One : 5. The Bangtan Noona

1.6K 143 3
                                    


Previous cut:

Jimin menyadari ada yang berbeda dari tone suara Noona barunya. Yang awalnya ceria dan nyaman menjadi sangat defensive, mungkin karena Jimin menikmati lagunya, maka dia tidak menyadari ruangan café sudah berbeda. Sudah kurang, bahkan hampir tidak ada manusia. Yang ada tinggal beberapa hybrid animal dan cukup sedikit werewolf, sangat sedikit. Sisanya vampire, itupun Jimin sangat menyadari sekarang, mata mereka tertuju pada mereka. Walau tidak secara langsung. Namun, ada sepasang mata yang lain. Yang tidak akan mereka rasakan. Karena sekarang hanya dia sepasang mata hitam manusia yang sedang menatapnya sambil menghisap kopinya dari meja pianis sebelum kembali menekan tuts piano.

*_*_*_


Jimin langsung mengangguk dan akhirnya mengerti. Bersamaan dengan Junlee berdiri, para werewolf lainnya berdiri dan bahkan membukakan pintu untuk mereka. Jimin merasakan pipinya merona karena ini pertama kalinya dia diperlakukan begitu berbeda.

Jimin bisa merasakan hembusan angin yang menusuk tulang. Dia harus mengakui, tubuhnya lebih lemah dengan angin dan semacamnya karena dia adalah setengah manusia. Berbeda dengan darah murni. Terutama Alfa, bahkan dia pernah melihat jungkook olahraga dengan telanjang dada di musim dingin saat akan melakukan pemeriksaan tubuh akhir tahun. Dan itu bahkan sangat menakutkan di mata Jimin.

Junlee melepas jaketnya dan memasangnya di pundak sang omega. Jimin terkejut. Dan berusaha melepas, tapi Junlee memaksa.

"Omega tidak sepanas Alfa untuk suhu biasa. Kalian penuh kasih sayang dan harus dilindungi." Ucap Junlee berjalan kini dengan baju kaosnya. Dia mengikat rambutnya half-bun. Terlihat sangat cute dan bebas. Jimin busa melihat ujung tattoo besar di punggung Junlee mengintip.

"Bu..bukannya Noona tidak mau membahas soal derajat?"

"Itu peraturan di rumah. diluar, aku memiliki hak untuk melakukan apa yang menurutku benar. Dan menjagamu salah satunya. Aku tidak ingin mati di bunuh dua temanmu dan Jin." Ucap Junlee berbalik dan tersenyum.

Jimin memperbaiki posisi jaket Junlee dan tersenyum, merasakan kehangatan menyebar di dirinya.selain dari jaket dan dari kata-kata sang alfa. Ini pertama kalinya ada orang lain yang melindungi dan memperhatikan dirinya seperti ini. Dan dia sangat bersyukur karena memiliki Noona seperti Junlee.

Mereka tiba di rumah saat malam. Junlee memintanya untuk masuk terlebih dahulu, agar sang alfa bisa memasukkan mobil ke dalam garasi, meminta Jimin untuk tidak membahas mengenai mobilnya karena wajah Jimin yang nampak terkejut saat melihat jenis mobil yang Junlee kendarai.

Junlee memasuki rumah. semua member rumah ada di ruang tengah, seperti kemarin, hanya saja mereka sedang melihat Taehyung dan Hoseok bermain game. Sepertinya mereka bermain bergiliran. Jimin sudah ada di meja makan tersenyum saat Junlee membuka sepatu dan memasuki ruang tengah, namun Junlee memilih untuk langsung naik ke kamarnya. Walau dia mendengar Taehyung, jungkook dan hoseok memanggilnya. Namun dia memilih menutup pintu kamarnya dan segera mandi, lalu terlelap.

Junlee terbangun saat merasakan telepon genggamnya berdering dengan ringtone yang berbeda. Dan hanya satu orang yang di labeli untuk ringtone itu. Main Alfa Utama. Junlee terbangun dan siaga saat menerima teleponnya.

"Ne, halmoni."

"Hows your day here?" terdengar pertanyaan datar dari seberang telepon. Basa-basi yang sering Junlee dengar dari Neneknya. Nenek buyut lebih tepatnya.

"Good, I always love here." Jawab Junlee jujur.

"Kita akan melakukannya malam ini. Pakailah pakaian yang paling nyaman, tapi tidak kau gunakan lagi."

"... apapun itu?"

"Apapun itu. Demi kenyamananmu malam ini. Selamat menikmati harimu. Sepertinya Seok Ho akan mampir kesana."

"Paman Seok Ho? Aku bisa pergi bersama Jungkook."

"Dia akan menurunkan Istrinya disana sekalian menjenguk anaknya."

"... Anak? Bibi Sieun akan datang?" Junlee terkejut.

"Ya, Kim Seokji adalah anak Seokho satu-satunya. Aku kira kau bertemu dengannya saat di Brasil kemarin. Lagian, setelah kau meninggalkan rumah 5 tahun yang lalu, Soekjin lah yang mengurus rumahmu bersama Naga Kim."

"..." Seperti ada suara kunci yang terbuka. Dan sekarang terjawab, alasan kenapa Namjoon tiba-tiba seposessive itu.

"Junlee? Apa kau baik-baik saja?"

"... yeah, jadi jam berapa mereka datang? Biar kukatakan pada jin u—"

"Jangan beritahu Jin. Sepertinya kau akhirnya mengerti. Kau tahukan alasan kenapa mereka sangat menjauhimu. Jika Jin tahu, maka semua akan semakin keruh. Dan sudah cukup masalah yang terjadi di rumah ini. Aku tidak ingin ada keributan yang lain. Yang tidak penting." Potong Nenek. Junlee menggaris bawahi kata 'yang tidak penting' dari Neneknya.

"Fine." Ucap Junlee mengerti.

"See you at 9, good luck." Ucap Nenek.

Telepon terputus. Junlee terdiam melihat cahaya yang berusaha mengintip dari gorden yang mengayun. Dia melihat jam. Waktunya tinggal 12 jam lagi. Dan dia juga sudah menyadari salah satu gejalanya. Lehernya terasa sangat kering dan tubuhnya mulai panas. Tapi suaranya masih sama.

Dia menurunkan suhu kamarnya dan hanya mengenakan tanktop di kamarnya. Dia masih tidak enak turun ke bawah. Saat dia mendengar dan mencim bau omega yang sangat keras. Dia mengerang, 'heat' main Alfa ini sangat menyebalkan. Dia bahkan bisa merasakan Jin dan mendengar detak jantungnya, juga aroma manis yang ikut bersama sang omega. Dan terasa sedikit kencang. Apa dia marah? Takut? Tapi Junlee akhirnya membuka pintunya.

Jin sekarang tidak lagi berada di anak tangga, tapi berada tepat didepan pintu. Dia membawa nampan dengan waffle strawberry dan sandwich tuna dengan segelas besar susu coklat. Junlee menelan air liurnya, karena dia sangat lapar. tapi, pikiran Junlee tidak ke makanan saat mengingat apa yang neneknya katakan.

"So you are the premium omega, in our generation?" Junlee langsung menanyakannya memastikan semuanya.

1ST ARC : The Begin Of Silverbolt [Compelete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang