"Detik demi detik jarum jam terus berputar, namun kenapa kita tak kunjung bertemu?"☁☁☁
"KEVANNOO CALON LAKI GUE!! JODOH EMANG ENGGA KEMANA YA?! CK," suara Jennie menggema diseantero warung Mang Muncul.
Seseorang yang disebut namanya menoleh dan mendengus kasar, gadis aneh. Batinnya.
Lisa menutup wajahnya malu. Mungkin benar kata teman-temannya, urat malu Jennie sudah putus. Sekarang lihat, siapa yang malu disini.
Gerald yang ada disitu tersenyum melihat Lisa sesekali mengumpat kesal. Gadisnya itu sangat manis jika kesal, untuk itu Gerald selalu menjahilinya.
Gerald bangkit dan menghampiri Lisa disana. Setelah sampai didepan Lisa, Gerald tersenyum hangat, "Sama siapa, Lis?" tanya Gerald membuat Lisa menatapnya.
Lisa melirik Jennie sinis, "Tuh!"
"Berdua aja?"
Lisa mengangguk. Seketika Jennie merasa dirinya menjadi nyamuk. Jennie berdehem kecil, "Ada orang disini ya, mas dan mbak sist,"
"Lo kira gue online shop !!" protes Lisa.
Gerald terkekeh kecil, "Duduk disana aja, jangan berdiri terus! Entar tinggi!"
Jennie mendelik, "Lo nawarin Lisa atau gue,"
Gerald menatap Jennie sinis sama seperti Lisa, "Siapa lo, siapa gue?" ledeknya.
"Sialan lo!! Musnahlah kau dari muka bumi ini!" kesal Jennie.
"Lo aja yang musnah!" sahut Gerald tak terima.
"Sialan lo ya!! Gue bilangin Kevano baru tahu rasa!!"
"Sana bilangin! Paling cuma jadi kacang!" tantang Gerald.
Jennie bungkam, "Lis! Cowo lo tuh ngeselin!!" adunya pada Lisa.
Lisa mendelik, "Siapa lo, siapa gue?" ucapnya meniru ucapan Gerald.
Lisa dan Gerald terbahak, sedangkan Jennie cemberut kesal.
☁☁☁
Suara grasak grasuk memenuhi rumah bercat putih tulang itu. Suara teriakan-teriakan memenuhi ruangan besar, rumah itu adalah rumah Lalisa Pranata Eristika.
Akibat tidak bisa tidur semalam, mereka semua terlambat bangun pagi. Mereka bangun setangah tujuh tepat, dan sekolah ditutup tiga puluh menit lagi.
"LILIS, SEPATU GUE DIMANA!!!" seru Rose menggema, sembari mencari keberadaan sepatu Adidas miliknya.
Lisa yang merasa namanya dipamggil menoleh, "GATAU ROSIH!!" balas Lisa berteriak.
Terlambat. Satu kata yang sangat menyusahkan, belum lagi saat kita belum menyiapkan apa-apa.
"LILIS CEPETAN, KITA UDAH TELAT NIH!" jerit Jisa sambil melirik jam putihnya.
"LILIS, LO SEKOLA APA MAU MANGKAL SIH?" seru Rose tidak kalah kencang.
Masalahnya hanya Lisa yang belum keluar kamar. Entah sibuk apa dia tuh! Lisa keluar sembari berlari kencang kearah mereka bertiga. Sesampainya didepan mereka bertiga, Jennie sudah mencak-mencak marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...