Well.... quick update yang lain. soalnya besok, aku akan mulai praktikum lagi.
Selamat menikmati minggu kalian teman-teman.
Jangan lupa, comment dan love kalian.
terima kasih sekali lagi karena telah mau menyempatkan dan menjadi bagian dari semesta kecilku.
Selamat pula untuk Bangtan atas Show Up-nya di Grammy Award.
love all as always,
_*_*_*_*_*_*_******________********_________********__________
Ravi segera memberikan beberapa kantong itu Jin, Jimin mengambil satu kantong dan segera memberikannya kepada Yoongi, walau sang vampire nampak enggan meminumnya.
"Tae, dia bukan vampire biasa, dia—" Ucap Memeriksa Sang Baby born dengan kagum, namun Ravi tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.
BRAK!!
Namjoon terkejut saat pintu depan tiba-tiba terbuka dan terdengar suara kayu terhantam dari atas. JUNLEE sudah memegang leher Ravi dengan matanya yang seterang perak. Tangannya terangkat keatas, karena perbedaan tinggi mereka namun, bukan berarti kekuatan yang keluar dari tangannya berkurang.
"J! hentikan!" Teriak Namjoon dari bawah.
"Ada 5 peraturan yang mutlak dirumah ini. Pertama, tidak batasan tentang who you are and what you are. Dua, don't you ever dare make a mess people who in charge at kitchen and leader. Third, Orang asing dilarang keras memasuki red zone. Empat, dilarang membunuh di rumah ini, kecuali. Lima, semua orang asing hanya boleh di bunuh di red zone, tempat kau berdiri bangsat." Ucap Junlee dingin.
Jimin keluar dari kamar dan melihat Noona mencengkram orang yang membawakan Yoongi kantong darah dan berencana membantu Yoongi. Hoseok hanya bisa terdiam melihatnya. Perempuan itu sedang mengaktifkan Main Alfanya, rambutnya yang biru pudar kini abu perak, seutuhnya.
"Noona, hentikan!" Jimin memegang lengan Junlee yang sedang memegang leher Ravi yang wajahnya mulai membiru karena tidak bisa bernafas.
"Noona, dia yang membantu Yoongi... Lep..pas!" Jimin berusaha melepas tangan Junlee. Gadis itu menatapnya, dadanya terasa sakit karena pria yang dia sayangi menyebut nama orang lain, dia juga melihat tanda marking yang ada di pundak Jimin. Seperti sedang menyiram air garam ke sebuah luka yang terbuka.
Junlee melepas Ravi yang langsung dibawa oleh Taehyung, sambil menepis Jimin dengan kasar hingga Jimin hampir terlempar, jika Yoongi terlambat menangkapnya.
"Yoo..ngi, kau kan masih—" Jimin terkejut saat membuka matanya, dia sudah siap terhempas dan terluka jika harus di lempar oleh Junlee dia mengerti rasa sakit dan cemburu yang dia rasakan, tapi dia juga merasakan sakit dan kegelisahan milik Yoongi dan itu semua membuatnya hampir gila.
Yoongi mengelus wajah Jimin dengan hati-hati dengan sisa-sisa jarinya yang tidak berdarah dan luka. Beberapa lukanya bahkan masih berasap dalam proses penyembuhan, terima kasih karena Ravi membawakannya kantong darah di saat yang tepat. Yoongi mengerang, dan menatap Junlee gusar. Junlee bahkan menatapnya begitu marah dan muak.
"DARE YOU!" Bentak Junlee seperti auman. Melangkah maju secepat kilat.
"MINE!" Yoongi lebih cepat, dia vampire newborn yang merupakan turunan salah satu vampire seribu tahun yang hampir dibunuh oleh Junlee, dan membuatnya membunuh Oppa yang paling disayanginya, dan merebut main Omega-nya, belahan jiwanya.Namun Yoongi, dengan kekuatan dan darah yang baru saja dia minum, bukan tidak mungkin dia membalaskan dendamnya sekarang. Atas kematian pamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]
FanfictionKetika para member Bangtan adalah manusia serigala, penyihir, vampire dan Hybrid. Berada di bawah Big Hit College. Fantasy fanfic. Gay Warning. Lil smut and a lot of misgrammar. will slowly burn you and provide you adventure. it's YoonMin, Namjin, T...