"Kamu yang aku rindukan. Yang selalu aku nanti, yang selalu aku sayang, apa kabar?"
☁☁☁
"BOGOR!!" Lisa mengucapkan itu dengan nada yang sangat terkejut.
Bogor. Kata itu terus terlintas dalam dalam pikirannya. Jauh sekali mereka mengerjakan kelompok sampai dibogor.
Gerald menikmati wajah terkejut Lisa, mata bulat itu membuatnya ingin tertawa, lucu sekali. Gerald menarik tangan Lisa dan membawanya kejalan penuh bebatuan, menanjat dan meliuk-liuk. Setelah mereka melakukan perjalanan yang cukup panjang. Ternyata belum sampai, mereka harus kembali menuruni jalan bebatuan dan sampailah mereka ketempat yang sangat indah.
Mata bulat Lisa kembali melebar, kali ini dengan pandangan terkejut. Tempat ini membuat Lisa melongo takjub. Disana, didepan sana ada batu yang sangat besar dengan pemandangan pepohonan bunga didaerah sana. Lisa rasa dia pernah melihat pemandangan ini, tapi dimana ya?
Gerald yang sedari tadi memperhatiaka Lisa yang seperti orang kebingungan akhirnya bertanya, "Kenapa?"
Gerald menuntun Lisa ke batu besar tadi dan duduk disana.
"Gue kaya pernah lihat tempat ini. Tapi dimana ya?" ujar Lisa sembari menjentikan tangannya kedagu mencoba berpikir keras.
"Ini tempat yang dipake buat syuting film Anak Jalanan," kata Gerald mencoba mengingatkan.
Seperti ada bolham dikepala Lisa, "Oh iya! Yang waktu si Boy nembak Reva kan?"
Gerald mengagguk-anggukan kepalanya meng-iya-kan. Kemudian tersenyum senang melihat senyum Lisa yang sangat manis melebihi es teh manis buatan mbok Ijum.
Merasa diperhatikan, Lisa menolehkan kepalanya menatap Gerald. Dia mengernyit dahi saat melihat senyum Gerald, senyum yang menyiratkan luka dan kebahagiaan, Lisa tidak mengerti arti senyum itu.
"Kenapa?" Tanyanya menyiratkan kekhawatiran.
Gerald menggeleng, "Suka,"
"Suka apa?" tanya Lisa dengan polosnya.
"Suka kamu."
Lisa mengalihkan pandangannya saat manik mata cokelat terang milik Gerald terus menatapnya dalam. Gerald tersenyum kecut, apa cuma dia yang mencintai Lisa? Apa cuka dia yang mengharapkan balik cinta Lisa? Apa cuma dia yang mengharapkan Lisa? Apa cuma dia yang merindukan Lisa? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang membuat dada Gerald sesak.
"Liss.." panggil Gerald dengan nada lembut.
Lisa menoleh kearah Gerald, "Iya?"
"Sebenarnya apa kamu merasakan apa yang saya rasain?"
Lisa tidak mengerti dengan apa yang Gerald ucapkan. Otaknya tidak bisa bekerja lebih keras lagi.
"Apa cuma saya yang mencintau kamu? Apa ngga ada rasa sedikitpun dari kamu untuk saya?"
Lidah Lisa kelu. Bahkan untuk berkatapun rasanya kelu. Dia benar-benar tidak percaya Gerald mencintainya sedalam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...