BOOK THREE - ANOTHER CHANGE 01 . AN ORPHAN BOY

562 57 2
                                    

Welcome guys, di Main Chapter ke III

Jujur, aku nggak nyangka bakal sejauh ini, cerita berkembang sangat pesat dan besar.

But, I still love in here, my universe.

Most of Arc 1 war ada disini. Wish you all sabar menjalani perjalanan kita bersama.

Chapter ini sedikit pengantar, dan semua sudah memegang 1 informasi penting tentang Yoongi, 'kan? *smirk* jadi siap-siap.

Terima kasih untuk tetap setia di semesta ini, sebentar lagi aku praktek dinas lagi di RS. jadi besar kemungkinan 2 chapter setelah ini mungkin akan menghilang untuk beberapa bulan. But if I made it. I'll write it for you guys.

Keep vote, comment and Love you. Terima kasih kepada 6K lebih reader.

and, Here I gave you Book THREE

*___*____*____*____*

"Yoongi-sshi, iyakan?" Ucap Luhan hati-hati saat mereka menuju Terowongan pintu belakang. Pintu itu cukup jauh, namun terlihat jelas dari gedung utama. Tao berusaha untuk menenangkan Yoongi setelah apa yang terjadi tadi.

"Hm?" Ucap Yoongi masih melihat gelang bulan bintang itu. Dia tidak mengingat apapun selain saat Ibunya memainkan piano dan memberikannya kalung ini, sebuah piano dan suara yang terdengar samar.

"Maafkan aku yang sudah menanyakan masa lalumu." Ucap Luhan, matanya juga tertuju pada gelang itu. Saat mereka di SM saat awal masa bersama Kris, Tao mengingat tentang tragedi yang cukup mengejutkan tentang SM.

"Aku juga tidak mengingatnya, aku besar di Jepang, di panti asuhan yang pamanku dirikan. Setelah aku cukup dewasa, dia mengirimku kembali. Membuangku sebenarnya." Ucapnya lagi.

"Kami besar di Cina, lalu Red claw menerima, kami cukup bahagia di sana. Tapi Alpha pack kami ingin bergabung—"

"Maaf, tapi aku tidak tertarik. Karena aku tidak ingin mengingat atau membuat diriku ingin mengingat masa laluku. Tapi terima kasih sudah menunjukkan jalan." Ucap Yoongi tersenyum tipis.

"Tunggu. Sebaiknya kau jangan melewati terowongan itu." Ucap Luhan tiba-tiba menahan tangan Yoongi. Tangannya terasa dingin, untuk para serigala.

"Aku tahu maksudmu." Ucap Yoongi yang awalnya menatap bingung dan akhirnya tersenyum tipis. Entah mengapa, melihat omega yang satu ini mengingatkannya pada Omeganya, bukan lagi Omeganya, tapi omega yang sekarang milik orang lain.

"Ma..maksudmu?" Luhan terbata.

"Mereka ada disana bukan? Di dalam terowongan itu." Ucap Yoongi menatap kosong terowongan yang kini terasa sangat gelap.

Entah darimana, dia sudah merasakan aura dingin khas vampire. Dia sudah merasakan aura mencekam dari Terowongan itu. Dia hanya pura-pura untuk tidak memperdulikannya karena merasa, hatinya terlalu kosong. Entah saat melihat Jimin dan Junlee, Yoongi merasakan sebuah kehampaan yang menyakitkan.

"Ta...tapi kau akan di... Kumohon, pergilah. Aku merasa sangat lelah membunuh orang dan membuat" Luhan menunduk. Dia seperti terisak.

"Apa semua omega sepertimu? Maksudku, kalian cepat sekali menitikkan airmata, aku sendiri tidak ingat kapan aku menitikkan airmata terakhir kali." Tanya Yoongi.

"Ma...maaf, aku hanya merasa bersalah padamu. Aku melihat bagaimana tatapanmu kearah Omega itu. Dan bagaimana kau dengan hati-hati membiarkanku membawamu kesana... tapi... tapi aku tidak bisa menyakitimu. Tidak lagi, kau tidak tahu sudah berapa manusia yang sudah kami—" Jelas Luhan sesengukan.

1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang