GERALISA-20

940 55 0
                                    

Vote terlebih dahulu

"Kita itu sama seperti dua kutub yang saling bertolakan. Tidak pernah bersatu, namun tidak pernah berpisah."


☁☁☁

Matahari tanpa ragu masuk melewati celah-celah yang ada dikamar gadis bersenyum manis nan menawan itu. Gadis itu mengusik dalam tidurnya saat matahari menusuk matanya.

Dia bangun dari tidurnya. Ditatapnya teman-temannya yang masih setia dalam mimpinya. Memang, manusia lebih menyukai tidur, karena dunia nyata lebih kejam dari pada dunia fana.

Lisa bangkit dari dari kasurnya. Dipindahkannya tangan Jennie yang memeluk pinggangnya erat, dia sebenarnya pun jijik tidur seperti ini. Namun, apa boleh buat, Jennie yang memaksa. Dia bilang Lisa seperti bantal guling, badannya kurus kering. Setelah berhasil memindahkan tangan Jennie, Lisa harus memindahkan kaki Jisa yang menghalanginya turun dari tempat tidur.

Dia menghela napas berat, sudah cukup lelah sekarang tambah Rose yang menarik dirinya hingga jatuh menindihi mereka semua. Itu kesukaan Rose, dia suka sekali menarik seseorang jika tidur.

Mereka semua mengaduh saat badan Lisa menimpah mereka. Lisa cuma tersenyum ala meme yang ngenes gitu.

"Gini amat hidup gue," gumam Lisa.

"Aduh. Ada gajah yang nimpah gue!" runtuk Jennie.

"Tolong mama, rumag Lisa roboh!!" teriak Jisa heboh.

Lisa berdecak, "Korban drama,"

Lisa menatap Jennie dan Jisa yang ada dibawahnya. Mereka berdua mengumpat saat Lisa tersenyum bodoh.

Lisa menatap Rose. Dia masih terlelap dengan tangan terlentang. Lisa tersenyum seakan-akan menemukan seekor ayan jago yang melahirkan.

"Kenapa lo?" tanya Jennie saat Lisa masih tersenyum.

"Kerasukan kali?!" timpal Jisa.

"Gue punya ide!" seru Lisa dengan suara yang sangat Kecil.

Jennie dan Jisa mengernyit saat melihat Lisa yang sangat semangat. Kemudia Lisa mendekatkan diri kearah mereka berdua untuk menyalurkan ide gilanya. Jennie dan Jisa menyugihkan senyum miring. Itu benar-benar ide bagus.


☁☁☁

Rose terbangun dari tidurnya. Kebiasaannya saat bangun tidur adalah bercermin. Dia mengambil ponselnya yang ada didekat nakas. Dan mulai bercermin.

"ALLAH HU AKBAR!!" Rose melempar ponsel yang ada digenggamannya dan menjerit.

Kemudian dia mengambil ponselnya lagi dan mulai bercermin. Dia kembali terlonjak kaget. "Muka gue!! Mama, wajah Rose dewi permata sari harum mewangi sepanjang hari tiada tara kenapa begini?!" teriak Rose histeris.

Lisa, Jennie dan Jisa mengernyit mendengar teriakan Rose. Kemudian mereka memutar bola matanya malas.

Mereka bertiga masuk dan melihat wajah tercengang Rose yang masih belum sadar dari keterkejutannya.

Jennie duduk diatas sofa sambil mengunyah kripik kentang. Sedangkan Lisa asik bermain ponselnya dan sesekali tersenyum, beda hal nya dengan Jisa, dia meruntuk kesal saat Aland-teman Gerald tak henti-hentinya mengirimkan pesan.

GERALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang