8. Anger

2.3K 359 24
                                    

Won Woo tersenyum sinis saat melihat keberadaan Joshua di ruang makan. Ia kemudian berjalan menuju lemari pendingin untuk mengambil sebotol air yang diharap bisa meminimalisir hawa panas yang sedang mendominasinya.

"Setahuku kau tidak ada jadwal hari ini." Kalimat yang terlontar dari mulut Joshua masuk ke dalam telinganya dan melewati saraf pendengarannya. Tetapi ia tidak merespons dan memilih melangkahkan kakinya ke arah meja makan, lalu menarik kursi yang berseberangan dengan Joshua dan duduk di sana.

"Haruskah aku pergi?" tanya Joshua kali ini.

"Bukankah aku sudah pernah mengingatkanmu untuk tidak datang kemari?" tanya Won Woo datar tetapi Joshua masih bisa melihat letupan emosi yang disembunyikannya.

"Jadi kau benar-benar marah karena aku datang ke sini?"

"Jangan sekali-kali menemuinya tanpa ijinku!" Won Woo memperingatkan Joshua.

"Kenapa? Apa hakmu?"

"Dia milikku."

"Jangan terlalu posesif! Dia punya kebebasan dan kau tidak boleh mengekangnya." Joshua berusaha mengingatkan Won Woo.

"Dia istriku sekarang. Aku sudah mendaftarkan pernikahannya dan dia menjadi tanggung jawabku sepenuhnya." Ternyata Won Woo tidak main-main dengan ucapannya kemarin. Lelaki itu benar-benar mendaftarkan pernikahannya dengan Min Hee.

Joshua mengalah dan tidak mau perdebatannya dengan Won Woo semakin besar. Joshua langsung menggeser kursinya mundur, dan tepat setelah berdiri lelaki itu melihat Min Hee bersama seorang wanita yang dirasa tidak asing lagi.

"Kenapa kau membawanya kemari?" bisik Joshua yang hanya bisa didengar Won Woo.

"Bukan urusanmu." Jawaban Won Woo berkesan dingin.

Joshua tidak menanyakan apa-apa lagi pada Won Woo karena dua wanita tadi sudah memasuki ruang makan. Saat itu juga Joshua langsung meraih jas miliknya yang tersampir di punggung kursi.

"Min Hee-ya, sepertinya aku harus pulang sekarang," pamit Joshua sambil menyampirkan jas di tangan kirinya.

"Kenapa?" heran Min Hee. "Tidak ikut makan malam dulu?"

"Aku ada urusan."

Won Woo memperhatikan Joshua dan Min Hee bergantian. Saat mata tajamnya membidik Min Hee, ia bisa melihat kekecewaan dari raut wajah wanita itu. Ia lalu mengikuti arah pandang Min Hee yang tertuju pada hidangan di hadapannya.

"Padahal aku sudah masak banyak," lirih Min Hee. "Oppa tidak mau mencobanya?"

Rahang Won Woo mengeras dan terasa kaku. Pertanyaan yang sederhana itu memberikan efek yang cukup signifikan terhadapnya. Panas di dalam tubuhnya semakin terasa. Ia langsung menarik dasinya dan membuka kancing kerahnya.

Sementara itu Joshua masih menggantung jawabannya. Kedua matanya terlalu sibuk mengikuti pergerakan wanita yang datang bersama Min Hee. Wanita itu menarik kursi yang posisinya tepat di sebelah Won Woo.

"Bukankah itu seharusnya tempat Min Hee?" Pertanyaan Joshua menghentikan niatan si wanita yang baru saja akan menduduki kursi di sebelah Won Woo.

"Min Hee itu istrinya kan?" Joshua bertanya pada wanita itu tetapi kedua matanya malah melirik ke arah Won Woo.

"Oh, maaf!" Wanita itu hendak beralih, tetapi Won Woo menahan tangannya.

"Duduklah!" Won Woo menyuruh wanita itu duduk di sampingnya.

"Tapiㅡ"

"Hanya tempat duduk. Bukan masalah." Wanita itu pun menuruti kata Won Woo.

Joshua mengangguk paham. Lelaki itu mengerti situasi seperti apa yang sedang dimainkan seorang Jeon Won Woo. Joshua kemudian menarik kursi yang tadi sempat didudukinya, lalu menyuruh Min Hee untuk menduduki kursi itu.

Doppelganger 《Jeon Won Woo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang