"Luka?
Tapi kok ngga berdarah"☁☁☁
Suara derungan motor menggema ditempat yang dipenuhi pepohonan. Jalanan sepi, tidak ada mobil ataupun motor yang berlalu lalang disana. Membuat segerombolan anak-anak berseragam putih abu-abu leluasa menjalankan aksinya.
Tawuran, mungkin sudah jarang kita mendengar kata itu, tetapi anak-anak bermotor ninja itu terus melestarikan apa yang namanya tawuran. Menurut mereka, tawuran adalah warisan terdahulu. Jadi, harus dilestarikan. Aneh.
Motor-motor besar itu berbaris rapi. Sedangkan siempunya sudah turun terlebih dahulu kedepan.
Puluhan murid berbeda sekolah itu sudah berhadap-hadapan. Sang ketua dari masing-masing genk pun maju.
"Oh, jadi ini sekarang ketua Atenbar?" tanya sang ketua dari salah satu genk, tersenyum meremehkan.
Yang diberi pertanyaan hanya memalingkan wajahnya, "Kenapa? Takut?"
"Gue. Takut sama lo? Hahaha.. " Panji, sang ketua dari Rejender, menunjuk dirinya sendiri kemudian tertawa meremehkan.
"Gerald, Gerald.." Panji menatap Gerald seolah-olah Gerald binatang kecil.
Ya ketua Athenbar adalah Geraldo Knight Lazvard. Gerald hanya memasang wajah datar tanpa ekspresi apa pun.
"Gimana kalo kita taruhan?" Panji membuat kesepakatan antara dirinya dan Gerald. Sekarang Gerald yang tertawa.
"Taruhan? Hahahha... Panji, Panji. Kenapa hah? One by one lo takut, jadinya mau taruhan?"
"BACOT!"
Tanpa aba-aba Panji meninju rahang Gerald kuat, sampai-sampai Gerald hampir saja kehilangan keseimbangan, untung saja ada Kevan.
Gerald yang tidak terima membalas pukulan Panji dengan menggebu-gebu. Tendangan, pukulan, tunjuan terus Gerald lontarkan untuk Panji. Panji tidak bisa membalas pukulan itu. Gerald seperti orang yanh sedang kerasukan kalau seperti ini.
Yang lain tidak tinggal diam, mereka terus beradu pukul dan tendangan. Darah segar terus mengalir membasahi sudut bibir mereka masing-masing. Apa sih untungnya tawuran? Hanya akan menyiksa diri sendiri, melukai orang lain. Dan mengantarkan diri pada ambang kematian.
Pasukan Rajender sudah tergeletak dikotornya jalan aspal. Lagi dan lagi yang memenangkan pertandingan adalah Athenbar.
mereka semua meninggalkan anggota Rajender yang sudah tergeletak tak berdaya dengan senyum kemenangan. Kemudian mereka menaiki motor masing-masing. Sebelum pergi, Gerlad melirik Panji sekilas, kemudian mengacungkan jempol, dan menerbalikannya kebawah, dia tersenyum meremehkan.
Panji kesal. Kenapa anggota nya bisa kalah lagi, padahal kalau di hitung jumlah, dia menang. Dia memukul jalan aspal itu keras, sampai-sampai melukai buku-buku jarinya.
Anggota Athenbar sengaja menderung-derungkan motornya sebelum beranjak dari sana. Sampai asap hitang mengepul disana,hal itu mampu membuat anggota Rajender tarbatuk.
"MM, gue traktir!!!" teriak Gerald. MM adalah warung Mang Muncul yang biasa mereka jadikan tempat tongkrongan. Mereka semua bersorak senang, di traktir, siapa sih yang ngga mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...