Aku bingung. Terlampau bingung. Mengapa aku sesakit ini? Padahal kau terlihat biasa-biasa saja dengan perpisahan ini. Seolah yang menimpaku tak lain adalah badai yang menghancurkan semuanya. Dan yang menimpamu hanyalah sebuah hembusan angin yang berlalu begitu cepat.
Aku bingung. Terlampau bingung. Mengapa melepaskanmu sesulit ini? Padahal kau terlihat biasa-biasa saja dengan melepasku pergi. Seolah hanya aku yang terlampau sayang. Dan kamu tak lebih hanya sekedar kasihan.
Aku bingung. Terlampau bingung. Mengapa bangkit dari keterpurukan memerlukan perjuangan seberat ini? Padahal kau terlihat biasa-biasa saja tanpa harus merasa jatuh terpuruk. Seolah hanya aku yang terlampau memperjuangkan. Dan kamu tak lebih hanya sekedar memperhatikan.
Kata mereka, waktu akan mengikis segalanya. Tapi, kenapa waktu tak bisa mengikis perasaanku padamu? Apa karena ikhlas belum sepenuhnya ada dalam hatiku? Apa karena sabar belum sepenuhnya ada dalam diriku? Dan apa karena aku yang terlalu dalam menancapkan perasaan kepada kamu atau kamu yang terlampau dalam menancapkan rasa kepada aku?
Aku bingung. Benar-benar bingung.
Bone, 23 April 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Setelah Kehilanganmu.
RomanceSebelumnya aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku setelah tidak denganmu. Hingga suatu ketika, waktu membawaku pada keadaan; melepaskanmu adalah sebuah keharusan. Setelah kehilanganmu; aku mencoba berdamai dengan rindu, berteman dengan sepi, se...