9. Be Warmed

2.3K 344 18
                                    

Min Hee kesulitan membuka mata, dan itu bukan hanya dikarenakan baru saja bangun tidur. Semalam, ia melewati waktu ditemani air mata. Ia tidak tahu berapa lama dirinya menangis, tetapi kedua matanya yang membengkak parah menunjukkan bahwa waktu yang dilewatinya itu tidak lah singkat.

Semalam memang malam yang panjang bagi Min Hee. Ia berusaha menahan isakannya di tengah malam yang sunyi hingga ia tertidur karena kelelahan. Kemudian saat terbangun lagi-lagi ia harus menderita. Sakit kepala disertai denyutan di antara mata dan hidung menyiksanya. Belum lagi kedua matanya terasa perih dan panas.

Min Hee tiba-tiba merasa ada yang ganjil. Ia baru menyadari ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Ia juga merasakan hembusan napas teratur yang menggelitik tengkuknya. Ternyata Won Woo tengah mendekap tubuhnya dari belakang. Entah sejak kapan lelaki itu ada di sana.

Kejadian semalam langsung diputar ulang oleh ingatannya. Ia ingat bagaimana sosok yang tengah mendekapnya itu menyakiti perasaannya. Tiba-tiba bersikap dingin, mengusirnya, bahkan membentaknya. Satu hal lagi yang diingatnya, yang paling buruk lelaki itu melakukannya di hadapan wanita lain.

Min Hee menangis. Untuk yang sekian kali cairan bening keluar dari pelupuknya. Tubuhnya bergetar hebat. Ia lalu menggigit bibirnya cukup kuat dan berusaha meredam isak tangisnya. Tapi di luar kendalinya sesekali isakan itu lolos begitu saja dan mengusik tidur Won Woo sampai membangunkan lelaki itu.

Won Woo yang baru saja terjaga mengeratkan dekapan pada tubuh Min Hee. "Maaf." Suara berat itu menyela isak tangis Min Hee.

Untuk sementara waktu mereka bertahan dengan posisi itu. Saling menyalurkan kehangatan satu sama lain. Hanya itu yang bisa Won Woo lakukan sekarang. Menunggu sampai air mata Min Hee surut, dan setelah dirasa cukup tenang Won Woo membalikan tubuh Min Hee hingga mereka saling berhadapan.

"Kau seharusnya tidak di sini." Min Hee menarik diri, sedikit menjauhkan tubuhnya dari Won Woo hingga terdapat jarak di antara mereka.

"Kau masih marah padaku?"

"Aku? Bukannya kau?" Min Hee membalikkan pertanyaan Won Woo.

Won Woo menatap lekat mata Min Hee yang tidak sebulat biasanya karena terhalang lipatan yang membengkak. "Aku minta maaf untuk yang semalam karena sudah mengusirmu. Aku hanya tidak ingin kau melihat keadaanku yang seperti itu."

Tidak ingin Min Hee melihatnya, tapi membiarkan wanita lain yang melihatnya. Mungkin itu maksud yang ingin dikatakan Won Woo. Min Hee mencoba memikirkan ulang alasan yang diberikan Won Woo, tapi rasanya tidak bisa diterima. Min Hee kehilangan kata-kata dan memilih membungkam mulutnya.

Diam Min Hee segera disadari Won Woo. Karena merasa ada yang tidak beres, Won Woo mengunci pandangan Min Hee sambil mengartikan tatapannya.

"Lucy... dia hanya asistenku." Won Woo tiba-tiba saja menyebut nama wanita itu.

"Apa aku menanyakan tentangnya?" sembur Min Hee membuat Won Woo menarik ujung bibirnya. Won Woo paham sekarang. Cemburu. Min Hee-nya sedang cemburu.

"Aku tidak ingin kau salah paham karena kejadian semalam." Won Woo menjelaskan.

"Kemarilah!" Won Woo meminta Min Hee untuk mendekat. Lelaki itu bahkan menyiapkan lengan kanannya untuk dijadikan bantal.

Min Hee melihat tatapan Won Woo yang teduh berbeda dengan yang dilihatnya semalam. Ia menyempatkan mengamati penampilan Won Woo. Bercak merah terlihat memudar, tapi pada bagian leher ada luka lecet seperti bekas garukan. Setidaknya wanita bernama Lucy yang disinggung Won Woo cukup bisa diandalkan, karena faktanya ia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya untuk membantu Won Woo.

Refleks Min Hee memejamkan kedua matanya saat wajah Won Woo mendekat. Selanjutnya ia merasakan sebuah sentuhan di keningnya. Won Woo memberinya sebuah kecupan. Lelaki itu berhasil meluluhkan hati wanitanya dengan cara yang sederhana. Dan begitulah hubungan keduanya kembali membaik.

Won Woo memperhatikan wajah Min Hee atau lebih tepatnya menelusurinya. Mata sembap wanita itu gagal menyembunyikan kecantikannya karena nyatanya Won Woo masih bisa melihatnya. Hidung Min Hee juga tak luput dari perhatian Won Woo, dan terakhir penelusurannya berhenti tepat di bibir ranum Min Hee. Won Woo tergoda, dan lelaki itu menginginkan Min Hee.

TBC

Doppelganger 《Jeon Won Woo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang