🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
"Kenapa kau datang kalau tidak ingin menetap?"
☁️☁️☁️
Gerald menatap langit-langit kamarnya yang terasa kosong. Entah kenapa setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Gerald semakin ragu untuk bertahan. Lisa adiknya, walaupun bukan adik kandung, namun setidaknya dia tidak akan pernah bisa memiliki Lisa.
Pintu kamar Gerald diketuk, membuat sang pemilik kamar tersadar dari lamunannya. Gerald pun beranjak turun dari kasurnya dan membukakan pintu untuk si pengetuk.
"Kenapa?" Tanya Gerald saat mengetahui si pengetuk pintu itu adalah Lisa.
"Tadaaa," ucap Lisa sembari menyingkirkan tampan berisi susu dan beberapa sandwich yang tadi menutupi wajahnya.
Lisa memandang Gerald sedikit khawatir, "Kamu yang kenapa?"
Gerald menatap perubahan wajah Lisa yang tampak cerita berubah sedih melihat mimik wajahnya
Gerald menghela nafas, "Mau masuk?"
Lisa mengangguk dan mengikuti Gerald yang berjalan didepannya. Gerald berhenti, duduk diujung kasur dan menatap Lisa dalam.
Lisa menaruh nampan diatas meja nakas, danenatap Gerald yang juga menatapnya.
"Kamu kenapa Ge?"
"Lis?"
"Hmm," Lisa mengernyitkan alisnya, kemudian duduk disamping Gerald.
Gerald menoleh kearah Lisa, "Aku harus bagaimana?" Tangan Gerald menggenggam erat tangan Lisa.
Lisa yang mengerti arah pembicaraan Gerald juga bingung harus merespon apa. Dia juga tidak tau jawaban dari semua kejadian ini.
Lisa kembali memandang wajah Gerald yang tampak sendu. Membuatnya ikut merasakan apa yang dirasaka Gerald.
Kemudian Lisa menggenggam tangan Gerald erat, memberi sedikit kekuatan untuk Gerald dan dirinya.
"Kamu tau kenapa aku ngga mau cerita masalah ini sama kamu?," Lisa menatap Gerald lekat.
Gerald ikut menatapnya, "Kenapa kamu rasain sakit itu sendiri Lis, kamu bisa berbagi sama aku,"
"Ngga Ge. Aku tau, kalau kamu tau. Kamu akan sekacau ini. Dan terbukti sekarang kan," ucap Lisa membuat Gerald terdiam.
"Lupain aku. Itu jalan terbaiknya," akhirnya Lisa mampu mengucapkan itu, walau terasa sakit.
☁️☁️☁️
Selama Lisa tinggal di Bandung, dia benar-benar merindukan sahabatnya, Rara. Untuk itu dia meminta Rara untuk menemuinya disebuah cafe yang sering mereka berdua kunjungi."Disini!" Lisa melambaikan tangannya saat melihat Rara membuka pintu masuk.
Rara yang melihat Lisa tersenyum sumringah. Dan berlari kecil menghampiri Lisa.
"Gue rindu Lo," ucap Rara memeluk Lisa.
"Gue juga," balas Lisa sambil memeluk Rara erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALISA
Teen FictionIni kisah tentang wanita bernama Lalisa Pranata Eristika. Gadis penyuka dance dan sejarah, sangat membenci kimia dan fisika. Mudah mencintai dan sulit melupakan. Ini juga kisah tentang, Geraldo Knight Lazvard. Pria bermata hijau cokelat, brandalan...