Sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian di rumah Jeno. Siyeon terang-terangan ngejauhin Jeno supaya nggak dikatain Eunbin lagi.
Jeno awalnya nggak peduli, tapi lama-lama dia nggak betah jauh-jauh dari Siyeon. Dia selalu berusaha buat ngajak Siyeon ngomong, tapi cewek itu menghindar terus.
"Lo mau jajan lagi nggak?" tanya Somi.
"Nggak deh," jawab Siyeon lemes.
"Lo kenapa sih?"
"Nggak tau, perut gue tiba-tiba mual."
"Yaudah, lo diem disini, gue beliin minum," ucap Somi terus pergi.
Siyeon cuma ngangguk terus nelungkupin kepalanya di atas meja.
"Yeon?"
Siyeon ngangkat dagunya terus liat Jeno yang udah berdiri di sampingnya.
"Yeon, gue mau ngomongㅡ"
Belum Jeno selesai ngomong, Siyeon udah pergi ninggalin Jeno.
"Plis Yeon, lima menit aja," seru Jeno yang berusaha ngejar Siyeon.
Siyeon nggak meduliin Jeno, dia tetep lari sampe ke kamar mandi cewek.
"GUE NGGAK BISA DIEM-DIEMAN GINI SAMA LO YEON!!" teriak Jeno di luar kamar mandi, tapi nggak ada balasan apa-apa dari dalem.
"GUE BAKAL NUNGGU LO SAMPE KELUAR!!" teriak Jeno sekali lagi.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ada seseorang yang keluar dari kamar mandi.
"Heh, ngapain lo disini?" tanya Heejin.
"Siyeon ada di dalem nggak?" tanya Jeno balik.
"Ada," jawab Heejin.
"Di dalem ada orang lagi selain Siyeon?"
"Nggak ada," jawab Heejin jujur. "Jangan bilang lo mau masuk ke dalem?"
Jeno langsung ngedorong Heejin pelan, "Udah sana lo pergi."
"Awas lo apa-apain Siyeon di dalem!" tajem Heejin terus pergi dari sana.
Tanpa basa-basi, Jeno pun masuk ke dalem. Dia liat Siyeon nunduk di depan wastafel.
"Yeon?" panggil Jeno sepelan mungkin, nggak mau ngagetin Siyeon.
Siyeon noleh, "Kenapa sih Jen?"
"L-lo kenapa? Kok muka lo pucet gitu?" tanya Jeno.
"Perut gue mual."
Jeno nyamperin Siyeon, "Ayo ke UKS."
Siyeon menggeleng pelan, "Gue bisa sendiri."
"Tapi Yeonㅡ"
Siyeon nepis tangan Jeno dari pundaknya, "Plis Jen, jangan buat cewek lo marah lagi."
Jeno cuma diem, sementara Siyeon jalan keluar kamar mandi sendirian.
Dengan langkah gontai, Siyeon jalan sendirian ke UKS. Dia ngerasa kepalanya semakin berat dan matanya mulai burem.
Beberapa kali dia sempet pegangan di tembok karna kehilangan keseimbangannya.
Dia ngerasa ada seseorang yang nahan tubuhnya waktu dia hampir jatuh. Samar-samar dia bisa liat orang itu, Jeno yang keliatan panik banget.
"Jeno.. kayaknya gue mau mati deh sekarang," ucap Siyeon asal.
"Jangan ngawur lo kalo ngomong," ucap Jeno terus gendong Siyeon ke UKS.
...
"Dia kenapa?" tanya Jeno pada Yena.
"Kayaknya dia keracunan makanan deh," jawab Yena yang tadi meriksa Siyeon.
"Sumpah?"
Yena ngangguk, "Tapi sekarang dia udah gapapa."
"Syukur deh," ucap Jeno lega.
"Gue ada kelas, lo bisa jagain dia disini?" tanya Yena yang dibales anggukan sama Jeno.
Yena pun keluar UKS sementara Jeno masih liatin Siyeon yang lagi tidur.
"Makan apa sih lo sampe keracunan gini?" tanya Jeno. "Kapur barus? Atau kapur ajaib?"
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Siyeon bangun.
"Hai," sapa Jeno waktu liat Siyeon buka mata.
Siyeon cuma diem ngeliatin Jeno.
"Coba ngomong," suruh Jeno.
"Ngomong," ucap Siyeon pelan.
"Oke," bales Jeno.
Setelah itu, mereka cuma diem-dieman aja. Jeno sibuk ngeliatin Siyeon, sementara Siyeon cuma merem.
"Jeno..." ucap Siyeon memecah keheningan.
"Kenapa?"
"Haus," ucap Siyeon pelan.
"Sebentar ya, gue beliin minum dulu," ucap Jeno terus keluar dari UKS.
Jeno jalan ke kantin sendirian buat beliin Siyeon air.
"Woi, kemana aja lo?" tanya Samuel.
"UKS," jawab Jeno singkat.
"Pak kumis marah besar sama lo," ucap Samuel.
"Biarin, jugaan udah mau tamat," ucap Jeno acuh tak acuh.
Samuel cuma ngangkat bahunya terus ngambil minuman dingin dari kulkas.
"Gue duluan ya," pamit Jeno pada Samuel.
"Oke," bales Samuel.
Jeno pun beranjak pergi dari kantin. Tapi, langkah Jeno tiba-tiba berhenti waktu denger Eunbin sama Nancy yang lagi diskusi.
"Oh, jadi lo yang buat Siyeon keracunan?" kaget Nancy.
"Iya, gue yang masukin racun ke makanan Siyeon," jawab Eunbin santai.
"Gila lo, kalo anak orang mati gimana?" tanya Nancy.
"Nggak bakal, gue cuma isi sedikit doang kok."
"Tapi kan tetep aja bahaya Bin," ucap Nancy.
"Ah, nggak asik lo."
Nancy menghela nafas, "Terus gimana keadaannya dia sekarang?"
"Gapapa kok, tadi gue udah tanya Yena," jawab Eunbin.
"Syukur deh."
"Gimana? Hebat kan gue?" tanya Eunbin bangga.
"Hebat. Hebat banget malah."
Bukan Nancy yang jawab, tapi Jeno.
Sontak Nancy sama Eunbin noleh ke arah Jeno.
Jeno jalan nyamperin mereka berdua. "Gue nggak nyangka lo bisa licik kayak gini Bin."
"J-jeno, gue bisa jelasin semuanya," ucap Eunbin.
"Nggak ada yang perlu dijelasin lagi sayang. Mulai hari ini kita putus!" ucap Jeno tajem terus pergi dari sana.
-••-
Tbc...
Wah, udah putus tuh si Jeno sama Eunbin, gimana nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Back To You ; Jeno Siyeon✔
FanfictionCOMPLETED Sejauh apapun kamu pergi, hatimu pasti akan kembali pada rumahnya🍁 Jeno dingin, Siyeon dingin. Kalo pacaran jadi kayak gimana? ✔Bahasa campur aduk ✔Non baku ✔Tidak mengindahkan eyd ✔Cerita bobrok ✔Yang penting author senang Highest rank ...