Shelin masih dalam posisi sebelumnya menangis dalam diam dengan duduk di depan pintu kamar mama Shelin tangan yang terletak di atas lutut dan kepala menunduk yang ia letak di atas tangannya sampai seseorang menepuk bahu nya
"Shel" panggil Shinta yang berjongkok di hadapannya membuat Shelin mendongak dan berhambur di pelukan Shinta, tidak ada lagi Shelin yang jahil tidak ada juga Shelin yang selalu berantem dengannya, tidak ada Shelin yang selalu menggoda Tika membuat pipi Tika memerah yang ada skarang hanya Shelin yang terlihat rapuh dan menyedihkan menangis terus menerus dalam diam
"Kamu udah jelasin semua sama Tika ??" Tanya Shinta yang di jawab gelengan oleh Shelin
"Yaudah kamu kasih dia waktu ya semoga besok amarahnya udah redah dan dia mau memberikan kamu kesempatan untuk menjelaskan semuanya" kata Shelin sambil mengelus punggung Shelin
"Udah ah nangis nya kata nya cewe kuat mana Shelina Putri Julia yang jahil" kata Shinta menggoda Shelin membuat nya mendapat pukulan dari Shelin di punggungnya
"Aww Shel galak amat" kata Shinta sambil melepaskan pelukan mereka yang langsung mendapat tatapan tajam dari Shelin
"Wuihh serem amat,, jangan kaya gitu dong Shel mending skarang kamu berdiri yuk" kata Shinta sambil membantu Shelin berdiri lalu membawa ke sofa ruang tamu. Setelah itu Shinta pergi ke dapur mengambilkan Shelin air putih
"Nih minum dulu" kata Shinta sambil memberikan air minum pada Shelin
"Makasih" kata Shelin sambil mengambilnya dan meminum nya. Setelah itu tidak ada percakapan di antara keduanya mereka terdiam dengan pikiran masing2 hingga terdengar suara langkah kaki yang menuju pada mereka
"Kenapa kemari beb??" Tanya Shinta setelah mengetahui kalau kekasihnya yang berjalan ke arahnya
"Tika udah tidur,, kamu mau nginap sini atau mau pulang Shel" Dini menjawab pertanyaan Shinta dan bertanya pada Shelin
"Aku nginap mau nemenin Tika"
"Yaudah kita juga nginap, kamu tidur temenin Tika ya, kita nanti tidur di ruang tamu"
"Emm aku takut nanti Tika ngamuk2 setelah bangun lihat aku"
"Udah gak usah takut percaya deh dia gak bakal ngamuk paling langsung pergi ninggalin kamu"
"Hmm 11 12 itu 😑"
"Hehehehe canda Shel" nyengir Shinta
"Hmm"
"Dih ngambek" kata Shinta yang membuat Shelin menatapnya dengan tajam
"Hehehe santai Shel"
"Yaudah Shel kamu temani Tika gih, kita mau tidur aku udah ngantuk banget yuk yang"kata Dini yang di balas anggukan oleh Shelin sambil menarik tangan Shinta
"Hati2 Shel anak orang jangan di apa2in dulu kasihan" goda Shinta yang membuat kepala nya di lempari bantal sofa oleh Shelin
"Udah ah beb gak usah di godain dia galau tuh"
"Aku mau buat dia tersenyum"
"Tapi gak berhasil juga kan"
"Iya sih beb hehehe" nyengir Shinta membuat Dini memutar bola matanya dengan malas..
Setelah couple NiTa tak terlihat lagi, Shelin langsung menuju ke kamar bu Rina. Sampainya di sana Shelin melihat Tika tertidur lelap dengan mata yang kelihatan sangat sembab.. Shelin yang melihatnya sangat tidak tega air matanya mengalir melihat kekasihnya seperti ini karnanya. Shelin duduk di tepi ranjang sambil mengelus lembut kepala kekasihnya, untungnya Tika tidak terganggu dari tidurnya dia masih tertidur lelap mungkin karna sudah capek menangis sedari tadi. Shelin terus memperhatikan wajah polos Tika yang manis membuat nya memajukan wajahnya mencium kening Tika dengan dalam dan tulus
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friend Is My Lover
RomanceMengandung unsur LGBT atau lesbian jadi bagi yang jijik dilarang membaca Seorang gadis pendiam, baik hati, dan lemah lembut memiliki masa lalu yang buruk yang membuat ia membenci kaum adam. Hidup gadis tersebut menjadi berwarna ketika ia bertemu den...