GERALISA-16

998 66 0
                                    

SEBELUM MEMBACA BUDAYAKAN PENCET 🌟 TERLEBIH DAHULU :P TERIMA GAJI :)

☁☁☁

" Jika pergi keputusan yang terbaik. Maka pergilah, jangan memaksakan hati yang sudah lelah. Tidak kasihankan pada hatimu itu?"

☁☁☁

Saat ini mereka sedang ada dikantin SMA Rajawali. Disana ada Lisa dan teman-temannya dan juga Gerald bersama teman-temannya.

Jennie menyenggol lengan Lisa yang sedang menyeruput pop ice, "Itu siapa?" tanya Jennie menuju siswa yang sedang asik memakan siomay nya.

Lisa menoleh kearah siswa yang ditunjuk Jennie. Siswa itu duduk didepan Jennie, pantas saja Jennie penasaran, "Oh, itu Kevano. Cowo terdingin seantero Rajawali," ucap Lisa setengah berbisik.

"Dingin?"

Lisa mengagguk, "Iya dingin, tapi dia baik kok,"

Belum puas dengan jawaban Lisa, dia pun bertanya lagi, "Maksud lo kaya dinovel-novel yang sering lo baca itu?"

Hampir saja Lisa mengumpat kesal. Dengan pertanyaan beruntun Jennie, Jennie ini manusia super kepo dan berkeingin tahuan tinggi, tapi hal itu juga tidak baik kalau menyusahkan seseorang.

"Iya. Kenapa? Lo mau naklukin hatinya yang membeku jadi mencair kaya dinovel-novel juga?" tanya Lisa sarkastis.

"Ide bagus." ucapnya membuat Lisa tercengang. Bukan jawaban seperti itu yang Lisa harapkan. Dia hanya tidak ingin membuat sahabatnya mengerjar laki-laki, karna pada dasarnya wanita itu dikejar, bukan mengejar.

Jennie bangkit tanpa menghiraukan ucapan Lisa. Dia menyuruh Agam pindah tempat dan menepati tempat yang tadi Agam duduki. Persis disamping Kevano.

Jennie tersenyum bangga kearah Lisa, sedangkan Lisa memutar bola matanya malas. Jisa dan Rose seketika berhadapan canggung. Sikap Jennie yang dijakarta belum berubah ternyata sampai dibandung.

Rose memandang jennie seakan bertanya, Lo ngapain?

Jennie mengangkat bahu acuh. Kursi yang tadi berjauhan dia geser agar lebih berdekatan. Suara decitan antara kurci dan lantai mampu membuat perhatian Kevano teralihkan.

Seperkian detik mata mereka bertemu, sampai akhirnya Kevano bangkit dan meninggalkan mereka semua yang tercengang menatapnya.

Jennie mendengus kasar, "Misterius. Tapi gue suka!" ucapnya. Jennie bangkit untuk mengejar Kevano tanpa menghiraukan ucapan teman-temannya. PunggungJennie pun hilang dibalik tembok besar.

"Temen kamu Lis?" tanya Gerald masih dengan ketidak sadarannya.

"Itupun kalau dia masih waras. Kalau engga baru aku akuin dia bukan temeb aku," jawab Lisa enteng.

"Mau teruh dimana muka gue?!" jawab Jisa mengusap wajahnya frustrasi.

"Yaelah, naro muka aja ribet," jawab Aland yang mampu membuat Jisa mendelik.

"Siapa lo, engga kenal gue," ucap Jisa sarkastis.

"Ayo kita kenalan! Tak kenal maka tak sayang-"

GERALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang