"bagaikan sebuah prasa tanpa rasa,"
☁️☁️☁️
Gadis berambut pendek itu menutup pintu kamarnya kencang bersamaan dengan degup jantung yang melewati ritme normalnya.
Lisa duduk diatas kasur miliknya. Matanya menatap dinding berwarna ungu dengan aksen Bunga kecil disekelilingnya.
Kemudian gadis itu berjalan mendekati jendela kamarnya. Menatap langit biru yang dipenuhi awan-awan putih menampilkan permadani langit yang indah.
Langkah gadis itu tertuju pada lemari tanpa kaca, disana beberapa jajaran foto terpampang rapi. Senyum Lisa terbit saat matanya melihat foto seseorang yang memiliki mata indah.
Disana sebuah bingkai foto kayu tertata rapi dilemari itu. Lisa tersenyum, bersama sosok itu adalah kebahagiaan yang tuhan berikan kepadanya. Namun, dengan sekejap mata kebahagiaan itu menghilang.
"Aku juga rindu kamu," bisik Lisa pada foto itu.
Senyum Lisa kembali terbit saat moment foto itu diambil.
Lisa sedang duduk di hamparan pasir yang luas. Menatap ombak yang tenang. Sebenarnya Lisa memiliki thalassopphobia dimana dia merasa takut saat melihat perairan dalam.
Namun, kali ini dia bisa mengalahkan phobianya. Mata Lisa sudah tidak lagi menatap pantai, namun menatap seseorang yang sedang berjalan mendekati dirinya.
Kemudian duduk di sebela Lisa, "Aku cari es kelapa buat kamu. Tapi ngga ada tukangnya,"
Lisa tersenyum, "Ngga apa-apa Ge. Lagian pantai hari ini ngga terlalu panas,"
Gerald menatap Lisa yang saat ini sedang memakai topi pantai, "Kamu cantik hari ini," Ucap Gerald menatap manik mata Lisa
Bukannya tersipu, Lisa malah menatap Gerald kesal, "Jadi selama ini aku ngga cantik?"
Gerald mendadak panik melihat Lisa seperti itu. Dia sudah hapal betul tabiat Lisa, "Ngga gitu Lisa sayang,"
Lisa menatap Gerald, kemudian tertawa, "Aku cuma bercanda. Kamu serius banget deh," Tangan Lisa menepuk bahu Gerald disertai kekehan kecil.
"Indah," Ucap Gerald tiba-tiba.
"Iya, laut emang indah. Apalagi kalau matahari terbenam,"
"Bukan,"
"Terus?" Tanya Lisa bingung.
"Kamu," Lisa memantung. Mata mereka bertubrukan, kedua terdiam beberapa detik, saling mengunci pandangan.
"Kamu cantik, indah, terlalu berkilau sampai mata aku ngga bisa liat kemanapun kalau udah ada kamu disini," Gerald menatap mata Lisa. Tidak ada bola mata yang seindah Milik Lisa menurutnya.
"Jangan ngeliatin aku kaya gitu," protes Lisa saat Gerald menatapnya intens.
"Aku sayang kamu," Ucap pria itu tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...