GERALISA-7

1.4K 85 2
                                    

"Jangan jauh!!
Nanti kalau aku rindu
Kamu mau tanggung jawab?"

☁☁☁


Pelajaran hari ini seharusnya sudah dimulai satu jam yang lalu. Tetapi karna adanya rapat dadakan guru-guru tidak jadi masuk dikelas. Alhasil kelas sangat ramai. Bahkan lebih ramai dari pasar malam.

Mamat-ketua kelas sudah mencak-mencak karena suaranya sangat bising. Tetapi tidak digubris sedikitpun dengan mereka. Lisa sudah pusing. Ditambah lagi, tamu bulanan yang sangat menyiksa. Dia ingin menangis rasanya.

Lisa menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan. Sedangkan satu tangan lainnya dia pakai untuk memegang perutnya.

"Lis. Udah yuk gue anter ke UKS!" ajak Rara.

"Gue ngga apa-apa kok Ra. Lebay lo,"

"Ngga apa-apa gimana? Muka lo udah pucet gini!!"

"Gue emang gini kalo lagi pms!!"

"Udah ayo Lis. Lo tuh ya susah bangat sih! Cuma ke UKS bukan ke KUA, apa susahnya sih Lis. Lagian guru juga ngga akan dateng kok!!"

Rara sudah mencoba membujuk Lisa dengan berbagai macam cara. Emang dasarnya kepala batu, Lisa tetap teguh pada pendiriannya.

Rara menyerah. Memang susah untuk membujuk makhluk yang satu ini. Dasar Lisa kepala batu.

Gerald yang sedari tadi melihat Lisa yang nampaknya tidak punya selera hidup. Akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri Lisa.

"Kenapa?" tanya Gerald kepada Rara.

"Biasa, cewe,"

Gerald mengerutkan dahi bingung, "Kan Lisa emang cewe? Terus kenapa dia begini?" Gerald menunjuk Lisa

Rara berdecak sebal, "ck. Masa lo ngga tau?"

Yang diberi pertanyaan menggelengkan kepalanya. Percis seperti anak kecil yang tidak tau namanya.

"Ya Gustiii!"

"Gusti lo dipanggil Rara nih!" teriak Gerald kepada Gusti, teman sekelsnya.
"Gerald bukan gitu, Astagfirullah. Maksud gue Lisa lagi dateng bulan!!" Rara menutup mukanya malu.

Sedangkan Lisa, dia sudah enggan berurusan dengan makhluk astral yang sedang berbicara dengan Rara itu.

"Oh, urusan cewe,"

Gerald memungut-mungut mengerti. Seorang Gerald sanagt mengerti urusan wanita. Kata mantan-mantannya, dateng bulan itu sakit. Terus mantan-mantannya pun sering berubah menjadi macan betina jika sedang datang bulan.

"Tapi Lalis udah makan belom?" tanya Gerald. Lalis, hanya ayahnya lah yang menyebut Lisa dengan nama Lalis. Sekarang Gerald. Lisa tidak mengerti mengapa Gerald menyebutnya itu, Lisa tidak memikirkan hal itu! Yang dia pikirkan hanya perutnya lah yang sangat sakit.

Rara mengangkat bahu,"Mana gue tau. Tanya aja sendiri sama Lisa"

Gerald mengangguk, "Lalis udah makan?" tanya Gerald.

Lisa tidak menjawab. Rasa nyerinya bertambah sakit. Dia memang belum sarapan tadi pagi. Dan dia tidak nafsu makan karena perutnya memang sangat sakit.

"Lis...." panggil Gerald lembut.

Lisa mendongakkan kepalanya. Rambutnya menutupi sebagian wajahnua karena air mata. PMS benar-benar menyiksa. Kemudian menggelemh kecil.

"Mau makan apa?" tanya Gerald perhatian. Dia benar-benar melihat Jodohnya seperti ini.

"Ngga usah,"

GERALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang