Penantian Panjang

1.3K 55 2
                                    

Aku pernah terjatuh pada lubang yang sangat dalam. Bahkan saking dalamnya, tak sedikit pun cahaya berhasil aku tangkap lewat pancaindraku. Hingga hari berganti hari, yang kutemui hanya kegelapan tiada henti.

Aku terpenjara dalam waktu yang tak dapat dikatakan singkat. Bertahan sekuat tenaga, meski sumpek terus-menerus menghadirkan sesak di dada. Pernah mencoba merangkak mencari jalan keluar, tapi yang kutemui tak lain hanyalah dinding-dinding kukuh yang sedikit pun tak bercelah.

Hingga tiba pada suatu waktu, aku menemukan diriku menyerah pada keadaan. Membiarkan gelap pelan-pelan mencekikku, serta sunyi yang diam-diam menikamku dalam-dalam. Yang bisa kulakukan; tak lain hanyalah menikmati perih--yang mungkin saja akan membawaku pada kematian.

Namun, di tengah jiwa yang kian sekarat, kamu datang membawa setitik cahaya yang sebelumnya tak pernah hadir dalam nalar. Mengulurkan tangan dengan maksud untuk membantuku keluar dari penjara kegelapan. Seolah tahu betul jikalau jiwa telah lama menanti momen ini.

Tanpa perlu menunggu waktu lama, aku telah jatuh dalam pesonamu. Kegagahanmu yang berbeda dari kebanyakan laki-laki lain, mampu mencuri rasa kagumku. Caramu memperlakukan aku yang tak biasa, membuatku jadi mengerti betapa manisnya diistimewakan.

Kini kupastikan segala penantian panjang di hidupku telah usai setelah kehadiranmu. Terima kasih telah mendekapku dalam hangatnya pelukmu, serta telah membebaskanku dari kegelapan yang hampir menenggelamkan jiwaku dalam kebinasaan.

Bone, 5 September 2018.

Aku, Setelah Kehilanganmu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang