Terkadang ada beberapa hal yang tak memerlukan penjelasan untuk mendapatkan jawaban. Cukup dengan memahami keadaan; apakah yang kita perjuangkan itu memang pantas untuk diperjuangkan, atau bahkan sebaliknya.
Belajar memahami keadaan kapan harus bertahan dan kapan harus melepaskan. Jangan menyiksa diri dengan beberapa hal yang belum berjodoh dengan dirimu. Dia yang kamu cintai dan kamu agung-agungkan belum tentu adalah orang yang pantas bersanding denganmu di atas pelaminan.
Kamu boleh bersedih atas kehilanganmu, namun bersedihlah secukupnya. Kamu boleh terjatuh atas harapanmu, namun bangkitlah secepatnya. Kamu boleh tenggelam dalam kegagalanmu, namun kembalilah ke permukaan sesegeranya.
Berlarut-larut dalam kedukaan tidak akan mengubah keadaan. Yang ada hanya akan membuang waktumu yang seharusnya kamu gunakan untuk kembali merangkak pada mimpi yang baru, harapan yang baru, serta tujuan yang baru pula.
Bangkitlah, lepaskan dia yang telah membuatmu terluka. Hidupmu terlalu sia-sia untuk menangisi seseorang yang tak pernah menghargai perjuanganmu. Dan hidupmu terlalu berharga untuk seseorang yang tak mengenal arti kesetiaan.
Sambutlah dunia baru. Buka mata lebar-lebar, dan lihat betapa banyak yang mengharapkan senyum itu kembali terukir di wajahmu. Betapa banyak yang mendambakan tawa itu kembali terdengar lewat suaramu. Dan betapa banyak yang menantikan semangat itu kembali terlihat dalam setiap langkah yang kamu pilih.
Makassar, 25 Juli 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Setelah Kehilanganmu.
RomanceSebelumnya aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku setelah tidak denganmu. Hingga suatu ketika, waktu membawaku pada keadaan; melepaskanmu adalah sebuah keharusan. Setelah kehilanganmu; aku mencoba berdamai dengan rindu, berteman dengan sepi, se...