Min Hee terbangun di tengah malam. Ia baru saja tidur beberapa saat yang lalu, tepatnya setelah ia terbebas dari kungkungan Won Woo. Namun, kelopak matanya yang berat itu malah terbuka gara-gara kerongkongannya yang terasa kering.
Ia butuh air. Artinya ia harus merangkak keluar dari tempat tidurnya. Demi apapun ia tidak memiliki tenaga untuk bangun. Seakan-akan punggungnya sudah melekat dengan kasur dan menjadi kesatuan utuh yang tak dapat dipisahkan.
Seandainya ia bisa menahan rasa haus, ia akan memilih untuk memejamkan matanya lagi. Tapi nyatanya ia tidak bisa mengabaikan rasa haus itu. Kerongkongannya yang kering itu justru terasa sakit. Jadi tidak ada cara lain selain harus mendapatkan air segera.
Ia pun memaksakan diri untuk menegakkan tubuhnya yang lemas. Kemudian tubuhnya itu merosot turun dari tempat tidur, mengikuti kakinya yang sudah lebih dulu menapak di lantai.
Min Hee meringis. Tubuhnya masih terasa sakit. Kalau begini bagaimana caranya ia bisa sampai ke dapur yang letaknya di lantai bawah.
Matanya lalu melirik ke arah tempat tidur. Fokusnya pada sosok yang masih meringkuk di bawah selimut.
Haruskah aku minta bantuan Won Woo?
Wajah Min Hee tiba-tiba memerah. Ia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk mengambil air sendiri.
Min Hee lalu meraih helaian kain di dekat kakinya. Itu atasan piama milik Won Woo. Kemudian ia memakai piama itu untuk menutupi tubuh polosnya, setidaknya cukup sampai menutupi setengah pahanya.
Lalu, ia mencoba melangkahkan kakinya perlahan. Dirasanya bisa menahan rasa sakit, ia pun kembali melangkahkan kakinya lebih banyak lagi. Ia menghela napas lega. Merasa beruntung karena bisa berjalan walaupun sedikit kesulitan.
Saat sampai dapur ia langsung membuka lemari pendingin. Udara dingin pun langsung menyambutnya dan membuat tubuhnya menggigil karena perubahan suhu yang tiba-tiba. Tangannya langsung mengambil botol mineral dari dalam sana, lalu kembali menutup pintu lemari pendingin itu.
Setelah membebaskan penutup botol, ia meneguk air yang tertampung dalam wadah itu. Akhirnya air melewati kerongkongannya yang kering.
Min Hee terengah-engah setelah melepas dahaganya. Tadi ia hampir lupa bernapas saat meneguk air itu. Kemudian ia menyimpan botol yang hanya menyisakan seperempat air di meja makan.
Sekarang, Min Hee harus kembali lagi berjuang. Ia harus membawa tubuhnya kembali ke tempat tidur.
Untuk yang kedua kalinya Min Hee berhadapan dengan susunan anak tangga. Ia menghela napasnya sejenak, kemudian barulah ia menaiki tangga itu.
Min Hee kembali masuk ke kamarnya. Ia tidak sabar membaringkan tubuhnya yang sangat merindukan tempat tidur. Tapi, ia malah mematung saat mendapati kehadiran seseorang di sana.
Orang itu berdiri di sisi Won Woo sambil memegang pisau di udara. Ia tahu apa yang akan dilakukan orang itu selanjutnya. Dan sebelum apa yang dipikirkannya terjadi, ia menghentikan orang itu.
Orang itu menyadari keberadaan Min Hee kemudian berusaha kabur.
Min Hee mengejar orang itu, padahal bisa saja orang itu membunuhnya. Ada alasan kenapa ia dengan berani mengejar orang itu. Tadi, sekilas pandangan mereka sempat bertemu dan ia merasa tidak asing dengan wajah orang itu.
Ia terus mengikuti langkah orang itu. Namun karena pergerakannya yang lambat, ia kehilangan jejak. Awalnya ia berpikir begitu. Tapi ada hal lain yang mengganjal perasaannya, karena ternyata ia mengikuti sampai ke ujung lorong.
Orang itu menghilang begitu saja.
Min Hee mulai berpikiran yang macam-macam. Tidak mungkin, ia menepis apa yang sedang dipikirkannya.
Ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kamar. Dan saat memutar tubuhnya, ia menemukan seseorang dengan gaun putih berdiri membelakanginya.
Min Hee berkeringat dingin. Kakinya gemetaran dan tidak sanggup lagi menahan beban tubuhnya.
Kemudian sosok itu berbalik dan memperlihatkan wajahnya pada Min Hee.
Wajah itu....
Min Hee sangat mengenalinya.
Napas Min Hee tiba-tiba tercekat, tenggorokannya seperti tercekik, dan matanya terbuka lebar saat melihat pantulan dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
Min Hee merasa sekelilingnya berputar. Kepalanya terasa pusing dan pandangannya tidak bisa fokus. Selanjutnya perlahan penglihatannya menjadi gelap, diikuti tubuhnya yang tiba-tiba hilang keseimbangan.
***
TBC
Tahu kan siapa yang bikin Min Hee pingsan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Doppelganger 《Jeon Won Woo》
Fanfiction"...Sekarang kau pilih, dia atau kau yang mati?" ㅡdoppelganger: ghost of a living personㅡ ©deffcth, July 2018