[1] Back To You ; Jeno Siyeon✔

20

Sejak kejadian itu, hubungan Jeno Siyeon jadi renggang. Mereka jarang chat ataupun ketemu, Jeno sibuk sama porseninya sementara Siyeon nyibukin diri buat nggak mikirin Jeno.

"Gimana hubungan lo sama Jeno?" tanya Jinyoung.

"Entah," jawab Siyeon yang fokus ke hpnya.

"Nggak ada kepastian ya?"

Siyeon ngangguk, "Dia lagi sibuk porseni jugaan."

"Sibuk porseni atau sama yang lain?" sindir Jinyoung.

"Tau ah, jangan ngomongin dia lagi," Siyeon mulai kesel.

"Jangan marah dong, nanti gue traktir makan deh."

"Beneran ya?"

"Bener Siyeonn," ucap Jinyoung terus nyubit pipi Siyeon.

Jeno : ntar pulang bareng gue

Siyeon : gue bisa pulang sndri
(Read)

...

13.00
Warteg samping sekolah

"Jen? Lo sama Siyeon gimana?" tanya Haechan yang lagi main cooking mama.

"Nggak gimana-gimana," jawab Jeno nggak mau ambil pusing.

"Kadang-kadang gue bingung Jen, pacar Siyeon itu sebenarnya lo atau Jinyoung?" tanya Daehwi.

"Atau," jawab Jeno yang lagi sibuk baca buku.

"Kok gue jadi kesel ya?" ucap Sanha yang duduk di samping Jeno.

"Ya karna lo kesel lah," samber Renjun dengan polosnya.

"Gue tungsepin ke got juga lu, Njun!!" kesel Sanha.

"Hati-hati Jen," sekarang giliran Samuel yang ngomong, "Cewek itu bisa luluh sama orang yang bisa buat dia nyaman."

Jeno masih fokus sama bukunya, "Terus?"

"Terus, lo gantung diri di pohon cabe!!" Mark jadi ikutan kesel sama responnya Jeno.

"Tunggu," ucap Daehwi. "Pohon cabe bukannya kecil ya? Mana muat Jeno gantung diri disana ogeb!"

"Serah lo deh pinter," ucap Mark pasrah.

"JENO!!" teriakan Eunbin buat semua orang yang ada di warteg noleh.

Jeno jalan nyamperin Eunbin, "Kenapa?"

Baru aja Eunbin mau ngomong tiba-tiba ada makhluk-makhluk yang tidak diundang nguntit di belakang Jeno.

Jeno noleh ke belakang dan ngedapetin Haechan, Sanha sama Jaemin yang lagi nguping.

"Ikut gue," ucap Jeno terus jalan ngejauh dari warteg.

Eunbin cuma ngikutin Jeno dari belakang.

"Kenapa? Ada masalah sama porseni?" tanya Jeno waktu mereka udah ada jauh dari warteg.

"Um.. sebenernya ini bukan masalah porseni Jen," ucap Eunbin.

Jeno ngerutin dahinya, "Terus?"

"Ini tentang kita."

"Memangnya kita kenapa?" tanya Jeno.

"Um.. sebenernya.." Eunbin gantungin ucapannya.

Jeno cuma diem, sabar nunggu Eunbin yang kayaknya lagi nyiapin kata-kata.

"Sebenernya gue denger waktu lo berantem sama Siyeon tempo hari," ucap Eunbin. "Gue minta maaf, karna gue kalian jadi berantem."

"Santai aja kali, Bin," ucap Jeno.

"Ini nggak sesederhana yang lo kira Jen, gue merasa bersalah karna udah buat hubungan kalian renggang."

Jeno cuma diem, natep Eunbin yang daritadi cuma nunduk.

Tinn!!

Suara klakson motor ngagetin mereka berdua.

"Ngapain berduaan disana? Ngurus porseni ya?" sindir Jinyoung dari atas motor.

Jeno nggak peduliin kata-kata Jinyoung, fokus dia cuma ke Siyeon yang duduk dibelakang Jinyoung.

Jeno cuma natep Siyeon yang balik natep dia. Perasaan mereka campur aduk, antara kesel, sedih, cemburu dan kecewa.

"Yeon?" panggil Jeno pelan.

Siyeon nepuk pundak Jinyoung, "Buruan jalan."

Jinyoung senyum-senyum, "Siap bosku."

Mereka pun pergi ninggalin Jeno sama Eunbin yang masih matung di tempat.

"Jen?" panggil Eunbin.

Mata Jeno yang tadinya liatin punggung Siyeon sekarang pindah ke Eunbin, "Hm?"

"Gue minta maaf, ini salah gue. Harusnyaㅡ"

Jeno megang pundak Eunbin, "Berhenti nyalahin diri sendiri, ini bukan sepenuhnya salah lo."

"Tapiㅡ"

"Percaya sama gue, ini cuma salah paham," potong Jeno.

"Gue boleh minta sesuatu nggak?" tanya Eunbin.

"Apa?"

"Kita nggak usah ketemu lagi, cukup kontak lewat hp."

"Ya nggak bisa gitu dong, basket sama cheers itu dua club besar. Nggak bisa koordinasi cuma lewat hp doang," protes Jeno.

"Plis Jen, gue nggak mau dikatain pho lagi sama orang-orang," Eunbin mohon-mohon sama Jeno.

"Oke, kalo itu mau lo. Tapi jangan salahin gue kalo suatu saat nanti ada miss komunikasi," ucap Jeno terus ninggalin Eunbin.

-••-

Tbc...

Kok aing sedih ya nontonnya? Mark beneran graduate?😭