Chapter 41

4.6K 260 31
                                    

Sesampai nya Dini Dan Shinta di rumah Shinta

"Eh kaya nya udah ada Tika dan Shelin"

"Iya yang itu ada mobil Shinta"

"Yaudah yuk" ajak Dini mau keluar dari mobil tapi Shinta menahan pergelangan tangan nya

"Kenapa hmm??" Tanya Dini tapi tidak di jawab oleh Shinta membuat Dini bingung. Dini melihat Shinta dan menyadari kalau mata Shinta terfokuskan pada dua bagian yaitu mata dan bibir nya membuat nya mengerti apa yang diinginkan kekasih nya itu. Dini memalingkan wajah nya menyembunyikan wajah nya yang sudah memerah

"Udah ah kita turun yuk" kata Dini tanpa melihat Shinta

"Gak mau, lihat aku dulu yang" kata Shinta membuat Dini memandang nya dengan malu2 tapi rasa malu2 nya di gantikan dengan kekagetan ketika sebuah benda kenyal tiba2 menempel pada bibir nya tapi hanya sekejap karna benda itu sudah di lepaskan pada bibir nya. Shinta hanya melepaskan tapi belum menjauhkan wajah nya pada wajah Dini, ia melepaskan ciuman nya karna ingin melihat raut wajah kekasih nya itu. Setelah melihat raut wajah kekasih nya, Shinta kembali mempertemukan bibir nya dengan bibir Dini dan kali ini Dini tidak terkejut lagi, Dini memejamkan mata nya menikmati ciuman mereka lalu menggerakan bibir nya membalas ciuman kekasih nya. Shinta menggigit bibir Dini membuat Dini membuka bibir nya, merasa ada cela Shinta memasukan lidah nya mengabsen deretan gigi Dini yang rapi, mereka terus berciuman hingga Dini melepaskan ciuman mereka karna merasa butuh asupan oksigen. Mereka menghirup oksigen dengan rakus

"Beb kita masuk aja ke dalam yuk gak enak udah di tungguin sama mereka" kata Dini setelah nafas nya sudah teratur yang di balas anggukan oleh Shinta lalu mereka pun keluar dari mobil

"Kalian kemana aja sih kita udah lumutan nih nunggu kalian" gerutu Shelin saat Dini dan Shinta masuk dalam rumah, saat ini mereka berempat berada di ruang tamu

"Maaf2 tadi aku jemput Dini"

"Dini kan bisa kesini sendiri"

"Suka2 gue lah mau jemput atau enggak"

"Udah2 berantem mulu kalian ini" kata Tika sambil menutup mulut Shelin dengan tangan nya ketika melihat Shelin ingin membalas lagi perkataan Shinta. Shelin yang emang jahil mala mengambil kesempatan mencium telapak tangan Tika yang berada di mulut nya bahkan ia menjilat nya

"Eh" kaget Tika refleks menarik tangan nya

"Hehehe" cengir Shelin

"Kamu ini ya" kata Tika sambil memukul pelan tangan Shelin. Shinta yang melihat nya memutar bola mata nya

"Kalau aku jadi Tika aku pukul tangan Shelin dengan kuat"

"Apa lo bilang"

"Udah" kata Tika dan Dini bersamaan membuat mereka saling lirik lalu ketawa

"Kalau kaya gini kapan kita belajar nya ??" Tanya Tika

"Hehehe iya ya, kalian mau belajar di mana, di sini aja apa di kamar aku??"

"Terserah kamu aja" kata Tika

"Emm di kamar aku aja ya" kata Shinta yang di setujui oleh yang lain nya lalu mereka pun menuju ke kamar Shinta yang berada di lantai dua

Saat ini mereka sudah duduk melingkar di atas karpet yang berada di samping ranjang atau lebih tepat nya itu tempat Shinta biasa main game. Mereka duduk dengan urutan Shinta, Tika, Shelin dan Dini. Shinta dan Shelin tidak duduk bersampingan karna kalau bersampingan akan nambah kacau, gak duduk bersampingan aja udah kacau apalagi bersampingan 😅😅

Saat mereka sedang asik belajar tiba2 terdengar bunyi bel

"Emm siapa ya yang datang bertamu" gumam Shinta

My Best Friend Is My LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang