Cukup.
Hanya itu.
Cukup bahagia, cukup tertawa.
Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan.
''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu''
Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...
YUHUUUUU!!!!! aku up lagiii.. lagi seneng banget soalnya Sehun akhirnya punya Station juga ! suaranya sebagus ituuu astagaaa.. happy reading ya, jangan lupa vote coment 💖💖
☁️☁️☁️
Read this more than once, Let the toughts marinate Savor the depth of this appetizers Suck on the bones of every word. Digest his body of work. I made this for you, I created this for her, I birthed this for him, Who compares her to oxygen ( Pierre alex Jeanty )
☁☁☁
Sean berjalan gontai menuju ruangannya. Ingin mengistirahatkan sedikit tubuhnya yang belum merasakan tidur walau hanya satu menit. Insiden kambuhan Quiesha kali ini merupakan yang terparah dari sebelumnya.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 6 pagi waktu jakarta. Seulas senyum terbit diwajahnya sesaat dilihatnya sudah ada secangkir teh hangat dan sepotong cheese cake favorite Sean ditambah seorang Naya yang menyiapkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☁☁☁ Naya yang akhirnya sadar diperhatikan, agak salah tingkah ketika matanya bertemu mata sean yang menatapnya tanpa berkedip. "Kamu kapan datengnya?" Tanya Naya. Dia berdiri dan mengambil jas dokter Sean yg berada pada disebelahnya untuk digantung.
"Nay, makasi ya." ucap Sean tulus.
Sebelah tangan Naya di tahan oleh Sean. Dia berbalik dan menatap wajah tampan yang selalu sendu itu.
Diraihnya juga tangan Sean, "hey, kok mellow gini sih. Gantengnya ilang loh hahaha."
"Ih, mau romantis romantisan juga. Kok malah becanda. Kamu kenapa ga pernah mempan sih sama gombalan aku," balas Sean dengan pura-pura kesal.
"Kapan kamu pernah gombalin akuuu?" Jawab naya lagi.
"Sering. Kamu aja yang ga peka!"
"Yeee. Kamu kali yang ga peka," jawab Naya masih dengan nada menggoda.
"Btw, kamu kok disini? Bukannya tadi mama nyuruh pulang?" tanya Sean sesaat sebelum menyesap teh hangatnya.
Naya yang telah selesai dengan kegitan bersih bersih di ruangan kekasihnya itu, mengambil alih tempat kosong disebelah Sean. tangannya terulur untuk membersihkan sisa cheese cake yang tertinggal disudut bibir Sean.
"Kebiasaan deh yan kalo makan apapun belepotan kayak anak kecil. Masa harus disuapin terus sih kalo ga ada client atau pasien kamu." Ucap Naya yang masih fokus membersihkan sisa itu. Tak lupa, wanita memang akan begitu. Bawelnya ga kelar-kelar kalo misalnya udah ngoceh dikit. Tapi anehnya, Sean suka banget kalo Naya marah marah. Kaya lucu gitu loh, berasa di perhatiin. Karena marahnya seseorang itu karena di peduli. And then, Naya bener- bener ga tau ya kalo Sean udah keringet dingin. Ya, walaupun cowok, emang ga boleh baper?