Astaga Ca, sumpah! lo tuh anak siapa sih bandel banget, nyusahin gue tau ga?
Please ya Yan, lo kakak gue disini. Lo orang tua gue, lo Daffa gue buat sementara hehe, anggap gue kak Naya gapapa kan?
Well, jika sudah begini tidak ada yang bisa dilakukan Sean selain mengehembuskan nafas kasar dan mengadu pada dua orang lainnya yang keberadaannya bahkan sangat teramat jauh dari mereka."siapapun please gantiin gue jagain kutu ini, gue udah nyerah. Kenapa dia mau maunya ikut gue ke Perth disaat pacarnya di New York dan temen curhatnya di Jakarta. Kenapaaaa?"
Tiap hari akan selalu begitu.
Sean yang mengadu kekesalannya pada dua orang itu, dan Queisha yang akan sibuk dengan entah apa yang dia kerjakan.
Hingga..
Brak..
"SHAKI.. SHAKI.. SHAKII.. HARUS BERAPA KALI GUE BILANG KALO NAMA GUE BUKAN QUEISHA ! DIA UDAH MATI.. MATI.. MATII.."
baby..i'm here now..
sekali aku mengatakan aku jatuh cinta, berarti itu hanya padamu.
sekeras apapun takdir mengatakan aku tak bisa, aku tak peduli, karena cintaku hanya untukmu.
karena hanya bersamamu, matahari mampu menghangatkanku."Gue benci dia yang terlalu menaruh hati pada gue. Gue benci dia yang terlalu memberikan hidupnya pada gue, dan gue benci dia terlalu berharap pada si pengecut ini yang berakhir membuat dia menderita!"
Lo egois!
Egois itu terkadang perlu untuk melindungi apa yang patut kita lindungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
FanfictionCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...