Aku kembali disapa malam. Meratapi keadaan di mana jiwa berkonspirasi dengan gelap dan sunyi. Menertawakan rasa yang masih betah dalam pedihnya keterpurukan.
Kesiur angin malam menyadarkan jiwa, perihal luka yang tak kunjung sembuh. Air mata yang tak kunjung kering. Lelah yang tak kunjung hilang. Dan pikiran yang tak kunjung bebas.
Aku dan perasaanku, layaknya hujan yang tak kunjung redah. Aku dan pikiranku, layaknya langkah yang gagal menemukan arah. Aku dan hidupku, layaknya kenyataan yang dipaksakan menjadi manis.
Semua berawal dari kepergian yang tak memberikan alasan. Memaksa diri menerka jawaban yang tak akan pernah mendapatkan pembenaran.
Seperti halnya malam yang tak pernah alfa dalam penghujung hari, mereka tak akan pernah lupa menyapa jiwa sebelum mata tertutup sempurna. Meskipun hanya untuk sekedar mengingatkan bahwa hidup bukan hal yang patut dibanggakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Setelah Kehilanganmu.
RomanceSebelumnya aku tidak pernah membayangkan bagaimana aku setelah tidak denganmu. Hingga suatu ketika, waktu membawaku pada keadaan; melepaskanmu adalah sebuah keharusan. Setelah kehilanganmu; aku mencoba berdamai dengan rindu, berteman dengan sepi, se...
