Kehadiranmu di hidupku, kupikir akan bertahan lama. Namun, ternyata aku salah. Hadirmu tak lebih hanya untuk singgah, lalu kembali pergi untuk pindah. Ya, semuanya berlalu begitu saja. Tanpa ada aba-aba ataupun pertanda.
Awalnya, kuakui memang ada luka yang membuat hati jadi resah. Namun pada akhirnya, waktu membuatku jadi terbiasa. Terbiasa akan hadirnya pilu, di kala rindu gagal meraih temu. Terbiasa akan hadirnya sesak, di kala sesal kembali menyelimuti rasa dalam dada.
Lucunya, meninggalkanku seolah bukan menjadi masalah untukmu. Sedang bagiku, kepergianmu bagaikan bencana di hidupku. Bencana yang telah menghancurkan alam mimpi tanpa ada belas kasih.
Sedari awal, mungkin memang aku yang salah. Harusnya aku lebih bisa memahami apa maksud dan tujuanmu hadir di hidupku. Bukan justru tenggelam dalam manisnya lautan rasa yang kamu suguhkan. Tapi tak apa, kesalahan ini akan kujadikan pelajaran untuk kedepannya.
Untukmu yang pernah singgah, terima kasih telah menanam kisah. Meski berbuah cacat, namun kaya akan amanat. Pelan-pelan akan kutelan luka, meski harus berteman duka. Dan diam-diam, akan kupadamkan cinta meski harus mengasingkan rasa.
Bone, 08 Agustus 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Setelah Kehilanganmu.
RomanceSebelumnya aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku setelah tidak denganmu. Hingga suatu ketika, waktu membawaku pada keadaan; melepaskanmu adalah sebuah keharusan. Setelah kehilanganmu; aku mencoba berdamai dengan rindu, berteman dengan sepi, se...