan dari luar yang sama skali tak di perdulikannya, ia terdiam dengan tatapan kosong ke depan. Suara bibi dan ketokan pintu tak lagi terdengar diam hening tak ada suara apa-apa hingga tak lama terdengar suara pintu yang dibuka paksa, tak bisa juga terbuka sampai terdengar dobrakan dari luar dan munculah dua orang wanita dan dua laki2 paruh baya di susul beberapa bodyguard di belakangnya

"Shelinn" panggil salah satu wanita paruh baya, ia menarik cucu satu2nya itu ke dalam pelukannya sambil mengecup kepalanya berulang kali

"Bi Inah tolong buatin sop dan panggil art lainnya untuk membersihkan kamar ini" kata pak Edzhar dengan tegas

"Baik tuan" kata bi Inah lalu keluar dari kamar itu

"Mom" panggil Pak Edzar membuat Mrs Elizabet menatapnya seakan bertanya kenapa? Pak Edzhar memberi kode agar ibunya itu memberinya ruang lalu tiba2 Shelin sudah berada di gendongan daddynya membuatnya tersadar, ia langsung memberontak dan teriak2 minta di turunkan tapi tak di hiraukan oleh daddynya. Daddynya membawahnya ke kamar sebelah lalu mempersilakan dokter pribadinya untuk memeriksa putrinya. Setelah memeriksa, pak Edzar langsung mengajak dokter itu ke ruang tamu untuk berbincang soal kondisi anaknya

Sedangkan di dalam kamar tempat Shelin berbaring masuklah Mrs Elizabet berama bi Inah yang membawahkan Sop

"Honey, you have to eat" kata Mrs Elizabet duduk di samping ranjang sambil memegang mangkok yang berisi sop, Shelin menggelengkan kepalanya tanda menolak

"Shelin" panggil Mrs Elizabet sambil menatapnya dengan senduh membuat Shelin merasa bersalah. Mirs Elizabet mengarakan sesuap sop ke depan mulut Shelin yang di sambut Shelin dengan sedikit ragu, hal itu membuat Mrs Elizabet tersenyum, cucunya gk berubah, gimanapun mood nya, Shelin takan bisa menolak permintaan grandma nya

Mrs Elizabet mengelus kepala Shelin dengan sayang lalu melanjutkan menyuapin Shelin sampai sop yang berada di mangkuk itu tak tersisa setelahnya Mrs Elizabet membantu Shelin untuk meminum obatnya

"I want to sleep grandma" kata Shelin yang di balas anggunkan oleh Mrs Elizabet, Shelin mengubah posisinya menjadi tidur di bantu oleh grandma nya karna tubuhnya yang masih lemah, menarik selimut sampai ke dada Shelin lalu mengecup kening Shelin dengan sayang

"Have a nice dream honey" kata Mrs Elizabet setelah mengecup kening Shelin lalu mengelus kepala cucunya dengan sayang sampai terdengar nafas teratur yang menandakan kalau cucunya itu sudah tertidur

Keesokan harinya

Keadaan Shelin sudah membaik, ia sudah bisa beraktivitas walaupun belum sepenuhnya, pekerjaannya untuk sementara waktu di handle oleh daddynya, saat ini ia sedang duduk santai mengobrol bersama grandmanya. Tak lama terdengar suara langkah kaki menuju kamar mereka lalu muncullah pak Edzhar yang di kawal oleh Marco yang sedang membawah sebuah map biru

"Honey"

"Yess dad"

"I want say something to you"

"What is that daddy?"

"Don't you want to find a boy or girl?"

"what do you mean dad?" Tanya Shelin dengan bingung tanpa menjawab pertanyaan Shelin, pak Edzar mengambil map biru yang tadi di bawah oleh bodyguard nya lalu mengerluarkan isinya dan meletakan di atas meja

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang