Another Baby A

380 40 25
                                    

Seiring berjalanannya waktu tentu banyak yang berubah dalam kehidupan mereka. Terutama bagi Rayshiva dan Hefanya. Jika dulu mereka menjalani hubungan yang selalu berjalan sebagaimana mestinya, sekarang berbeda.

Waktu itu, ketika Sean mendeklarasikan bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah, dunia Ray seolah berputar. Segala rencananya harus ditunda demi adiknya. Jika waktu itu Ray berpikir bahwa dirinyalah yang akan menginjak pelaminan terlebih dahulu, maka Tuhan memberikan jalan berbeda.

Iya, Ray mengalah. Dirinya membiarkan Sean dan Naya membangun keluarga kecil mereka, karena bagi Ray sudah cukup beban yang selama ini ditinggalkan pada Sean. Sudah harusnya dia bisa berperan menjadi sosok anak tertua didalam keluarga mereka.

Dan juga, kedua keluarga mereka tidak ada yang mempermasalahkan dengan pernikahan Sean. Malah semuanya senang, karena mereka sudah pasti mendapat mainan lucu.

Ray dan Anya baru bisa menikah setahun setelah Sean. Karena mereka juga mempertimbangkan kondisi Quiesha pada saat itu. Malah yang bersikukuh untuk menunda pernikahan mereka adalah Anya, bukan Ray.

Tak lama, dari hasil pernikahan mereka, lahirlah seorang putra yang sangat tampan, Alterio Nauta Adley. Umurnya terpaut 2 tahun kurang dari Alana. Ditambah jarak rumah mereka yang tak terlalu jauh, membuat Alana semakin senang.

Semenjak kelahiran Alterio, Alana semakin menjelma jadi gadis yang sangat dewasa. Alana begitu menjaga Iyo layaknya adik kandung sendiri. Bahkan dulu ketika masih didalam kandungan tak jarang Alana yang lebih sering menghabiskan waktu dengan Anya dibanding Ray.

"Nyanyaaaa... yiyiiiii...."

Ray berlari menuju pintu untuk membiarkan tuan putri masuk.

"Loh kakak Ala kesini sama siapa nak?" Tanya Ray.

Alana meraih tangan Ray untuk bersalaman."Diantelin papa yi. Nyanya sama Dedek Iyo dimana?" Tanyanya lagi. Meskipun Alana masih berusia sangat muda, sopan santun yang di tanamkan Sean dan Naya padanya benar-benar bagus.

"Di—" belum sempat Ray menjawab, gadis cilik itu lebih dulu menghilang.

"Dedek Iyoooo." Muah, Alana menghujani Ansell dengan kecupan-kecupan menggemaskannya, membuat Iyo tertawa geli.

"Kak Alaa, Nyanya kangeeennnnn....."

"Alaa jugaaaa"

Kemudian mereka kembali duduk di ruang tamu, dengan Ala yang masih bermain dengan adik kecilnya.

"Mau kemana ini udah cantik?" Tanya Anya.

"Mau temenin ayah sama bunda jengukin dedek bayi dalam pelut bunda, Nyanya." Jelas Ala.

Anya mengangguk-angguk kemudian menyuapi mereka berdua pudding melon kesukaan Iyo ."oh iya, tadi bunda udah bilang sama yiyi. Kak, tapi hari ini adek rewel loh. Kasian nanti kakak jagain." Tambahnya.

" Tambahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby,Good Night! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang