Haloo..
Happy reading.
Jangan lupa vote and commentnya 🙏🏻💖~~
Pada awalnya, itu setengah kegembiraan, setengah kekhawatiran
Tapi pada akhirnya, itu menjadi keharusan.
Hari demi hari, aku gugup, perasaan bersalah terlalu banyak menekanku.
Tapi malam ini, aku ingin kau tetap disini☁️☁️☁️
Hari-hari berlalu seperti biasa, kecuali bagi Sean dan Naya. Mereka seperti tidak saling mengenal sejak kejadian pagi itu itu. Sedangkan Quiesha, dia merasa kebingungan kenapa ada infus ditangannya saat terbangun dari mimpi buruknya, dan ya sudah. Dia juga tidak berusaha mengingatnya.
Seperti pagi ini, ketika Sean menghampirinya ke kamar, tidak terlihat Naya dari balik dinding. Biasanya dia sering disana ketika Sean berkunjung, dan jika Sean selesai maka dia keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Queisha. Sudah satu minggu. Tidak mungkin Naya sesibuk itu sampai tidak bisa melihatnya, pikir Quiesha. Pernah sekali Quiesha mencoba bertanya, Sean malah mengalihkan pembicaraan mereka.
Tok tok tok..
Bunyi ketukan dari luar membuat quiesha yang sibuk dengan Disney TV, melompat dari tempat tidur menuju pintu.
"Selamat pagi cantik" ucap sean dengan senyum manisnya.
"Selamat pagi enji..." balas Quiesha dengan nada ceria. Tapi matanya langsung menatap sekeliling mencari keberadaan Naya. Keningnya mengkerut, masih ga ada. kak Nay kemana ya? Ucapnya dalam hati.
"Kamu Nyari siapa sih Sha? Tiap hari loh kayak gini" tanya Sean penasaran. Beberapa hari ini Quiesha selalu begitu. Sean juga ikut melihat sekeliling, mencari tahu apa yang Quiesha cari.
"aaaaah, itu..hmm... itu... ga nyari siapa-siapa hehehe" jawab Queisha kikuk.
Sean sedikit curiga dengan gelagat Quiesha.
"enji gendong...." ucap Quiesha cepat dengan nada manja agar Sean tak bertanya lebih dalam. Kadang Quiesha merasa tidak enak, apa hubungan mereka semakin merenggang karenanya lagi?
"'yaudah sini. Manja banget sihh bayi yang satu ini." Balas sean jahil dengan mencubit gemas puncak hidung Queisha.
"shaki memang terlahir menggemaskan enjii. wleeeeee" balasnnya dengan nada sombong.
"Ga ada yang bilang kamu menggemaskan sha. Manja wleee."
"Tapi bayi itu menggemaskan. Dan enji bilang aku bayi. Berarti aku menggemaskan.." jelas Queisha yang membuat Sean terpaksa mengalah.
"Hahaha iya iya. Kamu menggemaskan." ucap Sean dengan sedikit tertawa.
Lebih menggemaskan kalo kamu sadar dan kembali menjadi diri kamu sendiri.
Tambahnya dalam hati.
☁️☁️☁️
Mereka berdua kini tengah menikmati waktu sarapan. Quiesha yang sibuk dengan TVnya dan Sean yang sibuk dengan sendok menyuapi Quiesha. Sadar atau tidak, Sean lebih banyak melamun.
Bukan sekali dua kali.
Mereka kenapa sih? Tanya Quiesha dalam hati.
Walaupun Quiesha masih belum bisa melihat mereka bersama, tapi ada perasaan aneh ketika ada perang dingin di antara mereka.
15 menit Quiesha memperhatikan sean yang sedang melamun.
"ENJIIIIIIII!!!!!!!!!!!!" pekik Quiesha tepat di telinga lelaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/156530551-288-k345377.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
Fiksi PenggemarCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...