TWO : 10. Ikatan dan Perburuan

1K 92 7
                                    

Happy new year!!! Maafkan akuh yang kembali terlambat posting!!

Soalnya kalian pasti taukaaaan, hampir tiap weekend mendekati libur natal dan tahun baru, BTS juga sudah memberikan kita begitu banyak asupan yang HaQiQi!!

Well, wish you all the best di tahun 2018 ini, terima kasih telah dengan setia mengikuti kisah ini.

Sebagai permintaan maaf, mari kita mengawali tahun 2018 dengan

2K Kata untuk chapter ini. Dan... YANG KANGEN MA YOONGI?! Chapter ini buat kalian, sebenarnya mereka terdiri dari beberapa chapter, dengan cameo yang semakin banyak. :3

Jadi, bakal ada intermesso dengan gambar-gambar yang semoga melegakan dahaga.

selamat menikmati Guys, jangan lupa comment dan vote yaaaaa~

*_*_*_*_*_*__*_*_*_

Sub . 1 Bonding

Jimin terhempas, mendarat di atas tempat tidur Jin. member yang lain datang. Ibu Jin langsung memegangi dan menatap mata Jimin yang kini juga berwarna ke perakan.

"Sudah di mulai." Ibu Jin saat berusaha menyadarkan Jimin.

"Ini, ritual apa?" Bisik Hoseok ke Namjoon.

"Last ritual, emotional bond. Ritual ini mengikat emosi mereka. Setelah ritual ini, mereka akan saling terikat secara emosi dan fisik. Jika Jimin sakit, marah atau apapun itu. Junlee akan merasakannya. Seperti Taehyung, tapi hanya antar mereka berdua saja. Dan lebih keras, karena jika Noona terluka, maka..." Jelas Jungkook, terbangun. Mereka lupa, bahwa tepat di bawah tangga Noona, adalah kamar Jin dan Taehyung.

Kalimat Jungkook tergantung, Taehyung memegang tangan Jungkook, kepala bersandar di pundak sang Alpha, dia bisa merasakannya, sebuah benang yang terikat dengan perlahan dan pasti.

Taehyung sedang merapikan kamar, saat dia telepon rumah berbunyi. Diam menjawabnya dan wajahnya mengeras saat mendengar nama kekasihnya, dan kalimat yang berlanjut setelahnya.

*_*_*_*_*_*_*_*_*

Matahari sudah semakin tinggi, namun sosok itu masih belum. Wajahnya mengeras dan menatap lurus kearah sebuah pigura foto besar di hadapannya. Sembari memegang gelas yang berisikan cairan warna merah. Matanya yang berwarna ungu menatap kesalah satu wajah yang tersenyum. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pelan dari kamar yang gelap itu.

Pria itu menoleh.

"Tuan Teddy, ada di ruang tamu Tuan." Ucap seorang pria dengan setelan membuka, sambil menundukkan kepala. Tidak ingin melihat dan merasakan aura pekat yang ada di dalam ruangan itu.

"Aku akan segera kesana. Layani beliau dengan baik." Diikut dengan ruangan yang kembali gelap karena kembali tertutup. Pria itu menenggak cairan merah itu hingga habis.

"Dimana kau berada, mau sampai kapan kau bertingkah?" Ucapnya geram. dia tidak membutuhkan cahaya untuk melihat mata ungu yang ada di pigura itu.

"JAIJIN!" Teriaknya, melempar gelas tepat ke wajah yang tersenyum itu.

Teddy bisa mendengar suara teriakan sang octa-cent, tapi dia tidak bergeming. Dia masih ingin hidup, jika bukan karena kata-kata dan pergerakan silver house, juga banyaknya bar dan blood-café yang complain karena keberadaan werewolf di tempat mereka, Teddy tidak mungkin ada di rumah ini. Rumah seorang Choi Dong Wook.

Masyarakat mengetahuinya sebagai Seven, salah satu dari 8 Octa-Cent yang menetap di Korea, dan salah satu dari 3 diatas Tetra-Cent yang masih menetap di kota ini. Dia menetap sejak salah satu anaknya memasuki masa tetra-centnya. Choi Jaijin, salah satu dari puluhan tetra-cent. Yang juga menghilang.

1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang