48|First.....? Tugas?

4.5K 345 15
                                    

Oke fix baru up lagi..

Biasalah, stuck bgt. Hehehe.

Kgn up sm bacain komen kalian.

Okedeh, moga suka. Tapi absurd.

Enjoy, happy reading!

****

Ting!

Satu notifikasi di aplikasi pesan instan masuk ke bar notifikasi.

Yadi : Woy?! Kalian pada datang ke kawinan gw kan? Lo pada harus lihat gw ngucapin ijab qabul!

Aku menggeleng lalu tersenyum. Tak ku balas pesan darinya, biar sajalah. Pun mataku tak berkedip melihat Anne, yakni calon istri Yadi yang masih di rias wajahnya. Cantik sekali, Anne. Lihat saja kakaknya, huss malah mikirin Mas Faris.

Benar, hari ini Yadi sahabatku menikah. Bersyukur juga aku bisa menghadiri pernikahannya. Dan Anne pun ingin aku menjadi bride's maid nya. Tapi aku tak boleh capek-capek. Cukup menemani Anne saja sampai ijab qabul selesai, Anne menginginkan pernikahan syar'i. Lihat saja sekarang, kebaya berwarna broken white yang dipakainya pun tertutup sekali. Dengan jilbab sederhana yang menutupi dada. Mungkin itu bukan kebaya, namun gamis dengan aksen brukat.

Anne sudah hijrah! Aku terharu melihat perubahan Anne. Terakhir aku melihat dia belum mengenakan jilbab, dengan rambut yang masih terurai dengan panjangnya. Mungkin hidayah sudah menghampirinya lalu dia menjemputnya. Kapan aku seperti ini? Aku perlu ber-muhasabah diri.

Yadi dan Anne pun tak pacaran, Anne lebih memilih untuk Ta'aruf, sungguh sempurna Yadi mendapatkan istri seperti Anne, sudah cantik, shalehah, baik lagi dan rajin menabung.

Kembali aku melihat layar ponsel. Ya tahulah grup tidak jelas yang berisikan tiga anggota grup, tetapi berisiknya melebihi banyak anggota.

Bela : I'm so sorry Di, gue kesananya agak siangan. Mungkin habis dzuhur. ini saja gue masih di atas kasur, gue gak boleh aktivitas dulu sama paksu, ntar gue dapat omel dan gak di ijinin kerja ;(

Dahiku mengernyit, Bela kenapa?

Yadi : Wafff? Elo kenapa Bel? Kondisi lo baik-baik aja kan? Yang penting entar lo harus lihat gw jalan di bawah PP oke.

Bela : Alhamdulillah sekarang mendingan. Kemarin gue kenal flek, sumpah, gue takut banget, gue pikir gue kehilangan calon keponakan lo, ternyata itu efek kecapekan saja.

Jari-jariku mengetik dan merangkai kata-kata. Kenapa Bela tidak bilang padaku?

Me : Bel;( masalah gede gini lo gak cerita sama gue;(

Struggle Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang