"Andai rasa ini tidak pernah kubiarkan tumbuh. Mungkin aku tidak sesakit ini sekarang,"☁️☁️☁️
Lisa menatap keluar jendela. Menatap indahnya kota Bandung yang sempat dia tinggalkan beberapa waktu lalu.
Hari ini tepat dimana hari dia akan bertemu dengan ibunya selama dua belas tahun terpisah.
Si sopir membelokan mobilnya membelah lampu merah, membuat Lisa memandang jalan yang ramai karena hari ini adalah hari libur.
Dari dalam mobil, Lisa melihat beberapa penjual nasi kuning, kue-kue tradisional dan tak sedikit pula yang lari pagi untuk menyehatkan tubuh.
Setelah melewati beberapa keramaian tadi. Mobil yang dinaiki Lisa masuk kedalam kompleks perumahan yang cukup elit, atau mungkin hanya digunakan oleh orang berkuasa
Mobil mewah itu berhenti disalah satu rumah bernuansa minimalis. Namun terlihat sangat mewah dengan kaca besar yang mendominasi rumah tersebut.
Lisa turun dari mobil yang sedari tadi mengajaknya mengelilingi kota Bandung. Dia menarik napas. Sungguh ini adalah hari terberatnya, dia tidak ingin menginjakan kakinya kerumah itu, dia tidak ingin melihat siapa si penghuni rumah itu, dia tidak,"Lisa," wanita yang terlihat awet muda itu berjalan menghampiri Lisa dan memeluknya erat.
Setetes air mata mengenai pundak Lisa yang saat ini masih dipeluk wanita itu erat. Tangan Lisa gemetar, Lisa terhenyak mendapatkan perlakukan semacam itu. Sudah lama, sudah beberapa tahun Lisa baru mendapatkan pelukan kasih ibunya
Tangan Lisa terulur, memeluk pinggang wanita yang selama ini dia rindukan. Lisa menundukkan kepalanya menghirup aroma cerry yang dari dulu dia rindukan.
"Lisa kangen mama," ucapnya dengan suara bergetar.
Rere semakin menguatkan pelukannya, "Maafin mama, nak. Maaf," setelah itu Rere melepas pelukannya dan menangkup wajah Lisa, mengelus wajah anaknya, mengusap rambut Lisa dan tak henti-hentinya mencium pipi Lisa.
"Ayo kita masuk," Lisa mengangguk mengikuti Rere yang menarik tangannya lembut.
Keduanya pun berjalan menuju dimana pintu rumah itu berada.
Rere tak henti-hentinya bercerita membuat Lisa tersenyum mendengarnya.
"Kita makan siang disini ya. Mama udah siapin makanan kesukaan kamu,"
Lisa mengngguk, "Suami mama ngga apa-apa aku datang?" Tanya Lisa.
Rere menggeleng, "Malah dia seneng pas mama cerita punya anak perempuan. Dia selalu bilang pingin ketemu kamu, tapi mama baru tahu nomor kamu sekarang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...